3 Pudun Jae
1 1
2 Jumlah
6 3
4 13
Sumber : Kantor Kecamatan Batunadua 2014
Selain sarana pendidikan ada pula sarana yang lain guna mendukung tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kecamatan Batunadua antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Sarana Prasarana
No
Keterangan Jumlah
1 Pendidikan
SD Negeri 6
SD Swasta 3
SMP Negeri 4
2 Rumah Ibadah
Masjid 4
Gereja 12
3 Sarana Pelayan Masyarat
Puskesmas 14
Kantor Camat 1
Kantor Polsek 1
Sumber : Kantor Kecamatan Batunadua
4.4. Angkatan Darat
Jalan Merupakan prasaran pengangkutan yang penting untuk menlancarkan dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin meningkatnya usaha pembangunan
menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain.
Universitas Sumatera Utara
Panjang jalan di kota Padangsidimpuan pada tahun 2010 terdiri dari 19 km jalan Negara ; 7,40 km jalan provinsi ; 351,72 km jalan kota, dan tidak ada status
jalan desa. Panjang jalan kota menurutt jenis permukaannya terdiri dari 288,64 km jalan tanah dan sisanya sebanyak 32,58 km tidak dirinci. Sedangkan apabila
dibedakan menurut kondisi jalan terdiri dari 155,73 km kondisi baik, 100,83 km kondisi sedang, 52,57 km kondisi rusak, 32,59 km tidak dirinci ; serta tidak ada yang
dalam kondisi rusak berat. Untuk memenuhi transportasi darat hanya tersedia satu jenis angkatan darat, yaitu kenderaan bermotor sumber : Badan Pusat Statistik Kota
Padangsidimpuan 2010.
4.5. Karakteristik Responden
Berikut ini diuraikan beberapa karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan.
1. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut Tabel 4.6.
Tabel 4.5.. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah Orang
Laki-laki 28
44,0 Perempuan
22 56,0
Jumlah
50 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa sebagian besar responden 44 adalah laki-laki dan selebihnya sebanyak 56 adalah perempuan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan kedudukan laki-laki dalam keluarga sehingga lebih diutamakan dalam memberikan informasi. Demikian juga halnya dalam sumber
pendapatan keluarga, laki-laki memegang peranan penting sebagai kepala keluarga.
2. Berdasarkan umur, jumlah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut Tabel 4.10.
Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Umur
Jumlah Orang
1.
≤ 30 5
10,0
2.
31-35 4
8,0
3.
36-40 7
14,0
4.
41-45 7
14,0
5.
46-50 17
34,0
6.
≥50 10
20,0
Jumlah
50 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Berdasarkan umur diketahui bahwa sebagian besar responden 34 adalah kelompok umur 46-50 tahun, kemudian umur
≥50 tahun sebesar 20, umur 36-40 dan 41-45 tahun sebanyak 14 , umur
≤
30 tahun sebanyak 10 , dan umur 31-35 sebanyak 8 . Hal ini menunjukkan bahwa responden masih dalam batas usia
produktif. 3.
Berdasarkan pendidikan yang pernah ditempuh, jumlah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.11:
Tabel 4.7..
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan
Jumlah Orang
1.
SDSederajat 5
10
2.
SMPSederajat 13
26
3.
SMASederajat 23
46
4.
Sarjana 9
18
Jumlah
50 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Berdasarkan pendidikan terakhir diketahui bahwa sebagian besar responden 46 adalah berpendidikan setingkatan SMASederajat, kemudian sebanyak 26
berpendidikan setingkatan SMPSederajat, setingkatan SDSederajat sebanyak 10, dan Sarjana sebanyak 18. Dimana kebanyakan dari yang tingkat
pendidikan SMA dan SMP pada umumnya adalah yang bekerja sebagai petani dan wiraswata.
4. Berdasarkan pekerjaan yang menjadi sumber pendapatan utama, jumlah responden
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.12:
Tabel 4.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan
Jumlah Orang
1.
Petani 20
40
2.
PNS 14
28
3.
Wiraswata 9
18 4.
Lain-lainnya 7
14
Jumlah
50 100,0
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa sebagian besar responden 40 adalah sebagai petani. Hal ini sesuai dengan Kecamatan Batunadua adalah
kawasan lahan pertanian dimana sebagian dari masyarakat mata pencahariannya
Universitas Sumatera Utara
dari sektor bertani, baik pertanian tanaman pangan maupun perkebunan.. Selanjutnya PNS sebanyak 28 , Kemudian wiraswasta sebanyak 18 dan lain-
lainnya sebanyak 14 baik yang bekerja sebagai tukang becak, supir angkot, dan mengurus rumah tangga..
