Pengukuran Besaran Massa Pengukuran Besaran Waktu

43 Gambar 2. 4. Mikrometer Sekrup 1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm. 2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm. 3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.

3. Pengukuran Besaran Massa

Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan 44 yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss tiga lengan atau dua lengan. Menggunakan Neraca O’Hauss Sekantong plastik terigu ditimban g dengan neraca O‟Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Gambar 2. 5. Neraca O’Hauss Dari gambar dapat diketahui bahwa: posisi anting depan 5,5 gram posisi anting tengah 20,0 gram posisi anting belakang 200,0 gram Jadi massa terigu adalah 225,5 gram

4. Pengukuran Besaran Waktu

Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. 45 Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan atau penelitan eksperimen. Dikatakan penelitian tindakan atau penelitian eksperimen karena adanya partisipasi siswa untuk mengetahui adanya peningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode TGT Team Game Tournament. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun disini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatkan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham, sangat paham, dan tidak paham, Jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab soal yang diberikan sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk manganalisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan. 46