Cypermethrin Landasan Teori 1. Klasifikasi Nyamuk

18 detoksikasi metabolik tersebut antara lain metabolime Cytochrome P450, Gluthation transferase GSTs, dan esterase atau karboksilesterase. 31 Metabolisme Cytochrome P450 memiliki peran yang paling besar pada proses resistensi insektisida pada nyamuk. Peran Cytocrhome P450 adalah untuk detoksifikasi, aktivasi xenobiotics dan untuk metabolisme senyawa endogen. 31 Glutathione transferase GSTs merupakan protein larut dimer yang berperan dalam metabolisme, detoksifikasi, dan eksresi dari senyawa endogen dan eksogen 31 Esterase atau karboksilase merupakan kumpulan enzim heterogen yang terdapat pada sebagian besar organisme. Enzim ini berperan dalam proteolisis, fungsi sistem saraf, metabolism hormon, dan metabolisme insektisidasequistrasi. 31 Pada nyamuk yang masih rentan terhadap insektisida metabolisme enzim dan protein tersebut akan menurun seiring dengan naiknya senyawa piperonyl butoxide PBO, S,S,S,-tributylphosphorotrithioate DEF, dan diethyl maleate DEM yang merupakan inhibitor dari Cytochrome P450 monooksigenase, hidrolase, dan glutathione S-transferase GST. Namun pada nyamuk yang telah mengalami resistensi terhadap insektisida terjadi penurunan dari PBO, DEF, dan DEM sehingga terjadi proses inhibisi pada proses detoksifikasi. 31  Pengikatan protein target pada kanal sodium Piretroid merupakan insektisida dengan sifat neurotoksin yang bekerja dengan mengikat protein pada voltage – gated sodium channel VGSC. VGSC ini memiliki peran dalam depolarisasi potensial aksi pada membran neuron dan proses eksitasi elektrik dari sel. Oleh sebab itu, jika terjadi pengikatan protein pada VGSC akan menginhibisi repolariasi. Inhibisi repolarisasi ini akan menyebabkan depolarisasi terus menerus pada sistem saraf sehingga menyebabkan hipereksitasi pada serangga. 31-33

2.1.8 Uji resistensi Insektisida pada nyamuk

Secara umum terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui status resistensi nyamuk terhadap insektisida. Uji resistensi nyamuk terhadap 19 insektisida dilakukan dengan pengujian aktivitas enzim esterase spesifik dan non spesifik sebagai berikut 34 : a. Bioassay test Uji bioassay merupakan uji resistensi yang mudah dilakukan dan dapat mendeteksi resistensi berdasarkan letak atau geografis suatu tempat. Uji ini menggunakan nyamuk dewasa dengan standar usia, jenis kelamin dan status fisiologis yang sama untuk menghindari faktor perancu dari hasil uji. Meskipun mudah dilakukan, uji ini tidak dapat menentukan secara pasti level status resistensi insektisida pada suatu populasi karena keterbatasan sensitifitasnya. Penilaian resistensi didasarkan pada standar WHO yaitu jika kematian nyamuk di suatu populasi 80. 34 Salah satu cara yang dipakai untuk uji bioassay adalah dengan kelambu celup berinsektisida. Uji bioassay dengan kelambu celup berinsektisida digunakan sebagai salah satu cara untuk mengukur efek residual insektisida pada kematian nyamuk. Penggunaan insektisida sebagai bahan untuk kelambu celup harus memenuhi kriteria WHO yaitu memiliki daya bunuh tinggi, penggunaan yang aman bagi manusia, serta memiliki efek residu yang panjang. Salah satu bahan insektisida yang direkomendasikan oleh WHO yaitu golongan piretroid sintetik. Banyak golongan piretroid sintetik yang digunakan untuk bahan kelambu celup antara lain : permetrin, cypermethrin, delta metrin dan lamda sihalotrin. 35 Selain itu WHO juga menetapkan kriteria nyamuk yang digunakan untuk uji bioassay ini yaitu sugar-fed dengan usia kurang dari 7 hari setelah menetas dari pupa. 36 b. Biochemical test Uji biokimia merupakan suatu uji yang didasarkan pada deteksi perubahan enzim yang terkait dengan insektisida uji yang digunakan. Pengujian ini dapat mendeteksi resisten yang terjadi pada insektisida golongan organofosfat dan karbamat dengan melihat peningkatan pada enzim asetilkolinesterase AChE. Peningkatan yang terjadi mengakibatkan perubahan warna yang dapat dilihat jelas tanpa alat bantu tertentu. Akan tetapi uji ini memiliki batasan sensitifitas dan spesifitas karena peningkatan yang terjadi dapat terjadi pula karena faktor lain diluar insektisida. 34