Perkembangan sosial Perkembangan moral Perkembangan kepribadian

mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan dan dorongan – dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada remaja awal perkembangan emosinya menunjukkan sifat sensitive dan reaktif terhadap peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat negative dan temperamental. Sedang remaja akhir sudah bisa mengendalikan emosinya.

d. Perkembangan sosial

Pada masa remaja berkembang “social cognitif” yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat – sifat pribadi minat nilai – nilai maupun perasaannya. Pemahamannya, mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan teman sebaya, baik melalui persahabatan maupun percintaan. Dalam hubungan persahabatan, remaja memilih teman yang memiliki kualitas psikologisnya relative sama dengan dirinya, baik menyangkut interes, sikap, nilai maupun kepriadian. Pada masa ini juga remaja cenderung mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, hobby, dan juga keinginan orang lain.

e. Perkembangan moral

Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan yang dinilaii baik oleh orang lain. Keberagaman tingkat moral remaja disebabkan karena faktor penentunya yang beragamn juga. Salah satu yang mempengaruhi adalah orang tua.

f. Perkembangan kepribadian

Sifat – sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, sosial, kognitif dan nilai – nilai. Pada masa remaja paling penting bagi pengembangan dan integrasi kepribadian. Faktor – faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan kepribadian pada masa meliputi remaja: 1 Perolehan pertumbuhan fisik yang menyerupai masa dewasa. 2 Kematangan seksual yang disertai dengan dorongan – dorongan dan emosi baru. 3 Kesadaran terhadap diri sendrii, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi diri kembali tentang standar norma, tujuan dan cita – cita. 4 Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual, beteman dengan pria maupun wanita. Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity jati diri. Perkembangan “identity” merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar bagi masa dewasa. Erikson meyakini bahwa perkembangan identity pada masa remaja berkaitan erat dengan komitmen terhadap okupasi masa depan Yusuf,2009:209.

2. Remaja, Problematikanya dan Solusinya