Pencemaran Stock Kebijakan terhadap Pencemaran

24 air pada suatu sungai. Bentuk standar lainnya bisa saja dilakukan melalui standar teknologi atau technology-based standar TBE atau desain standar. Tipe standar ini pada intinya mengharuskan industri untuk mengadopsi teknologi yang mengurangi pencemaran Fauzi, 2004.

2.3. Pengelolaan Lingkungan

Lingkungan hidup adalah ruang yang ditempati oleh suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan benda tak hidup. Keberadaan lingkungan hidup sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Apabila terjadi kerusakan lingkungan hidup maka kehidupan manusia juga akan terganggu. Globalisasi dan reformasi membawa pengaruh yang besar terhadap kebijakan terhadap lingkungan. Adanya globalisasi dan reformasi merubah nilai dan pola pikir terhadap pengambilan kebijakan tentang lingkungan. Mengingat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia, pemerintah baik pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sangat dibutuhkan karena masyarakatlah yang secara langsung berhadapan dengan masalah lingkungan. Dengan program pembangunan yang berwawasan lingkungan diharapkan selain pembangunan itu sendiri berhasil juga lingkungan tidak mengalami penurunan kualitas Sriyanto, 2007. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan usaha pemanfaatan sumberdaya, namun yang berciri khas yaitu merupakan upaya terpadu pelestarian fungsi limgkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, 25 pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Berdasarkan undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Purnaweni, 2014. Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi berikut ini: Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan perundang-undangan. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemarnya lingkungan hidup diancam pidana penjara atau denda Basri, 2014. Prinsip pengelolaan lingkungan suatu wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan empat indikator POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling Asdak, 2004. dalam Purnaweni, 2014. Beberapa konsep pengelolaan limbah yaitu, konsep produksi bersih Cleaner Production dan konsep zero waste merupakan suatu strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri melalui pengurangan timbulan limbah waste generation pada setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan atau mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran terbentuk. Istilah- istilah seperti pencegahan pencemaran pollution prevention, pengurangan pada 26 sumber source reduction, dan minimasi limbah waste minimization sering disertakan dengan istilah produksi bersih Cleaner Production. Konsep produksi bersih berfokus pada usaha pencegahan terbentuknya limbah, dimana limbah merupakan salah satu indikator inefisiensi, karena itu usaha pencegahan tersebut harus dilakukan mulai dari awal waste avoidance, pengurangan terbentuknya limbah waste reduction dan pemanfaatan limbah yang terbentuk melalui daur ulang recycle. Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan penghematan saving yang luar biasa karena penurunan biaya produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi sumber pendapatan revenue generator Ditjen IKM, 2007. Pengelolaan limbah industri pangan cair, padat dan gas diperlukan untuk meningkatkan pencapaian tujuan pengelolaan limbah pemenuhan peraturan pemerintah, serta untuk meningkatkan efisiensi pemakain sumber daya. Secara umum, pengelolaan limbah merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi reduction, pengumpulan collection, penyimpangan storage, pengangkutan transportation, pemanfaatan reuse, recycling, pengolahan treatment, atau penimbunan disposal. Timbulnya limbah dari industri pangan, baik limbah cair, padat maupun gas, tidak dapat dihindari seratus persen. Setelah dilakukan usaha-usaha minimisasi melalui modifikasi proses maupun pemanfaatan dengan prinsip produksi bersih langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah pengolahaan atau penanganan limbah tersebut untuk menghindari pencemaran lingkungan. Kriteria utama pengolahan limbah adalah pemenuhan baku mutu yang berlaku dengan biaya minimum Ditjen IKM, 2007. 27 Pengolahan Limbah Cair Limbah industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut jenis industrinya. Contoh untuk industri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3.000-5.000 Liter Ditjen IKM, 2007. Petunjuk Teknis Pengelolaan Limbah Industri Pangan Ditjen IKM Departemen Perindustrian 2007, sebagian besar limbah cair industri pangan dapat ditangani dengan mudah dengan sistem biologis, karena polutan utamanya berupa bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Polutan tersebut umumnya dalam bentuk tersuspensi atau terlarut sebelum dibuang, ke lingkungan, limbah cair industri pangan harus diolah untuk melindungi keselamatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara nutrien berupa nitrogen dan fosfor. Secara umum, pengolahan limbah cair dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah, pada lampiran XVIII disajikan pada Tabel 2.2