4. Analisis Hubungan Penerapan e-Filing dengan Efisiensi Pelaporan SPT
Analisis hubungan penerapan e-Filing dengan efisiensi pelaporan SPT ini menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Teknik ini digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian.Jika nilai signifikansi α, maka H ditolak,
jadi ada hubungan penerapan e-Filing dan efisiensi pelaporan SPT menurut persepsi wajib pajak, dan sebaliknya, jika nilai signifikansi α, maka H
diterima, jadi tidak ada hubungan penerapan e-Filing menurut persepsi wajib pajak. Analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20, dan diperoleh hasil
sebagai berikut: Tabel 5.11 Koefisien Korelasi Pearson Product Moment.
Sumber: Data Diolah
Perhitungan di atas menunjukkan angka koefisien korelasi sebesar 0,730.Hal tersebut menunjukkan penerapa e-Filing dan efisiensi pelaporan
SPT menurut persepsi wajib pajak pribadi memiliki hubungan yang kuat dan memiliki arah positif.Arti positif adalah hubungan antara variabel X dan
variabel Y searah, maksud searah adalah semakin optimal penerapan e-Filing,
Correlations
penerapan e-filing efisiensi
pengisian SPT penerapan e-filing
Pearson Correlation 1
.730 Sig. 2-tailed
.000 N
100 100
efisiensi pengisian SPT Pearson Correlation
.730 1
Sig. 2-tailed .000
N 100
100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
maka semakin efisien pelaporan SPT atau sebaliknya, semakin tidak optimal penerapan e-Filing, maka semakin tidak efisien pelaporan SPT. Nilai
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 , yang artinya H
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penerapan e-Filing dengan
efisiensi pelaporan SPT menurut persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP.
D. Interpretasi Penelitian dan Pembahasan
1. Interpretasi Penelitian
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka penulis memperoleh hasil penelitian dan dapat menginterprestasikan hasil perhitungan
tersebut guna menjawab rumusan masalah pertama, kedua dan ketiga. a.
Persepsi wajib pajak terhadap penerapan e-Filing Hasil perhitungan rumusah masalah pertama dengan menggunakan
skala sikap menunjukkan bahwa frekuensi skor total terbanyak dengan jumlah 78 responden berada di antara batas skala skor 28-35 dengan
persentase 75. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka penerapan e- Filing termasuk dalam kategori sikap sangat optimal.
b. Persepsi wajib pajak terhadap efisiensi pelaporan SPT menggunakan e-
Filing Hasil perhitungan rumusan masalah kedua yang juga dilakukan
dengan menggunakan skala sikap menunjukkan bahwa frekuensi skor total
terbanyak dengan jumlah 78 responden berada di antara skor 32-40 dengan persentase 78. Berdasarkan perhitungan tersebut maka efisiensi
pelaporan SPT menggunakan e-Filing termasuk dalam kategori sikat sangat efisien.
c. Hubungan antara penerapan e-Filing dengan efisiensi pelaporan SPT
Hasil perhitungan atas rumusan masalah ketiga menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05. Jadi H
ditolak yang berarti ada hubungan antara penerapan e-Filing dengan efisiensi pelaporan SPT
menurut persepsi wajib pajak pada KPP Pratama Sleman. 2.
Pembahasan Berdasarkan landasan teori serta hasil perhitungan dan interprestasi
penelitian, maka penulis melakukan pembahasan untuk ketiga rumusan masalah sebagai berikut:
a. Persepsi wajib pajak terhadap penerapan e-Filing
E-Filing merupakan salah satu bentuk modernisasi teknologi administrasi perpajakan yang dibuat untuk memberikan kemudahan
kepada wajib pajak dalam melakukan pelaporan pajak dan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.menurut Sadhani 2005:T3
terdapat tiga aspek yang mempengaruhi modernisasi teknologi administrasi perpajakan, yaitu aspek teknologi informasi, aspek sumber
daya manusia, serta aspek perangkat lunak dan perangkat keras.
Hasil perhitungan data yang terhimpung menyatakan bahwa, penerapan e-Filing menurut persepsi wajib pajak di KPP Pratama Sleman
masuk dalam kategori sangat optimal, yang berarti KPP Pratama Sleman telah melakukan upaya dengan sangat baik agar wajib pajak dapat
memahami dan menggunakan e-Filingdengan baik. Wajib pajak juga memiliki akses yang mudah terhadap sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk dapat menggunakan e-Filing, seperti perangkat komputer dan internet. Ketegori sangat optimal yang diperoleh dapat
dijelaskan secara logis melalui ketiga aspek yang dapat mempengaruhi penerapan e-Filing.
