persentse komponen konatif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol cenderung sama. Persentase komponen sikap kedua kelas tersebut mengalami peningkatan
dari komponen kognitif ke komponen konatif.
4.1.3 Tanggapan Siswa
Hasil tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Environmental Learning dengan media casebook disajikan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil tanggapan siswa
No Aspek yang diamati
Kategori 1
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran 91,0
Sangat baik 2
Pemahaman konsep materi virus 82,8
Sangat baik 3
Keyakinan siswa mendapatkan nilai yang baik 78,0
Baik 4
Kepedulian siswa terhadap kesehatan lingkungan 86,0
Sangat baik 5
Ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran 82,0
Sangat baik 6
Minat siswa mengikuti pembelajaran 86,0
Sangat baik 7
Keaktifan siswa dalam pembelajaran 81,0
Sangat baik 8
Keberanian siswa mengungkapkan pendapat dalam pembelajaran
80,0 Baik
9 Kemampuan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan dari teman dan guru 82,0
Sangat baik 10
Pengetahuan siswa terkait kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh virus
92,1 Sangat baik
Rata-rata 84,1
Sangat baik Data lengkap disajikan pada Lampiran 32
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap pelaksanaan pembelajaran model Environmental Learning. Hal ini dapat
dilihat dari rata-rata nilai tanggapan siswa yaitu pada kategori sangat baik. Siswa beranggapan bahwa kegiatan pembelajaran model Environmental Learning
dengan media casebook membantu siswa memahami kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, masih ada siswa yang kurang yakin mendapatkan
nilai yang baik dan belum berani mengungkapkan pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran.
4.1.4 Tanggapan Guru
Hasil angket tanggapan guru menunjukkan bahwa guru memberikan tanggapan baik terhadap model Environmental Learning. Guru memberikan
tanggapan bahwa model Environmental Learning dengan media casebook sangat membantu siswa dan guru, membantu pemahaman siswa dan membuat siswa
tertarik karena dilengkapi dengan gambar yang jelas, dan kasus yang disajikan bervariasi. Namun, menurut guru petunjuk penggunaan casebook masih tidak
jelas. Hasil wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan
baik, siswa juga cukup antisuas dan tertarik serta aktif mengikuti pembelajaran. Kasus-kasus yang disajikan pada casebook merupakan kasus baru yang belum
pernah disajikan pada pembelajaran sebelumnya. Selain itu, casebook juga membantu siswa memahami cara penularan dan pencegahan penyakit sehingga
siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran materi virus menjadi lebih kontekstual
dan bermakna. Kebermaknaan pembelajaran yang telah dilakukan diukur dengan skala sikap peduli kesehatan lingkungan. Skala sikap tersebut dapat menjadi tolok
ukur terhadap keberhasilan pembelajaran yang menggunakan casebook. Guru berpendapat bahwa konsep materi yang disajikan di casebook adalah konsep
materi yang tidak disajikan dalam buku siswa, sehingga siswa mendapat pengetahuan yang baru.
4.2 Pembahasan
Data-data hasil penelitian yang telah disajikan, dibahas secara rinci sebagai berikut.
4.2.2 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa berupa nilai akhir yang diperoleh dari nilai LDS, nilai tugas, dan nilai posttest. Hasil analisis deskriptif dan statistik menunjukkan bahwa
data hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa pembelajaran model Environmental Learning dengan media casebook
memberikan efek yang lebih baik terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan
Environmental Learning efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa Juairiah et al., 2014; Herman et al., 2012.
Hasil analisis statistik diperkuat dengan analisis lain meliputi analisis kemampuan berpikir dan ketercapaian indikator pembelajarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih dominan untuk melakukan evaluasi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terjadi karena pembelajaran
kelas eksperimen melatih siswa untuk mengevaluasi sikapnya terhadap kesehatan lingkungan, misalnya cara pencegahan penyakit influenza, sedangkan
pembelajaran kelas kontrol hanya dapat melatih siswa untuk mengingat ingatan yang telah lampau, misalnya penyebab seseorang terkena penyakit influenza.
Menurut Anderson Krathwohl 2001 siswa yang sudah sampai pada kategori