Bahan dan Alat Populasi Penelitian

44 Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data Sekunder Data yang dikumpulkan Sumber Jumlah dan Sebaran Industri Kecil Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Nama dan Alamat Industri Kecil Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Profil Industri Kecil Jenis, Modal Usaha, Omzet dan Jumlah Karyawan Industri Kecil Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Metro Kajian tentang Kepatuhan Studi pustaka Kajian tentang Pengawasan Studi pustaka Kajian tentang Pengetahuan Studi pustaka Kajian tentang Pencemaran Studi pustaka Kajian tentang Pengelolaan Lingkungan Studi pustaka Peraturan Perundangan tentang Pengelolaan Lingkungan Studi pustaka Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut: a Persiapan : pengumpulan data sekunder mengenai jumlah dan alamat Industri Kecil b Melakukan survei ke lokasi industri kecil untuk memperoleh data primer dengan variabel yang telah ditentukan dengan pengelolaan lingkungan di lima kecamatan wilayah Kota Metro. c Melakukan analisis menggunakan software minitab versi.16

3.4.2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis industri kecil baik Industri Pangan, dan Industri Kerajinan yang tersebar di lima kecamatan Wilayah Kota Metro. Adapun jumlah total populasi sebesar 1.176 perusahaan kategori industri mikro dan kecil, kemudian populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan untuk memilih wakil tiap-tiap kelompok. Adapun kelompok kewilayahan dibagi 45 ke dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Metro Pusat, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Utara, dan Kecamatan Metro Selatan.

b. Sampel Penelitian

Teknik sampling yang digunakan menggunakan teknik probabiliti sampling. Probabiliti sampling adalah teknik sampling dimana setiap anggota populasi memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Ada bermacam-macam metode probabiliti sampling dengan turunan dan variasi masing-masing, namun paling populer adalah Sampling Rumpun Cluster Sampling. Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap kelompok. Dengan menggunakan teknik klaster ini, lebih dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjek atau objek penelitian. Teknik ini melibatkan pengambilan acak dikocok dari suatu populasi Sugiyono, 2007. Sampel dalam penelitian ini adalah semua industri kecil baik kelompok industri pangan, maupun industri kerajinan sebesar 1.176, jumlah sebaran populasi industri kecil disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Rekapitulasi Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Menurut Kecamatan di Kota Metro Tahun 2014 Sumber : Dinas Koperasi, 2014 Kecamatan Bidang Usaha TK Industri Menengah Skala Usaha Perdagangan Perindustrian Jasa Investasi Rp000 OmsetBulan Rp000 MI K M Metro Selatan 510 79 137 1287 21.363.100 10.379.945 647 75 5 Metro Barat 1068 159 417 3585 266.480.500 186.367.700 1170 360 114 Metro Timur 1138 245 401 3580 64.881.500 39.557.700 1535 246 3 Metro Pusat 1969 298 411 5437 48.020.700 67.921.000 2331 307 40 Metro Utara 796 395 231 3331 67.445.200 119.832.420 1301 112 9 METRO 5481 1176 1597 17220 468.191.000 424.058.765 6984 1100 171 46 Sampel dalam penelitian ini adalah usaha dengan skala mikro dan kecil se-Kota Metro yang tersebar pada 5 kecamatan dan 22 kelurahan pada bidang usaha perindustrian dengan jumlah sebesar 1176 usaha mikro dan kecil. Sampel yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian ditentukan secara random dan dihitung dengan menggunakan rumus Arikunto, 2000 yaitu sebagai berikut: n Keterangan n : jumlah responden N : jumlah total industri mikro dan kecil yang menjadi sampel e : presisi 10 n n n n= 94 Dari perhitungan rumus di atas jumlah sampel dari kelima kecamatan didapatkan sebesar 94 industri mikro dan kecil. Kemudian di hitung sampel pada masing- masing kecamatan dengan rumus di bawah ini: n Keterangan n : Jumlah sampel yang akan diambil pada setiap kecamatan N : Jumlah total populasi pada lima kecamatan Ni : Jumlah populasi pada kecamatan ke i ni : Jumlah sampel pada lima kecamatan Setelah dihitung jumlah sampel setiap kecamatan menggunakan rumus di atas, maka jumlah sampel setiap kecamatan disajikan pada Tabel 3.5 47 Tabel 3.5. Jumlah Sampel pada Tiap Kecamatan di Kota Metro No Kecamatan Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1 Metro Selatan 79 8 2 Metro Barat 159 13 3 Metro Timur 245 19 4 Metro Pusat 298 24 5 Metro Utara 395 30 Total 1.176 94 Sumber : hasil perhitungan Adapun peta wilayah pada lima kecamatan yaitu Kecamatan Metro Selatan, Kecamatan Metro Barat, Kecamatan Metro Timur, Kecamatan Metro Pusat dan Kecamatan Metro Utara terlampir. Dan data identitas pemilik usaha industri kecil terlampir

3.4.3. Variabel Penelitian

A. Variabel Penelitian

Secara generik model dapat dimaknai sebagai representasi dari realitas. Sementara itu, pengaruh suatu kepatuhan atau ketidak patuhan dalam pengelolaan lingkungan secara teoritis tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, melainkan bisa disebabkan oleh faktor yang jamak sifatnya. Faktor-faktor tersebut bisa mulai dari faktor yang sifatnya personal, kondisi sosial, ataupun kondisi lingkungan. Untuk menguji faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kepatuhan atau ketidakpatuhan sekaligus untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing faktor tersebut, para ahli matematika telah mengembangkan model Ordinal Logistic Regresi. 48 Regresi logistik ordinal merupakan salah satu metode statistika untuk menganalisis variabel terikat yang mempunyai skala ordinal yang terdiri atas tiga kategori atau lebih. Variabel bebas yang dapat disertakan dalam model dapat berupa data kategori atau kontinu yang terdiri atas dua variabel atau lebih Yulianto, 2013. Variabel penelitian ini meliputi variabel penjelas dan variabel respon. Lebih lanjut akan diuraikan dalam bagian berikut.

B. Variabel Respon

Variabel respon dalam penelitian ini adalah kepatuhan dalam pengelolaan lingkungan. Variabel respon sering juga disebut variabel terikat, sesuai dengan tujuan penelitian ini maka variable respon Y dalam penelitian ini adalah kepatuhan yang dikategorikan dalam tiga kategori yaitu sangat patuh, patuh dan tidak patuh. Jika pemilik industri kecil yang ke i memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang baik, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang memadai, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi tepat guna maka dikategorikan sangat patuh. Jika memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan yang cukup, tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan yang cukup, adanya proses pengolahan limbah yang menggunakan teknologi sederhana maka dikategorikan patuh. Dan jika tidak memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan dalam pengelolaan lingkungan, tidak tersedia sarana prasarana pengelolaan lingkungan, tidak adanya proses pengolahan limbah. Selanjutnya tingkat kepatuhan dikategorikan berdasarkan skor disajikan pada Tabel 3.6