Variabel Penelitian METODE PENELITIAN
Tabel 3.2. Perhitungan Batas Skala Sikap Variabel Penerapan e-Filing
Variabel efisiensi pelaporan SPT 5 x 7
35 5 x 8
40 1 x 7
7 1 x 8
8 35 + 7 2
21 40 + 8 2
24 7 + 21 2
14 8 + 24 2
16 35 + 21 2
28 40 + 24 2
32
Sumber: Data Diolah
Angka-angka hasil perhitungan tersebut digunakan sebagai batas-batas skor untuk masing-masing kategori sikap sebagai berikut:
Tabel 3.3. Kategori Skor Skala Sikap Variabel Penerapan e-Filing
Variabel efisiensi pelaporan SPT Kategori Sikap
Interval Skor Kategori Sikap
Interval Skor Sangat optimal
28-35 Sangat efisien
32-40 Optimal
21-27 Efisien
24-31 Kurang optimal
14-20 Kurang efisien
16-23 Tidak optimal
7-13 Tidak efisien
8-15
Sumber: Data Diolah
Kategori sikap sangat optimal memiliki range skor tertinggi, sedangkan tidak optimal memiliki range skor terendah. Hal ini dikarenakan setiap item-item
Likert yang digunakan dalam penelitian ini bersifat positif. Teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan rumusan masalah ke
tiga adalah analisis asosiatif. Menurut Siregar 2010:213 “Analisis asosiatif
merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih.” Karena penelitian ini
menggunakan data interval, maka menurut Siregar 2012: 101 uji statistik pada analisis asosiatif yang tepat untuk penelitian ini adalah Pearson Product
Moment.Uji statistikpada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan menentukan nilai signifikansi. Duwi 2012:154 menyatakan jika:
1. Signifikansi
jadi H diterima
2. Signifikansi
jadi H ditolak.
Dengan demikian kesimpulan yang diambil berdasarkan kriteria penerimaan atau penolakan H
adalah sebagai berikut: 1.
H ditolak artinya ada hubungan antara penerapan e-Filing dengan efisiensi
pelaporan SPT menurut persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP. 2.
H diterima artinya tidak ada hubungan antara penerapan e-Filing dengan
efisiensi pelaporan SPT menurut persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP.
35