Jenis Usaha Mikro, dan Kecil

16 Sebelum tahun 1960-an, masalah eksternalitas dianggap hal kecil dan bisa diselesaikan melalui negosiasi. Namun, setelah tahun 1960-an, para ahli melihat bahwa masalah eksternalitas adalah masalah yang cukup serius dan tidak bisa dihindari sebagai konsekuensi dari hukum termodinamika, sehingga pada priode inilah perhatian yang serius terdahap analisis ekonomi pencemaran contad dan clark, 1987 dalam Fauzi, 2004. Sebelum membahas lebih jauh mengenai ekonomi pencemaran, kita perlu terlebih dahulu memahami apa yang di maksud dengan pencemaran. Dalam perspektif biofisik, pencemaran diartikan sebagai masuknya aliran residual residual flow yang diakibatkan oleh manusia, ke dalam sistem lingkungan. Apakah residual ini mengakibatkan kerusakan atau tidak, tergantung pada kemampuan penyerapan absorptive capacity media lingkungan, seperti air, tanah, maupun udara. Selain itu, penting juga untuk membedakan antara pencemaran aliran flow pollution dan pencemaran stok stock pollution. Pencemaran aliran merupakan pencemaran yang di timbulkan oleh residual yang mengalir masuk kedalam lingkungan pencemaran ini tergantung dari laju aliran yang masuk kedalam lingkunan, artinya jika aliran ini berhenti, pencemaran juga akan berhenti. Contoh nyata dari flow pollution ini adalah kebisingan udara. Jika sumber kebisingan dihentikan, yang berarti laju kebisingan, berkurang, pencemaran kebisingan udara juga akan berhenti. Di sisi lain, pencemaran yang bersifat stok stock polution terjadi jika kerusakan yang menimbulkan merupakan fungsi dari stok residual dan bersifat kumulatif Fauzi, 2004. 17 Akumulasi ini terjadi jika jumlah bahan pencemar yang diproduksi melebihi kapasitas penyerapan lingkungan. Bahan-bahan logam berat yang masuk keperairan, misalnya, akan terakumulasi dan menjadi stok pollutan. Demikian juga sampah yang tidak bisa diurai oleh mikroba akan terakumulasi dan menjadi stok pullutan. Dari perspektif ekonomi, pencemaran bukan saja dilihat dari hilangnya nilai ekonomi sumber daya akibat berkurangnya kemampuan sumber daya secara kualitas dan kualitas untuk menyuplai barang dan jasa, juga dampak pencemaran tersebut terhadap kesehatan masyarakat Fauzi, 2004. a Efisiensi Pencemaran Oleh karena pencemaran merupakan fenomena yang bersifat perfasive akan tetap ada sebagai akibat dari proses aktivitas ekonomi, maka dari sudut prinsip ekonomi sumberdaya jalan yang terbaik dalam menangani pencemaran adalah bagaimana mengendalikan pencemaran tersebut ketingkat yang paling efisien. Dalam konteks ini, efensiensi yang dimaksud adalah yang bersifat Pareto improvement. Karna pencemaran menghasilkan utilitas yang negatif, Pareto improvement mengharuskan tidak ada pihak yang memperoleh keuntungan dari pencemaran tersebut Fauzi, 2004. b Pencemaran Aliran Bagian ini akan terlebih dahulu membicarakan efisiensi pencemaran aliran. Misalnya, dalam proses produksi suatu barang X sebagiannya α menghasilkan pencemaran sebesar Ś dibaca zeta. Secara matematik, pernyataan diatas ditulis: 18 Dimana 0 α 1 adalah konstan. Andaikan pula manfaat yang diperoleh dari produksi X adalah BX, Ś. Jika X adalah barang yang memberikan manfaat positif, Ś dapat dianggap sebagai barang yang memberikan manfaat negatif. Hubungan antara manfaat total dan produksi X sering di asumsi bersifat cembung meningkat dengan peningkatan yang menurun terhadap X, sehingga manfaat marjinal terhadap X akan memiliki kemiringan yang negatif Gambar 2.1. sementara itu, karna adanya hubungan linier antara pencemaran dan produk X. Bagaimana dengan kerusakan yang di timbulkan oleh pencemaran, karna pencemaran menimbulkan kurusakan terhadap lingkungan, kerusakan tersebut diukur dalam unit rupiah, merupakan fungsi dari pencemaran atau : 2.1 Kurva manfaat total disajikan pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Kurva Manfaat Total K urva penerimaan marjinal terhadap Ś juga berbentuk sama dengan kurva manfaat karjinal terhadap X, secara intuitif hal ini dapat dipahami karna manfaat ekonomi akan menurun seiring dengan meningkatnya pencemaran dibaca secara horizontal dari kiri kekanan. Kurva penerimaan marjinal disajikan pada Gambar 2.2 X X BX Manfaat total