2. Variabel return on equity ROE dimana t-hitung t-tabel yaitu 0.713600 1.696. serta nilai probabilitas return on equity diatas 0,05 yaitu
0.4810, maka H
O
diterima dimana return on equity ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial.
3. Variabel size dimana t-hitung t-tabel yaitu 0.899181 1.696. serta nilai probabilitas size diatas 0,05 yaitu sebesar 0.3757, maka H
O
diterima dimana size tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial.
4. Variabel leverage yang diproyeksikan dengan debt to equity ratio dimana t-hitung t-tabel yaitu 1.051333 1.696. Serta nilai probabilitas debt to
equity ratio lebih besar 0,05 yaitu sebesar 0.3015, maka H
O
diterima dimana leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial.
5. Variabel asset growth dimana t-hitung t-tabel yaitu 0.178614 1.696. serta nilai probabilitas asset growth lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
0.8594, maka H
O
diterima dimana asset growth tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial.
4.6 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diproyeksikan dengan return on asset, return on
equity, size, leverage dan asset growth terhadap kinerja sosial yang dihitung dengan indeks GRI baik secara simultan maupun secara parsial. Pembahasan di
bawah ini merupakan hasil pengujian hipotesis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan
2011.
a. Pengaruh Return On Asset Terhadap Kinerja Sosial Perusahaan pada
Perusahaan Tambang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan 2011
Return on asset merupakan salah satu alat ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan menggunakan kemampuan total aset
yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan Syamsuddin, 2009:63. Teori ini didasarkan pada pendapat
bahwa karena aktiva didanai oleh pemegang saham dan kreditor, maka rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan
pengembalian kepada kedua penanam modal itu Sawir 2001:19.
Pada penelitian ini diperoleh hasil estimasi koefisien return on asset, dengan t-hitung t-tabel yaitu -0.222540 1.696 serta probabilitas di atas 0.05 yaitu
0.8254 artinya berpengaruh negatif serta secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sosial GRI pada perusahaan tambang selama
periode tahun 2010 dan 2011. Return on assset memiliki nilai koefisien sebesar –0.092734 maka apabila terjadi kenaikan return on asset sebesar satu persen akan
mengakibatkan penurunan kinerja sosial GRI sebesar 0.092734. Sebaliknya setiap terjadi penurunan nilai return on asset sebesar satu persen akan
menyebabkan kenaikan kinerja sosial GRI sebesar 0.092734. Artinya apabila perusahaan mampu meningkatkan return on asset, maka kinerja sosial
perusahaan akan mengalami penurunan namun pengaruhnya tidak signifikan. Hasil penelitian ini seharusnya sesuai dengan harapan apriori, dimana ketika