Aspek pertama yaitu aspek teknologi informasi yang berkaitan dengan administrasi berbasis teknologi. e-Filing merupakan salah satu
modernisasi teknologi
administrasi perpajakan
yang sedang
dikembangkan. Pengguna aplikasi ini wajib pajak harus mendapatkan kemudahan dalam melakukan tugasnya dengan menggunakan aplikasi ini,
agar dapat mengoptimalkan penerapan e-Filing. Responden memiliki persepsi bahwa penerapan e-Filing dapat mempercepat dan memudahkan
mereka dalam mengisi SPT. Persepsi tersebut ditunjukkan dengan 68,75 responden
yang menjawab “Setuju S” pada 2 item pertanyaan kuesioner yang bersifat positif dan mendukung pernyataan bahwa sistem
administrasi berbasis teknologi diterapkan dengan optimal.
Aspek kedua yaitu aspek kemampuan sumber daya manusia yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia dalam menerima
modernisasi teknologi
administrasi perpajakan
penerapan e-
Filing.Penerapan e-Filing dapat dioptimalkan jika didukung oleh pemahaman dan kemampuan pengguna aplikasi tersebut.Responden
memiliki persepsi bahwa sumber daya manusia respondenwajib pajak mampu memahami dan mengoperasikan e-Filing dengan baik. Persepsi
tersebut ditunjukkan dengan63,33 responden yang menjawab “Setuju
S” pada 3 item pertanyaan kuesioner yang bersifat positif dan mendukung pernyataan bahwa kemampuan sumber daya manusia
diterapkan dengan optimal. Aspek ketiga yaitu aspek saran dan prasarana yang berkaitan dengan
media yang diperlukan dalam penerapan e-Filing.Penerapan e-Filing yang optimal tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana pendukung yang
memadai.Responden memiliki persepsi bahwa responden wajib pajak telah didukung oleh sarana dan prasarana yang baik, sehingga responden
dapat mengakses e-Filing dengan mudah melalui situs resmi DJP. Persepsi responden tersebut ditunjukkan dengan 56,25 responden yang menjawab
“Setuju S” pada 3 item pertanyaan kuesioner yang bersifat positif dan mendukung pernyataan bahwa sarana dan prasarana yang mendukung
diterapkan dengan optimal.
b. Persepsi wajib pajak terhadap efisiensi pelaporan SPT menggunakan e-
Filing. Pelaporan SPT menggunakan e-Filing dikatakan efisien jika dapat
dilakukan dengan mudah, murah dan cepat, sesuai dengan pernyataan DJP.Responden memiliki persepsi bahwa pelaporan SPT menggunakan
aplikasi e-Filing masuk kedalam kategori sangat efisien, berarti menurut persepsi wajib pajak orang pribadi, pelaporan SPT menggunakan e-Filing
lebih mudah karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah karena tidak perlu mencetak dokumen-
dokumen yang diperlukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi, serta proses pelaporan SPT menjadi lebih cepat karena e-
Filing dapat mengetahui data yang kurang lengkap dengan cepat dan proses perhitungannya dilakukan secara otomatis oleh sistem. Dalam
penelitian ini pelaporan SPT menggunakan e-Filing sudah sangat efisien, berarti sudah sangat tepat dan sangat tidak membuang-buang waktu,
tenaga dan biaya.Kategori sangat efisien tersebut jika ditinjau dari ketiga aspek efisiensi pelaporan SPT, maka dapat diperoleh penjelasan yang
logis. Aspek pertana adalah mudah.Mudah yang berarti mudah dalam
mengisi, menghitung dan melaporkan SPT, serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.Responden memiliki persepsi bahwa pelaporan SPT
menggunakan e-Filing dapat dilakukan dengan mudah. persepsi tersebut ditunjukkan dengan
53,75 responden yang menjawab “Setuju S” untuk 2 item pertanyaan kuesioner yang bersifat positif dan mendukung
pernyataan bahwa dengan menggunakan e-Filing, pelaporan SPT dapat dilakukan dengan mudah.
Aspek kedua yaitu murah.Murah yang berarti WPOP tidak perlu mengeluarkan banyak biaya pada saat pelaporan SPT, karena e-Filing
mengurangi volume berkas fisikkertas dokumen perpajakan dan WPOP juga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi,karena tidak perlu datang
ke KPP.Responden memiliki persepsi bahwa biaya pelaporan SPT menggunakan e-Filing lebih murah daripada tidak menggunakan e-
Filing.persepsi tersebut ditunjukkan dengan 48,75 responden menjawab “Setuju S” untuk 2 item pertanyaan kuesioner yang bersifat positif dan
mendukung pernyataan bahwa e-Filing meningkatkan efisiensi pelaporan SPT dengan biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Aspek ketiga yaitu cepat.Cepat yang berarti proses pelaporan SPT menjadi lebih singkat, karena WPOP tidak perlu antre dan proses
perhitungan dilakukan secara otomatis oleh sistem. Responden memiliki persepsi bahwa prosespelaporan SPT menggunakan e-Filing lebih cepat
daripada tidak menggunakan e-Filing. persepsi tersebut ditunjukkan dengan 66,25
responden menjawab “Setuju S” untuk 2 itempertanyaan