populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang yang terdekat saja. Menurut Suparno
2010:47 , “Jumlah sampel yang semakin banyak semakin baik karena akan
mewakili populasi yang diteliti. Untuk penelitian korelasi minimal 30 sampel.”Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus Solvin, sebagai berikut :
n 99,485069
dibulatkan menjadi 100 Keterngan :
n = Besaran sampel N = Besaran populasi
e = nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menyebarkan angketkuesioner.MenurutSuparno 2010:61
“Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden
yang ingin diketahui”. Pada penelitian ini, angket yang diberikan berupa angket
tertutup, yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.Angket diambil dari Yunastiti 2010 dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Antara
Penerapan e-SPT dengan Efisiensi Pelaporan SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman dan dari angket
tersebut dilakukan perbaikan oleh penulis. Pengumpulan data dilakukan dari tangal 1 Juli sampai dengan 10 Agustus 2015.
Penulis menggunakan skala likert dalam penyajian pilihan jawaban dari pernyataan yang diberikan.Husaini dan Purnomo 2008:65 berpendapat bahwa
skala likert ini paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu objek.Pernyataan dalam penelitian ini
merupakan pernyataan positif, sehingga skor untuk Skala Likert yang digunakan adalah:
1. Sangat Setuju SS
2. Setuju S
3. Ragu-ragu R
4. Tidak Setuju TS
5. Sangat Tidak Setuju STS
G. Variabel Penelitian
Variabel independen X yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel penerapan e-Filing, dan efisiensi pelaporan SPT sebagai variabel dependen Y.
Variabel penerapan e-Filing dihubungkan dengan tiga aspek yang mempengaruhi modernisasi administrasi perpajakan menurut Sadhani 2005:T3,
yaitu: 1.
Sistem administrasi berbasis teknologi informasi.Sistem administrasi berbasis teknologi informasi adalah sistem yang digunakan dalam administrasi
perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Variabel ini mengukur seberapa besar peran e-Filing dalam memberikan kemudahan kepada WPOP
dalam melakukan pelaporan SPT. 2.
Kemampuan sumber daya manusia. Kemampuan sumber daya manusia adalah kemampuan yang dimiliki WPOP dalam memahami dan mengoperasikan e-
Filing. Variabel ini mengukur kemampuan WP dalam memahamidan mengoperasikan e-Filing.
3. Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana adalah perangkat-perangkat yang
diperlukan untuk menggunakan e-Filing. Variabel ini mengukur ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan oleh WPOP dalam
melakukan pelaporan SPT dengan menggunakan e-Filing, seperti perangkat komputer, jaringan internet dan lain-lain.
Variabel efisiensi pelaporan SPT diukur berdasarkan aspek mudah, murah dan cepatseperti yang diungkapkan oleh DJP.
1. Mudah yang berarti mudah dalam mengisi, menghitung dan melaporkan SPT,
serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Variabel ini mengukur tingkat kemudahan bagi WPOPdalam melakukan pelaporan SPT dengan
menggunakan e-Filing. 2.
Murah yang berarti WPOP tidak perlu mengeluarkan banyak biaya pada saat pelaporan SPT, karena e-Filing mengurangi volume berkas fisikkertas
dokumen perpajakan dan WPOP juga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi,karena tidak perlu datang ke KPP. Variabel ini mengukur biaya
yang dikeluarkan oleh WPOP dalam melakukan pelaporan SPT menggunakan e-Filing.
3. Cepat yang berarti proses pelaporan SPT menjadi lebih singkat, karena WPOP
tidak perlu antre dan proses perhitungan dilakukan secara otomatis oleh sistem. Variabel ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh
WPOP dalam mengisi dan melaporkan SPT-nya dengan menggunakan e- Filing.