Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

4. Jenis Fasilitas E-Filing Menurut Direktorat Jenderal Pajak terdapat 2 jenis SPT dalam e- Filing, yaitu: a. SPT Tahunan PPh OP Formulir 1770S, bagi WP yang mempunyai penghasilan dari satu pemberi kerja yang penghasilan bruto setahunnya lebih dari Rp 60.000.000,00 atau WP yang mempunyai penghasilan lebih dari satu pemberi kerja; dari dalam negeri lainnya; danatau yang dikenakan Pajak Penghasilan final danatau bersifat final. b. SPT Tahunan PPh OP Formulir 1770SS, bagi WP yang mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari Rp 60.000.000,00 enam puluh juta rupiah setahun dan tidak mempunyai penghasilan lain kecuali penghasilan berupa bunga bank danatau bunga koperasi.

G. Efisiensi

Departemen Pendidikan Nasional 2008:352mengatakan efisiensi adalah: 1. Tepat atau sesuai untuk mengerjakan menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya 2. Mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna, sangkil. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi adalah kemampuan melakukan sesuatu dengan benar dan tepat guna tidak membuang- buang waktu, tenaga, biaya. Guna meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan penerimaan pajak, DJP memberikan fasilitas e-Filing kepada WP. Menurut DJP pelaporan SPT dengan menggunakan e-Filing lebih efisien, karena pelaporan SPT akan menjadi lebih mudah, murah dan cepat. Mudah berarti mudah dalam mengisi data dan melakukan perhitungan karena perhitungan dilakukan secara otomatis oleh sistem, serta dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tidak terbatas waktu dan tempat, murah berarti murah dalam pelampiran data karena SPT yg sudah diisi dapat langsung dikirim tanpa harus dicetak terlebih dahulu, dan cepat berarti cepat dalam pelaporan sistem dapat mendeteksi adanya kesalahan atau kekurangan pada SPT sehingga WP dapat langsung memperbaikinya dan proses pengiriman data dilakukan melalui internet sehingga WP tidak perlu antre.

H. Persepsi

Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2008:1061 persepsi adalah: 1. Tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu; serapan. 2. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancainderanya. Slameto 2010:109 menyatakan bahwa: Persepsi adalah proses yang meyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus- menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pecium. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut sensoris stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor menurut Walgito 2010:101 yaitu: 1. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun, sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu. 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pengawasn Pelaksanaan Pelaporan Pajak Penghasilan(PPh) Orang Pribadi pda kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 58 65

Mekanisme Pendataan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 48 70

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 46 63

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

2 14 23

Hubungan antara penerapan e-SPT dan efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak : studi kasus di kantor pelayanan pajak pratama sleman.

2 11 128

Hubungan antara penerapan e SPT dan efisiensi pengisian SPT menurut persepsi wajib pajak studi kasus di kantor pelayanan pajak pratama sleman

1 17 126