4.6 Pengolahan Data
Seluruh data primer yang terkumpul akan dilakukan pengolahan data secara statistik. Pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing Dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan ketepatan pengisian
lembar kuesioner. Pemeriksaan ini dilakukan pada saat di lapangan. Jika terjadi kekurangan data, maka peneliti akan menghubungi responden
kembali. 2. Coding
Kegiatan coding ini dilakukan untuk mempermudah pada saat menganalisis data dan mempercepat kegiatan entry data. Adapun kode
dalam penelitian ini adalah: a. Keluhan Kelelahan Mata
[0] Ada [1] Tidak Ada
b. Usia [0
] Berisiko : usia ≥ 40 tahun [1] Tidak berisiko : usia 40 tahun
c. Kelainan Refraksi [0] Ada kelainan refraksi
[1] Tidak ada kelainan refraksi
d. Jarak Monitor [0] Berisiko : 50 cm
[1 ] Tidak berisiko : ≥ 50 cm
e. Tingkat Pencahayaan [0] Berisiko : 500 lux
[1 ] Tidak berisiko : ≥ 500 lux
3. Entry data Meng-entry data dari kuesioner kemudian dilakukan analisis data
dengan menggunakan program komputer SPSS version 16.0 untuk dilakukan analisis univariat dan bivariat.
4. Cleaning data Kegiatan pemeriksaan kembali data yang sudah di entry agar tidak
terdapat data yang tidak diperlukan.
4.7 Analisis Data
4.7.1. Analisis univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan besarnya proporsi dari variabel dependen dan variabel
independen yang disajikan secara deskriptif. Adapun variabel yang akan dianalisis menggunakan analisis univariat adalah variabel keluhan kelelahan
mata, karakteristik individu, pekerjaan, dan lingkungan.
4.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi. Interpretasi nilai Pvalue dengan CI 95
α = 5, jika Pvalue 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara
kedua variabel. Sebaliknya jika Pvalue ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti terdapat hubungan kedua variabel. Rumus Chi-Square yang digunakan adalah:
X
2
= O-E
2
E Keterangan:
X
2
=Chi-Square O = efek yang diamati
E = efek yang diharapkan
55
BAB V HASL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Perusahaan
5.1.1 Profi PT Bank X
PT Bank X Jakarta adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan. PT Bank X memiliki cabang yang tersebar di
seluruh indonesia dan jaringan ATM yang luas. Sepanjang tahun PT Bank X berdiri, berbagai penghargaan telah
diterima oleh PT Bank X. Selain itu PT Bank X merupakan salah satu bank dengan aset yang besar di Indonesia. Sampai dengan tahun 2012 jumlah
nasabah di PT Bank X mencapai jutaan nasabah.
5.1.2 Accounting Group PT Bank X
Accounting Group adalah grup di PT Bank X yang terdiri dari beberapa departement yang diantaranya adalah reporting department, text
management department, dan reconsiliation department. Accounting Group terdiri dari 160 pekerja dengan rata-rata minimal pendidikan S1.
Accounting Group merupakan supporting unit yang bersifat back office. Dimana dalam hal ini membantu unit kerja lain dalam melakukan
bisnisnya. Fungsi utamanya adalah untuk membuat laporan keuangan baik pihak eksternal maupun pihak internal.
Dalam membuat suatu laporan keuangan, Accounting Group melakukan beberapa pekerjaan lain seperti membuat membuat neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain berfungsi membuat laporan keuangan, Accounting
Group juga membuat laporan pajak. Untuk membantu mempermudah pekerjaannya, setiap pekerja
difasilitasi sebuah komputer yang bisa mengakses laporan dari seluruh cabang. Selain komputer, pekerja juga dilengkapi dengan ip-phone untuk
berkomunikasi antar pekerja baik dari pihak Accounting Group maupun pihak
luar yang berkepentingan.
5.2 Gambaran Lingkungan Kerja
Ruangan Accounting Group terdiri dari beberapa kubikal. Setiap kubikal terdapat 2 - 4 pekerja yang masing-masing memiliki komputer dengan besar
layar monitor 17 inci. Sekat pada kubikal berwarna biru muda dengan tanaman hias dalam pot di atasnya.
Warna biru muda menurut Suma’mur 1989 sudah baik karena menciptakan lingkungan psikologis yang optimal yaitu berefek
menyejukkan untuk kelestarian fungsi mata. Jendela-jendelanya di tutup dengan tirai dan lantainya beralaskan keramik yang ditutupi karpet. Suhu di seluruh
ruangan diatur secara sentral pada suhu 21
o
celcius. Jenis lampu yang
digunakan adalah lampu fluorescent. Lampu yang digunakan sudah baik karena lampu fluorescent merupakan lampu dengan distribusi cahaya secara langsung
– tidak langsung dengan kotak tutup lampu warna putih untuk tabir pelindung mata dari kesilauan Soeripto, 2008.
5.3 Analisis Univariat