Bahan Alat dan Bahan .1 Alat

29 = 62.172 µl Kebutuhan air sebagai pelarut = kebutuhan larutan – kebutuhan cypermethrin = 4.6629 ml – 0.62172 ml = 4.04118 ml 3. Kebutuhan Cypermethrin untuk konsentrasi 300 mgm 2 = luas kelambu x konsentrasi Cypermethrin x 1000ml100gr = 0.31086 m 2 x 300 mlm 2 x 1000 ml 100 gr = 0.93258 ml = 93.258 µl Kebutuhan air sebagai pelarut = kebutuhan larutan – kebutuhan cypermethrin = 4.6629 ml – 0.93258 ml = 3.73032 ml 4. Kebutuhan Cypermethrin untuk konsentrasi 400 mgm 2 = luas kelambu x konsentrasi Cypermethrin x 1000ml100gr = 0.31086 m 2 x 400 mlm 2 x 1000 ml 100 gr = 1.24344 ml = 124.344 µl Kebutuhan air sebagai pelarut = kebutuhan larutan – kebutuhan cypermethrin = 4.6629 ml – 1.24344 ml = 3.41946 ml 5. Kebutuhan Cypermethrin untuk konsentrasi 500 mgm 2 = luas kelambu x konsentrasi Cypermethrin x 1000ml100gr = 0.31086 m 2 x 500 mgm 2 x 1000 ml 100 gr = 1.5543 ml = 155.43 µl Kebutuhan air sebagai pelarut 30 = kebutuhan larutan – kebutuhan cypermethrin = 4.6629 ml – 1.5543 ml = 3.1086 ml Setelah didapatkan banyaknya Cypermethrin 100 EC dan air yang dibutuhkan, kedua bahan tersebut dicampur di dalam sebuah wadah.. Pencelupan kelambu dalam larutan Cypermethrin 100 EC dilakukan sesuai dengan masing- masing konsentrasi yang berbeda. Setelah dicampur, dilakukan pengeringan pada tempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung. 10

3.6.3. Uji pendahuluan

A. Uji resistensi enzim esterase terhadap larva nyamuk Culex quinquefasciatus dengan metode Lee Sebelum dilakukan uji bioassaydengan kelambu celup Cypermethrin 100 EC, maka dilakukan uji esterase dengan ELISA terlebih dahulu untuk mengetahui status kerentanan nyamuk terhadap insektisida. Uji esterase dilakukan pada larva yang nantinya akan menjadi nyamuk yang akan digunakan dalam bioassay. 37 Sebelum dilakukan pembacaan dengan menggunakan ELISA, dilakukan persiapan sampel dengan reagen terlebih dahulu.Berikut adalah tahapan – tahapan persiapan sampel tersebut. 37 a. Ambil seekor larva instar 4 dan taruh dalam wadah kecil. b. Haluskan larva tersebut dan tambahkan 0,5 ml larutan Phosphat Buffer Saline PBS 0,02 M, pH = 7. c. Aduk homogenat yang berisi larva dan larutan PBS 0,5 ml. d. Pindahkan homogenate tersebut kedalam microplat sebanyak 50 µl dengan mikropipet. e. Kedalam setiap sumur microplat tambahkan 50 µl larutan α-naftil asetat dan diamkan selama 60 detik. f. Lalu tambahkan reagen sebanyak 50 µl.