Pengertian Lokalisasi dan Prostitusi

B. LOKALISASI

1. Pengertian Lokalisasi dan Prostitusi

Lokalisasi dalam kamus bahasa Indonesia diartikan wilayah atau tempat tertentu yang dibatasi karena alasan khusus. Lokalisasi merupakan suatu bentuk dari legalisasi aktivitas prostitusi secara eksklusif pada suatu wilayah tertentu. Lokalisasi itu pada umumnya terdiri atas rumah – rumah kecil yang berlampu merah, yang dikelola oleh : mucikari atau germo. Di luar negeri, germo mendapatkan sebutan “madam”, sedangkan di Indonesia mereka biasa dipanggil dengan sebutan “mama” atau “mami”. Di tempat tersebut disediakan segala perlengkapan, tempat tidur, kursi tamu, pakaian dan alat berhias. Juga tersedia macam – macam gadis dengan tipe karakter dan suku bangsa yang berbeda. Disiplin di tempat – tempat lokalisasi tersebut diterapkan dengan ketat; misalnya tidak boleh mencuri uang langganan, dilarang merebut langganan orang lain, tidak boleh mengadakan janji di luar, dilarang memonopoli seorang langganan, dan lain – lain. Wanita – wanita pelacu itu harus membayar pajak – rumah dan pajak obat – obatan, sekaligus juga uang “keamanan” agar mereka terlindungi dan terjamin identitasnya Kartono, 1999:216. Sedangkan menurut Soedjono, lokalisasi merupakan bentuk usaha untuk mengumpulkan segala macam aktivitas kegiatan pelacuran dalam satu wadah Novrizal,2012 :81 . Sarjana P.J. de Bruine Van Amstel menyatakan sebagai berikut : prostitusi adalah penyerahan diri dari wanita kepada banyak laki – laki dengan pembayaran. Defini diatas mengemukakan adanya unsur – unsur ekonomis, dan penyerahan diri wanita yang dilakukan secara berulang – ulang atau terus – menerus dengan banyak laki – laki Kartono, 1999:183. Prostitusi adalah benuk penyimpangan seksual, dengan pola – pola organisasi implus dorongan seks yang tidak wajar dan tidak terintegrasi, dalam bentuk pelampiasan nafsu – nafsu seks tanpa kendali dengan banyak orang promiskuitas, disertai eksploitasi dan komersialisasi seks, yyang impersonal tanpa afeksi sifatnya Kartono, 1999:185. Prostitusi atau pelacuran merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat, yang harus dihentikan penyebaranya, tanpa mengabaikan usaha pencegahan dan perbaikannya. Prostitusi adalah gejala kemasyarakatan dimana wanita menjual diri melakukan perbuatan – perbuatan seksual sebagai mata pencarian. Menurut pendapat peneliti prostitusi adalah perbuatan seksual yang dilakukan demi mendapatkan kesenangan atau imbalan berupa uang atau dijadikan sebagai mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan lokalisasi, merupakan suatu bentuk dari legalisasi aktivitas prostitusi secara eksklusif pada suatu wilayah tertentu dengan tujuan untuk menjauhkan masyarakat umum, terutama anak – anak dari pengaruh praktek pelacuran. Juga menghindarikan gangguan – gangguan kaum pria hidung belangg terhadap wanita – wanita baik.

2. Tujuan lokalisasi