Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN
perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri net worth secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan Sawir, 2001:20. Secara umum semakin tinggi return atau
penghasilan yang diperoleh semakin baik tingkat kedudukan pemilik perusahaan Syamsuddin, 2009:64.
Pada penelitian ini diperoleh hasil analisis data bahwa hasil estimasi koefisien return on equity dengan t-hitung t-tabel yaitu 0.713600 1.696 dengan nilai
probabilitas return on equity di atas 0.05 yaitu 0.4810 artinya return on asset berpengaruh positif dan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja sosial GRI selama periode tahun 2010-2011. Return on equity memiliki nilai koefiesien sebesar 0.181529 maka apabila terjadi kenaikan return on equity
sebesar satu persen akan mengakibatkan peningkatan kinerja sosial GRI sebesar 0.181529. Sebaliknya setiap terjadi penurunan nilai return on equity sebesar
satu persen akan menyebabkan penurunan kinerja sosial GRI sebesar 0.181529. Artinya apabila perusahaan mampu meningkatkan return on equity,
maka kinerja sosial perusahaan akan mengalami peningkatan namun pengaruhnya tidak signifikan.
Gujarati 2003 dalam Rifa’i dan Suripto 2012 menyatakan model regresi atau estimasi yang baik tidak semata-mata melihat adjusted R
2
yang tinggi, tetapi juga harus mempertimbangkan koefisien regresinya apakah sesuai dengan
harapan apriori. Hasil estimasi penelitian ini tidak signifikan namun hasil
koefisien regresi dari return on equity adalah positif + sesuai dengan harapan apriori, yaitu ketika perusahaan memperoleh laba dari modal yang diinvestasikan
maka perusahaan akan meningkatkan tanggung jawabkinerja sosialnya sebab dengan meningkatnya laba maka perusahaan mampu membiayai seluruh kegiatan
tanggung jawab sosialnyakinerja sosialnya. Hubungan antara rasio return on asset dengan kinerja sosial seharusnya positif dan signifikan dimana ketika
perusahaan memperoleh laba atas modal yang diinvestasikan maka perusahaan akan melakukan tanggung jawab sosial sebab perusahaan mampu membiayai
seluruh aktivitas kegiatan tanggung jawab sosial dengan laba yang diperoleh.
Namun hasil penelitian return on equity tidak signifikan terhadap kinerja sosial mengindikasikan disebabkan kegiatan tanggung jawab sosial merupakan hal baru
di Indonesia sehingga perusahaan belum memiliki kesadaran penuh untuk melakukan tanggung jawab sosial selain itu pengungkapan kinerja sosial masih
bagian dari iklan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memiliki citra yang baik dimata para stakeholder-nya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Hackston dan Milne 1996 dan Yang et.al 2010 dimana return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap CSP. Hal ini menunjukan bahwa
tidak semua perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik akan memiliki kinerja sosial yang baik. Perusahaan akan melakukan tanggung jawab
sosialnya sesuai dengan kondisi lingkungan dan politik dimana perusahaan itu berada. Selain itu peran pemerintah dalam mengawasi kegiatan tanggung jawab
sosial di Indonesia juga menjadi salah satu faktor pendukung tingkat kinerja sosial yang dilakukan oleh perusahaan.