Siklus I Rancangan Tindakan

kuesioner, lembar observasi, pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian, permainan dan perlengkapan permainan edukatif estafet, rancangan kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan meliputi: 1 Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi struktur jaringan tumbuhan yang akan dipelajari untuk menggali pengetahuan awal siswa dengan cara menyajikan pertanyaan umum kepada siswa. 2 Pemaparan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai. 3 Pada siklus II ini dilakukan beberapa perubahan yang telah didasarkan atas refleksi yaitu kegiatan evaluasi pada siklus I. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan pembagian kelompok perubahan susunan anggota kelompok, perpindahan lapangan permainan, dan lainnya yang tentunya sudah disesuaikan hasil evaluasi. 4 Pembagian kelompok. Siswa dalam kelas dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok terdiri dari 5 orang anggota dan 3 kelompok terdiri dari 4 anggota. Setiap kelompok akan terdiri dari anggota yang berbeda jenis kelamin, suku, tingkat kecerdasan, dan lain sebagainya. Pembagian kelompok secara heterogen dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling mendukung dan mengisi kelebihan dan kekurangannya. Setiap kelompok mendapat wadah pengambilan kartu soal serta kartu jawab dan wadah pengumpulan kartu soal serta kartu jawab. Kartu soal berisi soal yang sama untuk semua kelompok dengan jumlah yang sama pula 20 isian singkat. 5 Pelaksanaan permainan edukatif estafet. 6 Setiap anggota kelompok akan maju mengambil kartu soal yang ada di wadah pengambilan. Kartu jawab sudah disediakan pada masing-masing kelompok. 7 Setelah mengambil kartu soal serta kartu jawab tersebut, anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing dan berdiskusi untuk menjawab soal pada lembar kartu soal di kartu jawab yang tersedia. 8 Anggota kelompok yang akan maju berikutnya hanya diperkenankan maju apabila membawa kartu yang sudah didiskusikan dan dijawab tadi serta mengumpulkannya pada wadah pengumpulan. Kemudian anggota kelompok yang maju mengumpulkan kartu tersebut juga mengambil karto soal serta kartu jawab yang baru pada wadah pengambilan. Lalu kartu tersebut dibawa kembali ke kelompok untuk didiskusikan dan dijawab pada lembar kartu jawab yang sudah disediakan dan keduanya dikembalikan pada wadah pengumpulan. Begitu juga seterusnya. 9 Kelompok yang berhasil menjawab semua kartu soal dan mengembalikannya ke wadah pengumpulan dianggap sebagai kelompok tercepat dan mendapatkan bonus poin 6. Setelah terdapat kelompok yang berhasil menyelesaikan semua kartu soal tercepat, kelompok lain tetap melanjutkan permainan hingga semua kelompok menyelesaikan kartu soalnya, tetapi tidak mendapat bonus poin 6. 10 Klarifikasi jawaban dari soal yang sudah dikerjakan. Siswa menjawab pertanyaan secara bergilir. Peneliti memberikan tanggapan dan penguatan atas jawaban siswa.Pada tahap ini, siswa yang belum merasa jelas diperbolehkan untuk bertanya agar mendapat penjelasan yang sesuai. 11 Penghitungan poin berdasarkan jumlah soal yang dijawab dengan tepat terbanyak dari masing-masing kelompok. Poin total dijumlah dilanjutkan pengumuman pemenang serta pemberian apresiasi. 12 Siswa diminta untuk membuat inti sari dari pembelajaran yang telah dilakukan. 13 Pemberian posttest. 14 Peneliti membagikan lembar kuesioner untuk mengukur motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari. c. Observasi Observasi pada siklus II sama dengan observasi pada siklus I. Pada tahap observasi ini, dilakukan pengamatan pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan terhadap siswa pada setiap kelompok berdasarkan beberapa aspek yang terkait dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh observer. Kegiatan observasi ini mengacu pada keberhasilan pembelajaran menggunakan permainan edukatif estafet. Hasil observasi ini akan dijadikan refleksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan. d. Refleksi Refleksi dilakukan setelah pengamatan kegiatan proses pembelajaran pada setiap pertemuan. Refleksi berkaitan dengan analisis data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi. Kegiatan refleksi kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi kembali kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya dapat disimpulkan apakah berhasil atau tidaknya proses pembelajaran yang telah dilakukan tersebut. Pada siklus ini diharapkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi struktur jaringan tumbuhan dapat meningkat.

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dibagi atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. 2. Instrumen pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berupa test dan non-test. a. Test Test merupakan alat pengumpulan data. Test yang digunakan berupa test awal pretest dan test akhir posttest. Test ini merupakan alat ukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari, yaitu materi jaringan tumbuhan. Posttest digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Pada Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan 2 siklus ini, pretest diterapkan satu kali, yaitu pada awal pembelajaran siklus I dengan soal yang mencakup secara keseluruhan materi, baik materi pada siklus I maupun siklus II. Soal disusun berdasarkan materi yang ada pada masing-masing siklus. Jumlah butir soal pretest dan posttest masing-masing adalah 20 butir soal yang berupa pilihan ganda.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA “WOODY PUZZLE” UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

6 59 172

Penerapan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi struktur jaringan tumbuhan.

0 9 233

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi.

0 0 2

Penerapan permainan edukatif ular tangga dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi avertebrata kelas X SMA Tiga Maret Yogyakarta.

0 1 195

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Efektivitas penggunaan program Geogebra pada pembelajaran Matematika materi geometri terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

1 3 370

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi

0 1 240

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MATERI STRUKTUR - FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 2

PENGGUNAAN PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM IMUNITAS KELAS XI IPA SMA TIGA MARET YOGYAKARTA

0 0 232