a. Dorongan untuk dapat berdiri sendiri dan krisis originalitas
Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya dua macam gerak : satu yaitu memisahkan diri dari orang tua dan yang lain adalah menuju ke arah
teman – teman sebaya. Dua macam arah gerak ini tidak merupakan dua hal yang
berturutan meskipun yang satu dapat terkait pada yang lain. Hal itu menyebabkan bahwa gerak yang pertama tanpa adanya gerak yang kedua dapat menyebabkan
rasa keseian. Hal ini kadang – kadang dijumpai dalam masa remaj; dalam keadaan
yang ekstrim hal ini dapat menyebabkan usaha – usaha untuk bunuh diri
Haditono, 1991:231. Kedua macam gerak ini, yaitu memisahkan diri dari orang tua dan menuju
ke arah teman – teman sebaya, merupakan suatu reaksi terhadaa status interm
anak muda. Sesudah mulainya pubertas, timbul suatu disrepansi yang besar antara “kedewasaan” jasmaniah dengan ikatan sosial pada miliu orang tuaHaditono,
1991:231. Dalam masa remaja, remaja berusaha untuk melepaskan diri dari orang tua
dengan maksud untuk menemukan diri. Menemukan diri artinya proses tersebut sebagai proses mencari identitas ego remaja itu sendiri. pembentukan identitas
yaitu perkembangan ke arah individualitas yang mantap, merupakan aspek yang penting dalam perkembangan diri sendiri.
Remaja sebetulnya menonjolkan apa yang membedakan dirinya dari orang dewasa, yaitu originalitasnya dan bukan identitasnya. Istilah krisi originalitas
mungkin lebih tepat daripada krisi identitas. Bila remaja tidak dapat menemui dan bergaul dengan teman sebaya dan hidup kesepian, namun ia akan tetap
memanifestasi penampilan mudanya yang membedakan dirinya dari penampilan anak dan orang dewasa.
b. Pengaruh kelompok remaja
Meskipun usaha ke arah originalitas pada remaja tersebut pada satu pihak dapat dipandang sebagai suatu pernyataan emansipasi sosial,yaitu pada waktu
remaja membentuk suatu kelompok dan melepaskan dirinya dari pengaruh orang dewasa. Pada lain pihak ini tidak terlepas dari adanya bahaya terutama bila
mereka lalu bersatu membentuk kelompok. Dalam tiap kelompok kecenderungan
kohesi bertambah dengan bertambahnya frekuensi interaksiHaditono, 1991:235.
Kelompok remaja mempunyai lapangan sendiri terutama dalam waktu luang yang dapat memberikan kebebasan untuk bertindak sesuai dengan dirinya sendiri.
c. Remaja dalam waktu luang