pembelajaran siswa atau upaya memfasilitasi siswa dalam menuntaskan tugas –
tugas perkembangannya.
c. Kelompok teman sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Peranannya itu
semakin penting, terutama pada saat terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat pada beberapa dekade terakhir ini, yaitu 1 perubahan struktur
keluarga, dari keluarga besar ke keluarga kecil, 2 kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda, 3 ekspansi jaringan komunikasi di antara kawula muda,
dan 4 panjangnya masa atau penundaan memasuki masyarakat orang dewasaYusuf, 2009:59.
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya, adalah:
1 Social Cognition: kemampuan untuk memikirkan tentang pikiran,
perasaan, motif, fan tingkah laku dirinya dan orang lain. Kemampuannya memahami orang lain, memungkinkan remaja untuk
lebih mampu menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan teman sebayanya. Mereka telah mampu melihat bahwa orang itu sebagai
individu yang unik, dengan perasaan, nilai
– nilai, minat, dan sifat – sifat kepribadian yang beragam. Kemampuannya ini berpengaruh kuat
terhadap minatnya untuk bergaul atau membentuk persahabatan dengan teman sebayanya.
2 Konformitas : motif untuk menjadi sama, sesuai, seragam, dengan nilai
– nilai, kebiasaan, kegemaran,atau budaya teman sebayanyaYusuf, 2009:59.
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap remaja itu ternyata berkaitan dengan iklim keluarga remaja itu sendiri. remaja yang memiliki hubungan yang
baik dengan
orangtuanyasuasana keluarga
sehat cenderung
dapat menghindarkan diri dari pengaruh negatif teman sebayanya, dibandingkan dengan
remaja yang hubungan dengan orangtuanya kurang baik. Tahap perkembangan moral yang harus dilalui demi moralitas dewasa
adalah tahap sikap kritis terhadap tata cara yang pernah diterimanya. Bila mereka mulai menanyakan bahwa sistem penilaian baik dan buruk yang telah dianutnya,
meruakan salah satu sistem penilaian makatercapailah tahap sikap kritis Gunarsa, 1989: 96
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Anak memperoleh nilai
– nilai moral dari lingkungannya, tertutama dari orangtuanya. Remaja belajar untuk mengenal nilai
– nilai dan berperilaku sesuai dengan nilai
– nilai tersebut. Dalam mengembangkan moral remaja, peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil.
6. Upaya Pengembangan Moral Remaja