Analisis Bahaya pada Proses Engine Repair Perbaikan Engine

Sedangkan partikel uap yang dihasilkan proses pengelasan dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa pneumoconiosis penumpukan partikel uap di dalam paru-paru yaitu aluminosis menghirup uap aluminium, aluminium oksida, dan aluminium hidrat, anthracosis mengacu pada pigmentasi hitam pada paru-paru yang disebabkan oleh penumpukan partikel karbon, siderosis merupakan pneumoconiosis yang diakibatkan oleh penumpukan debu fero oksida di paru-paru, dan stannosis dikarenakan menghirup debu timah oksida dalam waktu lama yang akan menghasilkan pseudonodulation. Namun sebagian besar komponen logam yang ada di dalam uap pengelasan tidak mengakibatkan perubahan radiogradi paru-paru namun tetap berbahaya pada kesehatan, antara lain cadmium, magnesium, mangan, merkuri, molybdenum, nikel, titanium, vanadium, seng, dan fluoride Rijanto, 2011. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Winiarto 2013, bahaya yang terjadi pada saat pengelasan adalah terbakar ke tubuh pekerja menyebabkan luka bakar pada tubuh pekerja, asap pembakaran terhirup pekerja menyebabkan gangguan pernafasan, terkena sinar ultraviolet dan infra merah menyebabkan kerusakan mata dan kulit, dan terbakar benda lain yang mudah terbakar atau tabung gas terbakar menimbulkan ledakan atau kebakaran tempat kerja. Sedangkan untuk proses pengetukan menyebabkan tangan terpukul palu dan tergores material tajam yang dapat menyebabkan luka memar tangan dan luka gores pada tangan Winiarto, 2013.

5.4 Analisis Bahaya pada Proses Engine Repair Perbaikan Engine

Pada proses perbaikan engine beberapa dilakukan setelah komponen di bongkar, tetapi bila memungkinkan tanpa di bongkar ataupun sulit untuk Universitas Sumatera Utara membongkarnya maka pekerjaan ini dilakukan tetap di dalam maachine. Pekerja terpaksa mengerjakannya di atas unit dengan bertumpu pada salah satu ban kendaraan dan memperbaikinya dengan posisi jongkok atau menunduk. Sedangkan pekerjaan ini bisa dilakukan seharian sampai beberapa hari tergantung kerusakannya. Tntu hal ini akan menyebabkan risiko cedera dan keluhan pinggang dan punggung. Stres pada pinggang akan meningkat dengan membungkukkan badan sambil memegang beban objek. Permukaan kerja yang rendah atau ruang gerak yang terbatas akan menyebabkan sikap tubuh membungkuk; perlatan kerja yang terpasang permanen atau barang-barang lainnya mungkin akan meningkatkan kebutuhan tenaga kerja untuk badan. Permukaan lantai yang licin dan tidak rata akan meningkatkan kemngkinan terpeleset dan terjatuh karena terjadinya herakan tiba-tiba yang tidak dapat diperkirakan Tarwaka, 2010. 5.5 Analisis Bahaya pada Proses Washing Pencucian Pada proses pencucian engine dengan menggunakan solar, pekerja menyemprotkan solar ke engine yang akan dicuci. Pekerjaan ini memiliki bahaya mengingat uap solar yang terhirup akan menimbulkan gangguan pernafasan, serta jika kontak dengan kulit akan mngakibatkan iritasi kulit. Solar merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang terdiri dari parafin, sikloparafin, hidrokabon aromatik. Bahayanya dapat menyebabkan kerusakan paru- paru jika tertelan, bila terhirup ke dalam paru-paru dapat menyebabkan radang paru- paru akibat zat kimia yang dapat mengakibatkan kematian. Paparan yang berkepanjangan atau berulang pada julit dapat menimbulkan dermatitis. Dalam kondisi kebersihan diri yang buruk, paparan yang berlebihan dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara iritasi, jerawat minyak, dan folikulitis serta timbulnya kutil yang selanjutnya dapat menjadi ganas. Sedangkan pada proses pencucian unit di washing pad, terdapat bahaya yaitu lantai licin. Sesuai dengan hasil penelitian Pradhitya 2013, bahaya dari proses washing yaitu terjatuh akibat lantai yang licin.

5.6 Analisis Bahaya pada Proses Painting Pengecatan