Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

6 Atkinson dan kawan-kawan dalam Rohmah 2012 mengemukakan bahwa belajar sebagai perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang terjadi akibat latihan. Mereka berpendapat bahwa semua kasus belajar tidaklah sama. 7 Hilgard dan Bower dalam Rohmah 2012 mengemukakan bahwa belajar itu berkaitan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya secara berulang-ulang dalam situasi itu. Perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang misalnya kelelahan atau pengaruh obat. Berdasarkan beberapa rumusan definisi belajar diatas, bisa disimpulkan beberapa unsur penting yang menjadi ciri atas pengertian dan perilaku belajar, yaitu: a. Situasi belajar harus bertujuan. Tujuan tersebut harus diterima, baik oleh individu maupun masyarakat. b. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku. Perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga terdapat kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. c. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman. Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar. Hal ini berarti pengalaman atau praktik atau latihan itu dilakukan secara sengaja dan disadari, bukan secara kebetulan. Dengan demikian, perubahan karena kemantapan, kematangan, keletihan, atau karena penyakit tidak dapat dipandang sebagai perubahan hasil belajar. d. Belajar mencakup perubahan yang relatif tetap dalam periode waktu tertentu yang sulit ditentukan lamanya. Ini berarti perubahan- perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang yang biasanya berlangsung sementara harus dikesampingkan. Dapat pula dikatakan bahwa perubahan itu efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu setidaknya sampai batas waktu tertentu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat digunakan seperti dalam pemecahan masalah, baik dalam ujian, ulangan, dan sebagainya maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari- hari. e. Tingkah laku yang berubah karena belajar meliputi aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, sikap, ataupun kebiasaan. Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan berproses melalui latihan dan pengalaman yang menyebabkan perubahan tingkah laku secara tetap.

2. Tujuan Belajar

Dalam upaya belajar perlu diciptakan adanya kondisi belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri dari berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen- komponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi, guru, dan siswa, yang berperan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar yang tersedia. Tujuan belajar Rohmah, 2012 itu ada 3 jenis, antara lain: 1 Mendapatkan Pengetahuan Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan kemampuan berpikir. Pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan. Bahan pengetahuan dapat mengembangkan kemampuan berpikir, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol. Cara yang digunakan untuk kepentingan mendapat pengetahuan pada umumnya dengan model kuliah presentasi, pemberian tugas-tugas bacaan. Dengan cara demikian siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA “WOODY PUZZLE” UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

6 59 172

Penerapan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi struktur jaringan tumbuhan.

0 9 233

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi.

0 0 2

Penerapan permainan edukatif ular tangga dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi avertebrata kelas X SMA Tiga Maret Yogyakarta.

0 1 195

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Efektivitas penggunaan program Geogebra pada pembelajaran Matematika materi geometri terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

1 3 370

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi

0 1 240

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MATERI STRUKTUR - FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 2

PENGGUNAAN PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM IMUNITAS KELAS XI IPA SMA TIGA MARET YOGYAKARTA

0 0 232