Faktor Pekerjaan Faktor Risiko Timbulnya Kelelahan Mata

Grandjean 2003 menyatakan bahwa presbiopia adalah alasan yang sering muncul untuk ketidaknyamanan penglihatan saat melakukan pekerjaan dekat. Hal ini dikarenakan meningkatnya kekuatan otot statis yang diperlukan untuk mengkompensasi hilangnya elastisitas lensa dan menjadi salah satu alasan untuk terjadinya kelelahan mata. Yeow dan Taylor 1991 dalam Bridger 2003 melaporkan bahwa hingga 30 penduduk Amerika Serikat yang bekerja dan diperkirakan memiliki kelainan refraksi banyak yang mengalami keluhan kelelahan mata ketika saat bekerja menggunakan komputer untuk waktu yang lama dibandingkan dengan pekerja yang tidak mengalami kelainan refraksi. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Setiawan 2012 juga menunjukkan adanya hubungan antara kelainan refraksi dengan keluhan kelelahan mata yang dirasakan pekerja yang bekerja menggunakan komputer dengan Pvalue = 0,03.

2.9.2 Faktor Pekerjaan

1. Durasi Penggunaan Komputer Departemen Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS baru-baru ini merilis laporan tentang batas waktu minimal memandang mnitor komputer dan juga televisi dalam sehari yaitu maksimal 2 jam dalam sehari. Menurut National Institute of Occupational Safety and Health, kelelahan mata mempengaruhi sekitar 90 dari ornag-orang yang menghabiskan 3 jam atau lebih per hari di depan komputer. A healthier Michigan mencatat bahwa ketika seorang pengguna memfokuskan pandangan mereka pada layar dalam jangka aktu yang lama, otot-otot kecil dalam mata mereka akan terus berkontraksi, dan hal tersebut mengakibatkan kelelahan, kaburnya penglihatan dan juga kesulitan untuk memfokuskan pikiran Firdaus, 2013. Pheasant 1991 juga menggungkapkan bahwa mata membutuhkan waktu untuk melihat suatu objek kerja agar lebih fokus, objek kerja yang terlalu kecil dan bentuk yang sangat rumit akan memerlukan waktu yang lama agar penglihatan lebih fokus dan faktor yang paling berpengaruh dalam keluhan kelelahan mata adalah pekerjaan jarak dekat dalam jangka waktu yang lama. Menurut National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH, kelelahan mata mempengaruhi sekitar 90 dari orang-orang yang menghabiskan tiga jam atau lebih per hari di depan komputer Children Growup Clinic, 2012 dalam Firdaus, 2013. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Ivone 2004 mendapatkan pengguna komputer yang mengalami keluhan kelelahan mata sebanyak 88,2 setelah 4 jam bekerja dan Sunarmi 1997 mendapatkan pengguna komputer yang mengalami keluhan kelelahan mata sebanyak 84,5 setelah 4 jam bekerja. 2. Jarak Penggunaan Komputer Kenyamanan penglihatan dan postur yang baik tergantung pada jarak antara layar monitor dengan mata. Untuk bekerja menggunakan komputer jarak antara mata dengan layar komputer minimum 50cm Pheasant, 2003. Menurut Occupational Safety and Health Association OSHA saat pekerja bekerja menggunakan komputer jarak antara mata terhadap layar monitor sekurang-kurangnya adalah 20 inch atau 50 cm OSHA, 1997. Penelitian Jaschinski-Kruza 1991 dalam Bridger 2003 menunjukkan bahwa pekerja sehat dan tidak mengeluhkan kelelahan mata ketika bebas untuk mengatur jarak pandang mereka sendiri yaitu jarak antara 51 cm sampai dengan 99 cm. 3. Document Holder Fauzi 2006 dalam Nourmayanti 2010 menjelaskan bahwa posisi monitor dapat dilihat oleh operator komputer sesuai dengn level mata, yaitu membentuk sudut 20 o –50 o . Dengan sudut pandang seperti itu, maka penempatan dokumen yang baik adalah di atas keyboard, sehingga proses melihat dokumen dan monitor tidak memerlukan pergerakan bola mata atau kepala yang dapat mengakibatkan mata lebih cepat lelah dan nyeri pada bagian leher. 4. Penggunaan Antiglare Menurut Grandjean 2003 glare adalah proses adaptasi mata yang berlebihan. Terdapat tiga jenis glare atau silau, yaitu: a. Silau relatif, yang disebabkan oleh kontras kecerahan yang berlebihan antara bagian yang berbeda dari bidang visual. b. Silau mutlak, yang disebabkan ketika sumber cahaya begitu terang misalnya matahari dan mata tidak mungkin beradaptasi dengan itu. c. Silau adaptive, efek sementara selama periode adaptasi cahaya, misalnya pada saat keluar dari ruangan gelap menjadi terang. Phasant 1991 menyatakan bahwa gambar yang kabur pada monitor, silau, dan pantulan cahaya dapat menyebabkan daya akomodasi mata yang berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya keluhan kelelahan mata. Sehingga diperlukan penggunaan antiglare pada layar komputer. Teori tersebut juga didukung dengan penelitian Talwar et al 2009 dalam Setiawan 2012. Penelitian oleh Bhanderi et al terhadap operator komputer di NCR Delhi yang menyatakan 46,3 responden mengalami kelelahan mata dan berhubungan dengan penggunaan antiglare. Penelitian oleh Hanum juga melaporkan bahwa kompuer dengan penapis antiglare dapat mengurangi kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer. Antiglare dapat mengurangi pantulan cahaya yang berasal dari cahaya luar terpantul oleh monitor dan meminimalisasi pancaran radiasi Firdaus, 2013. 5. Jenis Monitor a. Monitor Tabung CRT Komputer pada awalnya menggunakan monitor jenis Cathode Ray Tube CRT yang lebih banyak dikenal dengan sebutan komputer tabung atau layar cembung. Monitor komputer CRT terdiri atas titik-titik kecil pixel yang membuat mata menjadi sulit untuk fokus. Adanya efek halo dari pantulan cahaya di antara titik- titik tersebut menyebabkan gambar yang terbentuk menjadi tidak jelas. Titik-titik tersebut juga harus dilakuan recharge yang menimbulkan suatu flicker. Flicker tersebut membuat otot-otot mata harus berulang kali mengatur dan memfokuskan penglihatan. Beberapa hal tersebut dapat menimbulkan kelelahan pada mata dan karena efek yang tidak menyenangkan itu, komputer tabung saat ini lebih jarang digunakan Firdaus, 2013. b. Liquid Crystal Display LCD Penggunaan komputer sekarang lebih banyak yang menggunakan komputer layar datar. Komputer jenis ini sudah tidak ada flicker pada monitor sehingga dapat meminimalisasi kelelahan mata, tidak ada lagi efek halo oleh karena itu dapat mengurangi pantulan cahaya, sudah didesain sedemikian rupa sehingga tidak memancarkan radiasi, dan oleh karena bentuknya yang datar maka pantulan cahaya dari luar lebih sedikit Firdaus, 2013.

2.9.3 Faktor Lingkungan Kerja