Analisis Bahaya pada Proses Machine Repair Perbaikan Machine

awah beban yang sedang diangkat atau diturunkan. Perhatikan dengan benar pemakaian, kegagalan pemakaian, dan pengoperasian yang benar pada peralatann, seperti pengait beban, tali, rem, kopling, dan tombol-tombol pembatas Rijanto, 2011.

5.3 Analisis Bahaya pada Proses Machine Repair Perbaikan Machine

Pada proses pengelasan bahaya yang mungkin terjadi antara lain bahaya listrik berupa shock, terbakar, kelumpuhan, kematian, bahaya radiasi ultraviolet dan inframerah berupa kerusakan mata yang biasa disebut dengan welder’s eye, kerusakan kulit, sampai luka bakar, bahaya debu asap las berupa gangguan pernafasan, dan bahaya material panas spark spatter berupa luka bakar pada kulit dan terbakar jika percikan material panas tersebut mengenai benda yang mudah terbakar. Bahaya pengelasan dapat terjadi dalam berbagai situasi, menurut CAN CSA Safety in Welding, Cutting, and Allied Processes dalam Wacono 2012, bahaya pengelasa secara umum dapat dibedakan menjaddi bahaya karena sifat pekerjaannya seperti operasi mesin, sjok karena listrik, api panas terbakar, radiasi busurlas, fume, bisng juga karena kendaraan alat angkat serta material. Sinar ultra ungu dihasilkan oleh pengelasa yang menggunakan suhu tinggi, benda pijar yang suhunya tinggi, dan lainnya. Pada mata, sinar tersebut dapat mengakibatkan konjungtivitis fotoelektrika Suma’mur, 2009. Pada saat melakukan pengelasan, pekerja yang diamai tidak menggunakan goggle berwarna gelap dan hanya memakai kaos, tentu ini dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara gangguaan kesehatan seperti yang telah dipaparkan di atas. Sementara pada saat pengelasan pekerja menutup area disekitar pengelasannya dengan menggunakan seng, tujuannya adalah agar percikan pijar las tidak menyebar terlalu luas, tetapi justru malah debu ataupun gas yang dihasilkan tidak cepat terurai, karena tertutup. Bahaya kesehatan yang paling utama pada proses pengelasan adalah terbentuknya uap-uap dna gas-gas. Jenis dan jumlah uap atau gas yang terbentuk tergantung pada proses, bahan dasar, bahan pengisi, dan pelindung gas, bila ada. Tingkat racun dari pencemar terutama tergantung pada konsentrasinya dan pada respons fisiologis tubuh manusia. Pemaparan berbagai gas atau ua yang terbentuk selama pengelassan mengakibatkan dampak berikut: peradangan paru-paru chemical pneumonitis, pembengkakan dan penumpukan cairan paru-paru pulmonary edema, kehilangan elastisitas paru-paru; presentase yang kecil dari pembengkakam paru-paru akibat melakukan pekerjaan emphysema, radang tenggorokan kronis, ataupun sesak nafas. Dimana gas racun yang menyebabkannya diklasifikasikan menjadi paru-paru utama dan non paru-paru. Gas yang termassuk paru-paru utama adalah ozon yang terbentuk oleh nyala api las listrik dan korona yang keluar di udara atau oleh reaksi fotokimia ulraviolet, oksidasi nitrogen yang sangat iritan terhadap mata dan selaput lendir, fosgen terbentuk bila logam yang telah dibersihkan dengan hidrokarbon klorin dipanaskan oada suhu pengelasan, fosfin terbentuk bila baja yang dilapisi anti karat fosfat di las. Sedangkan gas-gas yang merupakan non paru-paru berupa karbon monoksida yang terdeteksi di dekat nyala las dan karbon dioksida Rijanto, 2011. Universitas Sumatera Utara Sedangkan partikel uap yang dihasilkan proses pengelasan dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa pneumoconiosis penumpukan partikel uap di dalam paru-paru yaitu aluminosis menghirup uap aluminium, aluminium oksida, dan aluminium hidrat, anthracosis mengacu pada pigmentasi hitam pada paru-paru yang disebabkan oleh penumpukan partikel karbon, siderosis merupakan pneumoconiosis yang diakibatkan oleh penumpukan debu fero oksida di paru-paru, dan stannosis dikarenakan menghirup debu timah oksida dalam waktu lama yang akan menghasilkan pseudonodulation. Namun sebagian besar komponen logam yang ada di dalam uap pengelasan tidak mengakibatkan perubahan radiogradi paru-paru namun tetap berbahaya pada kesehatan, antara lain cadmium, magnesium, mangan, merkuri, molybdenum, nikel, titanium, vanadium, seng, dan fluoride Rijanto, 2011. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Winiarto 2013, bahaya yang terjadi pada saat pengelasan adalah terbakar ke tubuh pekerja menyebabkan luka bakar pada tubuh pekerja, asap pembakaran terhirup pekerja menyebabkan gangguan pernafasan, terkena sinar ultraviolet dan infra merah menyebabkan kerusakan mata dan kulit, dan terbakar benda lain yang mudah terbakar atau tabung gas terbakar menimbulkan ledakan atau kebakaran tempat kerja. Sedangkan untuk proses pengetukan menyebabkan tangan terpukul palu dan tergores material tajam yang dapat menyebabkan luka memar tangan dan luka gores pada tangan Winiarto, 2013.

5.4 Analisis Bahaya pada Proses Engine Repair Perbaikan Engine