Simbol Akor Terampil Bermusik Kelas 7 Wahyu Purnomo dan Fasih Subagyo 2010

5FSBNQJMFSNVTJL4.1 a akor mayor ditulis dengan angka romawi besar I, II, III, IV, V, VI, VII; b akor minor ditulis dengan angka romawi kecil i, ii, iii, iv, v, vi, vii. 2 Simbol Huruf Simbol huruf dibedakan menjadi dua macam, yaitu a akor mayor ditulis menggunakan huruf besar; b akor minor ditulis menggunakan huruf kecil. Contoh: 1 Akor C mayor simbol hurufnya C 2 Akor d minor simbol hurufnya dm 3 Akor G septime simbol hurufnya G7 4 Akor a minor septime simbol hurufnya a m 7 5 Akor b diminished simbol hurufnya b dim 3 Simbol Gambar Simbol gambar ditulis menggunakan dua macam bentuk, yaitu bentuk gambar dalam notasi balok dan bentuk gambar posisi jari pada instru- men harmonis. a Bentuk gambar dalam notasi balok. Contoh: b Bentuk gambar posisi jari pada instrumen harmonis. Contoh: Penerapan akor pada alat musik gitar. Di dalam setiap tanda formasi terdapat angka-angka yang menun- jukkan peran jari. Angka 0 berarti tanpa tekanan jari senar dibunyikan Angka 1 berarti ditekan dengan jari telunjuk Angka 2 berarti ditekan dengan jari tengah Angka 3 berarti ditekan dengan jari manis Angka 4 berarti ditekan dengan jari kelingking Contoh: Penerapan akor pada alat musik keyboard atau piano. Berikut ini nada-nada dan posisi jari dalam memainkan alat musik keyboard atau piano. Nada Dasar Rangkaian Akor C d m E F G7 a m Bes D e m Fis G A m b m C Es f m G As Bes m c m Des F g m A Bes C m d m Es G a m B C D m e m F A b m Cis D E m is m G Bes c m D Es F m g m As Tabel 6.2 Rangkaian Akor

d. Akor Balikan Inversi

Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak selalu dimainkan secara bersama. Kadang akor tersebut dimainkan secara arpegio berurutan. Per- mainan arpegio sering dijumpai pada permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan siter. Dalam penyajiannya, akor tidak selalu dari dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau kwint. Berikut ini beberapa akor dasar dan kebalikannya. Di dalam bentuk permainan musik, posisi jari pada alat musik harmonis tidak selalu terikat pada bentuk akor, seperti teori, tetapi boleh dibalik dengan tujuan memudahkan posisi jari berpindah dari akor yang satu ke akor yang lain tanpa harus menggeser ketiga jari tersebut. C D E F G A B c d e f g a b c d e f g a b Penerapan simbol gambar akor C mayor; C–E–G C E G Posisi Dasar Paduan Nada Balikan I Balikan II I C–E–G E–G–C G–C–E II D–F–A F–A–D A–D–F III E–G–B G–B–E B–E–G IV F–A–C A–C–F C–F–A V G–B–D B–D–G D–G–B VI A–C–E C–E–A E–A–C VII B–D–F D–F–B F–B–D Tabel 6.3 Akor Dasar dan Kebalikannya 6KJ,FNBNQVBONV .BJOLBOBLPSEJCBXBIJOJNFOHHVOBLBOBMBUNVTJLQJBOPBUBVLFZCPBSEBHBJNBOBLFTBOCVOZJOZB 5FSNBTVLBLPSNBZPS NJOPS BVHNFOUFE BUBVTFQUJNFBLPSCFSJLVU Simbol Akor 5FSBNQJMFSNVTJL4.1 FOUVLLPS Sebuah lagu akan lebih menarik apabila dalam penyajiannya menggunakan harmoni yang ditunjukkan dengan penerapan akor-akor. Penggunaan akor untuk mengiringi sebuah lagu terlebih dahulu harus memerhatikan tangga nada yang dipakai, melodi, frase lagu, dan arah gerak akor. Arah gerak akor dalam sebuah lagu mengikuti melodinya. Putaran-putaran akor mengikuti satu patokan tertentu dan merupakan suatu arus yang selalu teratur. Di dalam praktik musik atau dalam bernyanyi dengan iringan alat musik harmonis selain secara teoretis kita harus sering melakukannya secara praktik. Terutama pada inversi akor karena dengan seringnya berlatih akan semakin baik dan peka terhadap perpindahan dari akor yang satu ke akor yang lain. Berikut ini contoh akor-akor yang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu atau nyanyian. a. Akor yang digunakan alat musik gitar. Gambar 6.1 Akor dalam alat musik gitar b. Akor yang digunakan alat musik keyboard atau piano.