Birama 24 Terampil Bermusik Kelas 7 Wahyu Purnomo dan Fasih Subagyo 2010

Tangga nada minor menimbulkan kesan sedih dan pilu. Tangga nada minor dibagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut. 1 Minor asli, yaitu susunan tangga nada minor yang belum mengalami perubahan. Contohnya, lagu Syukur ciptaan H Muntahar dan Trima Kasihku ciptaan Sri Widodo. Gambar 7.16 Tangga nada minor asli a b c M d M e M f M g M a M 2 Minor harmonis, yaitu susunan tangga nada minor yang setiap urutan nada ke-7 dinaikkan setengah nada. Contohnya, lagu Warung Pojok Ciptaan Abdul Ajib Gambar 7.17 Tangga nada minor harmonis a b c M d M e M f M gis M a M 3 Minor melodis, yaitu tangga nada minor yang setiap urutan nada ke –6 dan ke-7 dinaikkan setengah nada. Contohnya, lagu Bing ciptaan Titik Puspa. Gambar 7.18 Tangga nada minor melodis a b c M d M e M is M gis M a M Gambar 7.19 Tangga nada minor zigana a b c M dis M e M is M gis M a M 4 Minor zigana, yaitu tangga nada minor yang setiap urutan nada ke-4, -6, dan –7 dinaikkan setengah nada. Contohnya lagu yang berirama padang pasir. 5FSBNQJMFSNVTJL4.1

b. Tangga Nada Pentatonis

Tangga nada pentatonis, yaitu susunan nada yang terdiri atas lima nada. Tangga nada pentatonis banyak terdapat di wilayah Nusantara sehingga tidak mengherankan jika musik Nusantara banyak yang menggunakan tangga nada pentatonis. Seiring perkembangan zaman, tangga nada pentatonis dapat dikembangkan menjadi tangga nada heptatonis. Namun, pada kenyataannya, tangga nada heptatonis seperti lagu gambang suling ciptaan Ki Nartosabdo dan lumbung desa ciptaan Martopangrawit masih tetap dalam anggota pentatonis. Hal ini dapat dibuktikan dengan dua cara. Pertama apabila seorang pengrawit menyuarakan laras pelog dia akan menyuarakan secara natural urutan nada 3 2 7 6 5 3 2 7 6 atau 3 2 1 6 5 3 2 1 6. Kedua, dalam perangkat ensambel karawitan Jawa terdapat beberapa ricikan instrumen gamelan pelog yang nada-nadanya tersusun atas dasar lima nada saja, seperti gender barong, gender penerus, siter, celempung, dan gambang. Tangga nada pentatonis ini akan kita bahas tangga nada dari Nusantara di beberapa daerah, seperti daerah Jawa Tengah. Tangga nada musik Nusantara daerah Jawa Tengah, terdiri atas tangga nada kepatihan atau titi laras kepatihan dan tangga nada rante atau titi laras ranti. Setiap tangga nada mempunyai karakter sendiri-sendiri. Di bawah ini macam-macam tangga nada dan karakternya. 1 Titi Laras Kepatihan Titi laras ini diciptakan oleh K.R.H Warsa Diningrat IVKanjeng Kleca di Kepatihan Surakarta pada tahun 1890. Tanda yang digunakan adalah angka dan dasarnya berupa bilahan gamelan. Nada-nadanya adalah sebagai berikut. Nama Nada Titi Laras Pembacaan Laras slendro Panunggul 1 ji Gulu 2 ro Dada 3 lu Pelog 4 pat Lima 5 ma Nem 6 nem Barang 7 pi Tabel 7.1 Titi Laras Kepatihan Tangga nada atau titik laras ini berkembang pesat di daerah Surakarta dan sekitarnya. 2 Titi Laras Dhamina Tila Titi laras dhamina tila diciptakan oleh Bapak Makhiyar Angga Kusuma Dinata. Titi laras ini hidup dan berkembang di daerah Priangan dan Pasundan. Urutan nadanya adalah 1 2 3 4 5 = Dha – mi – na – ti – la, baik untuk laras Slendro maupun pelog.