Hasil Wawancara Guru Bahasa Inggris Kelas XII SMAN 8 Kota Tangerang Selatan Sebelum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pewawancara : Agus Sufyan
Guru : Irmawati, S.Ag.
Hari Tanggal : 24 Juni 2014
Tempat : Ruang Guru SMAN 8 Kota Tangerang Selatan
1. Pewawancara =
Menurut ibu, selama proses KBM di kelas, bagaimana sikap belajar siswa saat pembelajaran Bahasa Inggris?
Guru = Cukup variatif ya, Mas. Ada yang antusias, ada yang biasa
saja, ada juga yang cuek dan tidak peduli. Tapi kebanyakan dari mereka sepertinya kurang memiliki ketertarikan.
Banyak dari mereka yang mengeluh soal kesusahan belajar Bahasa Inggris dan masih banyak deh, Mas.
2. Pewawancara =
Berapa standar nilai KKM yang ibu tentukan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?
Guru =
Kalau KKM, saya gak terlalu pasang harga tinggi, Mas. Saya minimalkan 75 saja sepertinya sudah cukup.
3. Pewawancara =
Secara spesifik
pada pembelajaran
tentang kemampuan
menulis atau
writing, bagaimana
tanggapan atau pengalaman yang Ibu miliki mengenai kemampuan siswai Ibu dalam menulis?
Guru =
Ini dia yang sepertinya penting dibahas, Mas. Saya rasa berdasarkan pengalaman saya mengajar mata pelajaran
Bahasa Inggris, writing ini sepertinya agak sulit sekali diajarkan ke siswanya. Seperti yang saya bilang tadi, karena
mereka kesusahan dalam mempelajari Bahasa Inggris, seperti vocab-nya, dan lainnya. Jadi, agak sedikit sulit kalau
memberi siswa penugasan untuk membuat sebuah tulisan.
4. Pewawancara =
Strategi, atau metode, atau teknik apa yang ibu gunakan dalam mengajarkan kemampuan menulis?
Guru = Seperti umumnya saja, Mas. Paling ajarkan materi, lalu
diberi penugasan, dinilai, dan selesai materi tersebut.
5. Pewawancara =
Pada pembahasan materi apa ibu menghadapi kesulitan?
Guru = Biasanya sih, saya sulit kalau mengajarkan teks diskusi,
kalau khusus mengajarkan writing ya, Mas. Alasannya mungkin karena siswa kadang gak bisa seimbang
6. Pewawancara =
Menurut pendapat Ibu, kelas mana yang membuat Ibu paling sulit mengajarkan writing?
Guru = To be honest, sepertinya kelas yang saya bertindak sebagai
wali kelasnya, yaitu XII IPA 4, sepertinya cukup menyulitkan saya kalau lagi mengajarkan skill writing.
7. Pewawancara =
Apa saja kesulitan yang Ibu temui saat mengajarkan skill tersebut?
Guru = Kalau boleh sebut semua, banyak Mas. Yang pertama,
siswa itu kadang sudah merasa pusing duluan kalau disuruh nulis. Mereka kalau disuruh cari data-data buat mendukung
tulisannya, kadang suka males. Mereka lebih senang becanda, main gadget-nya, asik sama dunianya dan
akhirnya sampe jam pelajarannya selesai, mereka gak selesai tugasnya. Mereka sih alasannya pusing kalau
mengerjakan tugas di kelas, sebentar waktunya, mumet katanya mereka sih. Akhirnya, saya juga kena imbasnya,
jadi gak bisa koreksi tugas mereka secepatnya. Harus nunda beberapa hari baru bisa mulai koreksi. Tapi masalah
sebenarnya masih berlanjut, Mas. Kalau sudah jadi PR, mereka asal aja tugasnya. Yang namanya grammar,
spelling, dan lainnya itu kadang bikin saya jadi pusing waktu ngoreksi. Akhirnya, karena saya juga kadang capek
karena saya juga mengajar beberapa kelas, kadang saya langsung aja kasih nilai dan kalau ditanya siswa kenapa
nilainya seperti itu, saya cuma bisa jawab, ya itu lah kemampuan kamu.
8. Pewawancara =