Materi Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

I. Hipotesis

1. Penerapan permainan edukatif estafet dapat meningkatkan motivasi siswa kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20162017 pada materi struktur jaringan tumbuhan. 2. Penerapan permainan edukatif estafet dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20162017 pada materi struktur jaringan tumbuhan. 53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut PTK. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK ini merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan Muslich, 2009. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus untuk memperoleh hasil penelitian yang nantinya dapat dipergunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang berlangsung.

B. Setting Penelitian

Lokasi Penelitian : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Waktu Penelitian : Bulan September - Oktober 2016 Objek Penelitian : Motivasi dan hasil belajar pada materi jaringan tumbuhan Subjek Penelitian : Siswa kelas XI IPA 1 pada semester I ganjil tahun ajaran 20162017 yang terdiri dari 27 siswa.

C. Rancangan Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK dirancang dalam 2 siklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari planning perencanaan tindakan, acting pelaksanaan tindakan, observing observasi, dan reflecting refleksi. Perbedaan dari siklus I dan siklus II yaitu dimana hasil dari refleksi atau kegiatan evaluasi dari siklus I akan dijadikan sebagai dasar dan pedoman perubahan rencana dan pelaksanaan pada siklus II. Berikut merupakan desain siklus Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan: Gambar 3.1. Desain Siklus PTK model Kemmis S dan Mc. Taggart Tampubolon, 2013 Keterangan: a Planning Perencanaan Tindakan Planning atau perencanaan tindakan dimulai dengan proses identifikasi masalah yang akan diteliti, termasuk hasil pra penelitian. Setelah itu adalah Siklus I Planning Reflecting Next Revised Planning Reflecting Acting Observing Siklus II Acting Observing proses perencanaan tindakan, dalam hal ini termasuk menyusun perangkat pembelajaran yang akan diperlukan dan lain-lain. b Acting Pelaksanaan Tindakan Acting atau pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan perangkat pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP. c Observing Observasi Observing atau observasi merupakan pengamatan selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer secara simultan bersamaan pada saat pembelajaran berlangsung. d Reflecting Refleksi Reflecting atau refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi hasil analisis data bersama kolaborator yang direkomendasikan tentang hasil suatu tindakan yang dilakukan demi mencapai keberhasilan penelitian dari seluruh aspek atau indikator yang ditentukan. Pada penelitian ini, pelaksanaan model Kemmis S dan Mc. Taggart dilaksanakan dengan cara:

1. Siklus I

a. Perencanaan tindakan Proses perencanaan tindakan meliputi: 1 Melakukan observasi kegiatan pembelajaran Biologi di kelas XI IPA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. 2 Melakukan wawancara pada guru mata pelajaran Biologi mengenai permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Biologi. 3 Merancang sebuah pembelajaran yang menggunakan media atau metode untuk memecahkan masalah pembelajaran Biologi. Dalam hal ini permainan edukatif estafet akan diterapkan dalam pembelajaran Biologi. 4 Menyusun silabus, RPP, materi terkait, LKS, kuesioner, lembar observasi, pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian, permainan dan perlengkapan permainan edukatif estafet, rancangan kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan Proses pelaksanaan tindakan meliputi: 1 Peneliti melakukan apersepsi mengenai materi struktur jaringan tumbuhan yang akan dipelajari untuk menggali pengetahuan awal siswa dengan cara menyajikan pertanyaan umum kepada siswa. 2 Pemberian pretest. 3 Pemaparan tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai. 4 Pembagian kelompok. Siswa dalam kelas dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok terdiri dari 5 orang anggota dan 3 kelompok terdiri dari 4 anggota. Setiap kelompok akan terdiri dari anggota yang berbeda jenis kelamin, suku, tingkat kecerdasan, dan lain sebagainya. Pembagian kelompok secara heterogen dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling mendukung dan mengisi kelebihan dan kekurangannya. Setiap kelompok mendapat wadah pengambilan kartu soal serta kartu jawab dan wadah pengumpulan kartu soal serta kartu jawab. Kartu soal berisi soal yang sama untuk semua kelompok dengan jumlah yang sama pula 20 isian singkat. 5 Pelaksanaan permainan edukatif estafet. 6 Setiap anggota kelompok akan maju mengambil kartu soal yang ada di wadah pengambilan. Kartu jawab sudah disediakan pada masing-masing kelompok. 7 Setelah mengambil kartu soal serta kartu jawab tersebut, anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing dan berdiskusi untuk menjawab soal pada lembar kartu soal di kartu jawab yang tersedia. 8 Anggota kelompok yang akan maju berikutnya hanya diperkenankan maju apabila membawa kartu yang sudah didiskusikan dan dijawab tadi serta mengumpulkannya pada wadah pengumpulan. Kemudian anggota kelompok yang maju mengumpulkan kartu tersebut juga mengambil kartu soal yang baru pada wadah pengambilan. Lalu kartu tersebut dibawa kembali ke kelompok untuk didiskusikan dan dijawab pada lembar kartu jawab yang sudah disediakan dan keduanya dikembalikan pada wadah pengumpulan. Begitu juga seterusnya.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA “WOODY PUZZLE” UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

6 59 172

Penerapan permainan edukatif estafet untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi struktur jaringan tumbuhan.

0 9 233

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi.

0 0 2

Penerapan permainan edukatif ular tangga dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi avertebrata kelas X SMA Tiga Maret Yogyakarta.

0 1 195

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Efektivitas penggunaan program Geogebra pada pembelajaran Matematika materi geometri terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

1 3 370

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

Penerapan permainan ular tangga Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA Bopkri 2 Yogyakarta pada materi hakikat Biologi

0 1 240

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MATERI STRUKTUR - FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 2

PENGGUNAAN PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM IMUNITAS KELAS XI IPA SMA TIGA MARET YOGYAKARTA

0 0 232