Selain itu,menurut Siddiq,dkk 2009:1-9 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau orang lain untuk membelajarkan siswa yang
belajar.
Dengan demikian,maka belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu atau latihan. Sedangkan pembelajaran adalah
suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi khusus atau menghasilkan respons
terhadap situasi tertentu.
2.1.2 Teori Belajar dan Pembelajaran a. Teori Belajar Kognitif
Pada umumnya anak kelas 1 SD berumur sekitar 6-7 tahun. Menurut Piaget dalam Hudoyo,1988:45,anak seumur ini berada pada periode operasi konkret. Periode ini disebut
operasi konkret sebab berpikir logiknya didasarkan pada manipulasi fisik objek-objek konkret. Anak yang masih berada pada periode ini untuk berpikir abstrak masih
membutuhkan bantuan memanipulasi obyek-obyek konkret atau pengalaman yang langsung dialaminya. Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan pada tahap operasi konkret adalah
pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkret agar mempermudah anak didik dalam memahami konsep matematika.
Ditinjau dari segi teori belajar,kegiatan pembelajaran menggunakan media kartu bilangan dilandasi oleh teori perkembangan Piaget. Menurut penelitian J. Piaget dalam
Nasution,2008: 7-8, perkembangan intelektual anak dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu :
a. Fase praoperasional konkret. Pada tahap ini anak belum dapat mengadakan
perbedaan yang tegas antara perasaan dan motif pribadinya dengan realitas dunia luar. Ia juga belum memahami konsep reversibility mengembalikan sesuatu
kebentuk semula, karena itu ia belum dapat memahami dasar matematika yang fundamental. Pada taraf ini kemungkinan untuk menyampaikan konsep-konsep
tertentu kepada anak sangat terbatas. b.
Fase operasi konkrit dengan operasi dimaksud usaha untuk memperoleh data tentang dunia realitas dan mengubahnya dalam pikiran kita sedemikian rupa
sehingga dapat disusun atau diorganisasikan dan digunakan secara selektif dalam pemecahan masalah-masalah.
c. Fase operasi formal. Pada taraf ini anak telah sanggup beroperasi berdasarkan
kemungkinan hipotensi atau tidak lagi dibatasi oleh apa yang berlangsung dihadapinya atau yang telah dalam sebelumnya ia telah dapat memikirkan variable-
variabel yang mungkin atau hubungan-hubungan yang kemudian dapat diselidiki kebenarannya melalui eksperimen atau observasi.
Dengan demikian,pembelajaran tidak langsung diberikan kepada siswa dalam bentuk formal atau abstrak, harus melalui fase praoperasional terlebih dahulu. Pembelajaran
dengan menggunakan media kartu bilangan sangatlah cocok diberikan pada fase ini,yang mana siswa dalam belajarnya dimulai dengan pengenalan terhadap benda-
benda yang ada di lingkungan siswa yang akan memudahkan siswa dalam memahami konsep secara konkrit dan formal, yaitu mengubah data tentang dunia realita ke dalam
pikiran dan memecahkan masalah-masalah secara selektif dan kemudian menyelidiki kebenarannya melalui eksperimen atau observasi.
b. Teori Belajar Konstruktivisme