b. Pengaruh kelompok remaja
Meskipun usaha ke arah originalitas pada remaja tersebut pada satu pihak dapat dipandang sebagai suatu pernyataan emansipasi sosial,yaitu pada waktu
remaja membentuk suatu kelompok dan melepaskan dirinya dari pengaruh orang dewasa. Pada lain pihak ini tidak terlepas dari adanya bahaya terutama bila
mereka lalu bersatu membentuk kelompok. Dalam tiap kelompok kecenderungan
kohesi bertambah dengan bertambahnya frekuensi interaksiHaditono, 1991:235.
Kelompok remaja mempunyai lapangan sendiri terutama dalam waktu luang yang dapat memberikan kebebasan untuk bertindak sesuai dengan dirinya sendiri.
c. Remaja dalam waktu luang
Krisis originalitas remaja nampak paling jelas pada waktu luang yang sering disebut waktu pribadi orang remaja itu sendiri.
Menurut Brightbull menanamkan waktu luang tersebut sebagai suatu tantangan karena tadi merupakan waktu untuk bebas bagi seseorang. Pernah
dipelajarkan bahwa sikap yang paling baik adalah untuk menggunakan waktu itu sekreatif mungkin. Hal yang dapat dicatat adalah bahwa para remaja mengalami
lebih banyak kesukaran dalam “memanfaatkan” aktu luangnya itu daripada anak – anak dan bahwa mereka lebih sering melakukan hal
– hal “ to kill the time”. Waktu luang dapat betul
– betul bersifat membebaskan bila ia dihayati sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan untuk melepaskan ketegangan. Pada
anak – anak memang sudah dihayati demikian. Dalam permainan mereka
menemukan baik pelepasan ketegangan maupun pengembangan diri. Tetapi untuk dapat bermain kita harus dapt “seperti anak – anak” dan sifat khas remaja adalah
bahwa ia justru “bukan anak – anak lagi”. Dorongan remaja ke arah originalitas, ke arah perwujudan diri yang asli yang berarti lain dari[ada anak dan lain daripada
orang dewasa, menyebabkan remaja untuk menggunakan waktu luangnya juga secara original Haditono, 1991:237.
Pengisian waktu luang dengan baik dengan cara yang sesuai dengan umur remaja, masih merupakan masalah bagi kebanyakaan remaja. kebosanan
merupakan suatu alasan yang sering terjadi,dalam mengisi waktu luang bisa
dilimpahkan ke kegiatan yang positif ataupun negatif. Kegiatan positif misalnya dengan berolahraga. Olahraga bisa menjadi kegiatan positif untuk menyalurkan
energi, dan juga menemukan identitanya, dapat membandingkan kemampuannya dengan teman
– teman.
54
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian mempunyai peran yang sangat penting, karena dengan metode penelitian yang tepat, dapat memperlancar proses penelitian dan hasil
yang diperoleh dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan. A.
Pendekatan Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan memuaskan harus menggunakan metode penelitian yang tepat, sehingga hasil yang didapatkan
memuaskan. Penggunaan metode yang tepat akan mempermudah penelitian untuk mendapatkan hasil yang akurat dan tepat. Ditinjau dari adanya permasalahan
penelitian ini yaitu mengenai dampak Lokalisasi Lorong Indah terhadap moralitas
remaja Desa Pegandan, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata
– kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati Moleong,2007:4. Masih dalam bukunya Moleong
menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosialyang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik
dalam kawasannya
maupun dalam
peristilahannyaMoleong,2007:4. Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data deskriptif bukan
menggunakan angka – angka sebagai metode utamanya. Data – data yang
dikumpulkan berupa kata teks, kata – kata, simbol, gambar, walaupun demikian