Tempat dan waktu penelitian Metode penelitian

Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi dan mengklasifikasikan data-data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk kemudian penulis analisis, dan menyimpulkannya dalam satu pembahasan yang utuh.

D. Pengecekan keabsahan data

Penelitian kualitatif harus mengungkap kebenaran yang objektif. Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting. Melalui keabsahan data kredibilitas kepercayaan penelitian kualitatif dapat tercapai. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan pengamatan yang terus menerus ketekunan pengamatan. Hal ini dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

E. Teknik Analisis data

Teknik Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya terhadap keseluruhannya. 3 Sesuai dengan jenis serta sifat data yang diperoleh dalam penelitian ini, Maka teknik analisis data atau pengolahan data yang digunakan adalah content analysis atau analisis isi dengan tahapan penelitian meliputi: Heuristik pengumpulan data, Verifikasi kritik data, Interpretasi penyimpulan data, serta Historiografi penulisan data. Menurut Soejono dan Abdurrahman, mengutip dari Hadari Nawawi, bahwa analisis isi dalam penelitian dilakukan untuk mengungkapkan isi buku yang menggambarkan situasi penulis dan masyarakat pada waktu buku itu ditulis. Di samping itu, dengan cara ini dapat dibandingkan antara satu buku dengan buku yang lain dalam bidang yang sama, baik berdasarkan perbedaan waktu, penulisannya 3 Ibid., h. 210 maupun mengenai standar kualitas buku-buku tersebut dalam mencapai sasarannya sebagai bahan yang disajikan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu. 4

F. Teknik penulisan

Teknik yang penulis pakai pada penelitian ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Prosedur penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut: 1. Tahap persiapan Dalam tahap persiapan ini, penulis membuat dan mengajukan proposal penelitian. Di samping itu, penulis juga melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk mencari bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian. 2. Tahap pelaksanaan Tahap penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian mengolah data dengan cara mengklasifikasikan data-data dan kemudian menyusunnya. 3. Tahap penyelesaian Pada tahap ini, penulis menyimpulkan data yang telah dianalisis dan kemudian menafsirkan data dalam bentuk hasil penelitian laporan selanjutnya melakukan rekomendasi dengan cara mencari temuan baru dari hasil analisis tersebut. 4 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, h.14 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

1. Riwayat hidup Ath-Thahthawi

Rifa’ah Ath-Thahthawi adalah salah seorang pembaharu pemikiran di Mesir pada masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya. Selain penduduk asli Mesir, masih sedikit sekali orang yang mengetahui ataupun mengenal beliau. Padahal beliau mempunyai julukan pioner pembaharu pendidikan di Mesir. Beliau mempunyai nama lengkap Rifa’ah Badhawi Rafi’ Ath-Thahthawi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ath- Thahthawi yang nama panggilannya tersebut diambil dari kota kelahirannya. Beliau lahir di Thahtha suatu kota yang terletak di Mesir bahagian selatan pada tahun 1801 H, dan meninggal di Kairo pada tanggal 27 Mei pada tahun 1873. 1 ةَنَس اَطْهَط ِِ َدِلُو ْدَقَ ف 1801 ِقِداَصلا ِرَفْعَج ََِا اَُُْوُصُأ يِهَتْنَ ت ٍةَبَسَنُم ٍةَرْسُأ ْنِم ، نِب َْْسُْْا نِب نْيِدِباَعْلا نْيَز ىِلَع نب رِقاَبلا دَمَُُ نبِا ءاَرْ َزلا ةَمِطاَف ةَرِ اَطلا ةَعْضِبْلا مَلَسَو ْيَلَع ها ىَلَص ٍدَمَُُ ىَفَطْصُمْلا اّنِدِيَس ها ِلْوُسَر تْنِب . Telah dilahirkan di Thahtha pada tahun 1801 dari keluarga yang nasabnya sampai ke Ja’far Shadiq ibn Muhammad al-Baqir ibn Ali Zainal ‘Abidin ibn al-Husain ibn Fathimah az-Zahra Binti Rasulullah Muhammad saw. Dari beberapa literatur yang penulis temukan, tidak ada satu pun literatur yang meyebutkan identitas diri beliau, siapa nama kedua orang tuanya ataupun beliau merupakan anak ke berapa dari berapa anak. Akan tetapi, Husen Fauzi al- Bukhari menyebutkan, “Ath-Thahthawi merupakan 1 Ris’an Rusli, Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, h. 66 2 Husain Fauzi al-Bukhari, Rifa’ah ath-Thahthawi, Kairo: Maktabah Mesir, t.t, 56