Artikulasi Terampil Bermusik Kelas 7 Wahyu Purnomo dan Fasih Subagyo 2010

5FSBNQJMFSNVTJL4.1 Gambar 4.3 Posisi mulut yang benar saat menyanyi Bibir Langit-langit keras Lidah Rahang bawah a kepala harus tegak, pandangan ke depan; b tulang punggung lurus; c dada sedikit membusung; d kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang. 2 Posisi Mulut Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara. Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai berikut. a Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal bentuk mulut elips sehingga suara yang ke luar tidak lemah dan bulat. b Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas. c Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak berkurang. d Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar menjadi jelas dan lantang. e Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke rongga hidung. f Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah. Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat suara yang dihasilkan menjadi pekak, lemah, dan tidak nyaring. 3 Latihan Vokalisis Di dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi menjelaskan bahwa latihan dasar vokal yang baik adalah berusaha menjadikan semua bunyi menjadi huruf-huruf hidup. Tujuan latihan vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan indah. Perhatikan bentuk mulut huruf vokal pada gambar berikut ini Gambar 4.6 Bentuk mulut vokal e dan i Gambar 4.4 Bentuk mulut vokal a Gambar 4.5 Bentuk mulut vokal u dan o .FOHFLTQSFTJLBO.FOZBKJLBO,BSZB.VTJLBFSBI4FUFNQBU OGP5PLPI -VDDJBOP1BWBSPUUJBEBMBIQFOZBOZJUFOPSUBMJB1BWBSPUUJEJMBIJSLBOQBEB UBOHHBM0LUPCFSEJ.PEFOB UBMJB1BEBUBIVO TFUFMBIUVKVI UBIVOCFMBKBSWPLBM 1BWBSPUUJNFNFOBOHLBOLPNQFUJTJJOUFSOBTJPOBMEJ3FHJP NJMJB4FCBHBJQFOHIBSHBBO JBEJCFSJLFTFNQBUBOPMFIQBOJUJBQFNFOUBTBO VOUVLCFSOZBOZJTFCBHBJ3PEPMGPEBMBNPQFSB-BPIFNF1VDDJOJ 1FOBNQJMBOQFSEBOBEJBUBTQBOHHVOHJUVMBOHTVOHNFNCVBUOZBUFSLFOBMEBO UBNQJMEJUFBUFSUBMJBMBJOOZB UFSNBTVLEJNTUFSEBNEBOVCMJO 4 Teknik Pembentukan Bunyi Vokal Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak mendapat rintangan. Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir, tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah. Teknik pembentukan vokal meliputi Vokal o, u, dan a; Vokal e, i; dan Vokal e pepet. 5 Teknik Pembentukan Bunyi Konsonan Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi. Macam-macam bunyi konsonan adalah sebagai berikut.

c. Resonansi

Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruang- an, semacam gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras se - hingga sanggup memantulkan suara. Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya hanya 1,5–2 cm. Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.

d. Pernapasan

Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara yang digunakan saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk bernapas sehari-hari. Oleh karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin waktu menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi men- jadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma. Petunjuk Teknis Pernapasan Hirup udara → tahan → keluarkan Perhatian a Waktu menghirup udara diusahakan pelan-pelan, perut mengembung sehingga rongga dada terbuka lebar dan udara yang masuk maksimal. b Setelah udara masuk, tahan selama 5 detik, 10 detik, atau 15 detik secara bertahap. c Keluarkan udara sedikit demi sedikit stabil dengan suara mendesis sis ... sis .... Lakukan latihan ini secara berulang-ulang. Sumber: Ensiklopedia Musik Klasik 5FSBNQJMFSNVTJL4.1 .BSJFSEFOEBOH ZBOZJLBOMBHVCFSJLVUEFOHBOUFLOJLWPLBMZBOHCBJLEBOCFOBS

e. Pembawaan

Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik, antara lain tema lagu, unsur-unsur musik tanda tempo, tanda dinamik, tanda ekspresi, irama, dan birama, pesan dan kesan yang disampai- kan, kesulitan-kesulitan lagu, gaya, dan klimaks lagu.