remaja, orang tua juga harus melakukan pendekatan,pengawasan,pembimbingan dan memberi kepercayaan sebagian tanggung jawab kepada remaja.
Menurut Basri 1996 : 11 ada upaya – upaya untuk menganggulangi
masalah yang dilakukan oleh remaja: 1
Pemahaman permasalahannya. 2
Penanaman informasi agama. 3
Pembiasaan melakukan ibadah yang tepat hingga menumbuhkan kesadaran diri.
4 Contoh teladan yang sehat.
5 Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dari perangsangan seksual
dari alam pergaulan sosial yang menyehatkan. 6
Peninjauan kembali media masa dengan segala eksposenya yang berhubungan dengan perangsangan seksual.
7 Membina dan meningkatkan kualitas keluarga.
8 Membeina lingkungan sosial yang sehat dalam arti normatif dan
responsif terhadap kejanggalan – kejanggalan perilaku warganya dan
selalu berusaha memperbaikinya. 9
Mengatur dan mengendalikan tingkah laku dengan penuh tanggung jawab.
3. Masa Remaja dan Perkembanganya
Masa remaja ditandai dengan berkembangan sikap dependen kepada orangtua ke arah independen, minat seksualitas, dan kecenderungan untuk
merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai – nilai etika, dan isu – isu global.
Masa remaja merupakan suatu masa dimana saat remaja diharapkan mampu
mempersiapkan dirinya untuk masa depan, dan masa untuk mencari jati dirinya.
Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Namun, begitu masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas
dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Secara jelas masa anak dapat dibedakan dari masa dewasa dan masa tua. Seorang anak masih belum selesai
perkembangannya, orang dewasa dapat dianggap sudah berkembang penuh.
Anak masih harus banyak belajar untuk dapat memperoleh tempat dalam masyarakat sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan bahagia. Anak
belajar hal – hal ini melalui enkulturasi, sosialisasi dan adaptasi aktif. Orang
dewasa dengan kemampuan – kemampuannya yang sudah cukup berkembang
diharapkan sudah dapat menemukan tempat – tempat dalam masyarakat, orang tua
makin menarik diri dari masyarakat meskipun sekar ditentukan pada usia berapa ia betul
– betul tidak lagi aktif sama sekali, hal ini banyak ditentukan oleh faktor – faktor kebudayaan, faktor
– faktor genetika dan sejarah hidup orang itu sendiri Haditono, 1991:215.
Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat – sifat transisi atau peralihan
karena masa remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status kanak
– kanak. Dipandang dari segi sosial, remaja mempunyai suatu posisi marginal.
Ausubel menyebutkan orang dewasa sebagai status primer, artinya status ini diperoleh berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri. status anak adalah status
penjabaran derived, artinya tergantung daripada apa yang diberikan oleh orang
tua dan masyarakat. Remaja ada dalam status interim sebagai akibat daripada posisi yang sebagian diberikan oleh orang tuanya dan sebagian diperoleh melalui
usahanya sendiri yang selanjutnya memberikan prestise tertentu padanya. Status interim berhubungan dengan masa peralihan yang timbul sesudah pemasakan
seksual pubertas. Masa peralihan tersebut diperlukan untuk mempelajari tanggung jawab ini Haditono, 1991:217.
Masa remaja merupakan masa peralihan dan juga masa terpenting remaja karena masa ini remaja akan melewati fase
– fase yang akan mempengaruhi fisik dan juga psikologi remaja itu sendiri. Pada saat ini remaja memiliki tugas dalam
perkembangannya, seperti: a.
Perkembangan aspek – aspek biologis. b.
Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruuh kebiasaan masyarakatlingkungannya sendiri.
c. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang – orang
dewasa yang lain.
d. Mendapatkan pandangan hidup sendiri.
e. Realisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi
dalam kebudayaan remaja sendiri
4. Perkembangan Sosial Remaja