4.6. Distribusi Jawaban Responden Atas Dampak Keberadaan Konversi Lahan Terhadap Pendapatan Masyarakat
4.6.1. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sebelum Terjadi Konversi Lahan
Penjelasan responden atas tingkat pendapatan masyarakat sebelum terjadi konversi lahan terlihat sebagai berikut.
1. Distribusi Jawaban Responden Yang Mengkonversi Lahan
Tabel 4.9. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sebelum Terjadi Konversi
Lahan Distribusi Jawaban Responden Yang Mengkonversi Lahan
No. Responden
Skor Total
SB B
BS KB
TB
1. 2
- 2.
1 -
3. 2
- 4.
4 -
5. 3
-
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Keterangan: SB = Sangat Baik; B = Baik, BS = Biasa Saja; KB = Kurang Baik; TB = Tidak Baik.
6. 4
- 7.
3 -
8. 3
- 9.
3 -
10. 3
- 11.
2 -
12. 2
- 13.
2 -
14. 2
- 15.
1 -
16. 4
- 17.
3 -
18. 2
- 19.
2 -
20. 2
- 21.
2 -
22. 3
- 23.
2 -
24. 2
- 25.
2 -
TOTAL 12
21 22
2 100.0
Universitas Sumatera Utara
Dari keterangan yang diperoleh atas rekapitulasi jawaban dari 25 responden yang mengkonversi lahan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 20 responden
yang menyatakan biasa saja BS dan kurang baik KB pada pernyataan “tingkat pendapatan masyarakat sebelum terjadi konversi lahan”. Dimana dari 20 responden
tersebut adalah pembeli yang berasal dari luar kota yang menjadi warga pendatang. Tapi ada juga beberapa petani yang setuju dengan adanya konversi lahan karna
dengan menjual lahannya mereka mendapat modal karna harga jual tanah yang tinggi untuk beralih profesi seperti berdagang ataupun membeli tanah ditempat lain yang
lebih murah sehingga mereka mendapat untung. 2.
Distribusi Jawaban Responden Yang Tidak Mengkonversi Lahan
Tabel 4.10. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sebelum Terjadi Konversi
Lahan Distribusi Jawaban Responden Yang Tidak Mengkonversi Lahan
26. 3
- 27.
3 -
28. 4
- 29.
4 -
30. 3
- 31.
- 32.
4 -
33. 4
- 34.
4 -
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Keterangan: SB = Sangat Baik; B = Baik, BS = Biasa Saja; KB = Kurang Baik; TB = Tidak Baik.
Dari keterangan yang diperoleh atas rekapitulasi jawaban dari 25 responden yang tidak mengkonversi lahan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 23
responden yang menyatakan baik B dan biasa saja BS pada pernyataan “tingkat
35. 3
- 36.
4 -
37. 4
- 38.
4 -
39. 4
- 40.
4 -
41. 4
- 42.
4 -
43. 3
- 44.
5 -
45. 4
- 46.
4 -
47. 4
- 48.
3 -
49. 3
- 50.
4 -
TOTAL 5
64 21
100.0
Universitas Sumatera Utara
pendapatan masyarakat sebelum terjadi konversi lahan”. Dimana dari 23 responden tersebut beranggapan bahwa pembangunan dengan mengkonversi lahan pertanian
akan memiliki efek negatif bagi lingkungan.
4.6.2. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sesudah Terjadi Konversi Lahan
Penjelasan responden atas tingkat pendapatan masyarakat sesudah terjadi konversi lahan terlihat sebagai berikut.
1. Distribusi Jawaban Responden Yang Mengkonversi Lahan
Tabel 4.11. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sesudah Terjadi Konversi
Lahan Distribusi Jawaban Responden Yang Mengkonversi Lahan
No. Responden
Skor Total
SB B
BS KB
TB
1. 4
- 2.
4 -
3. 4
- 4.
4 -
5. 4
- 6.
4 -
7. 4
- 8.
4 -
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Keterangan: SB = Sangat Baik; B = Baik, BS = Biasa Saja; KB = Kurang Baik; TB = Tidak Baik.
Dari keterangan yang diperoleh atas rekapitulasi jawaban dari 25 responden yang mengkonversi lahan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 25
9. 4
- 10.
4 -
11. 4
- 12.
4 -
13. 4
- 14.
4 -
15. 5
- 16.
5 -
17. 4
- 18.
4 -
19. 4
- 20.
5 -
21. 4
- 22.
4 -
23. 4
- 24.
4 -
25. 4
- TOTAL
15 88
100.0
Universitas Sumatera Utara
responden menyatakan baik B dan sangat baik SB pada pernyataan “tingkat pendapatan masyarakat sesudah terjadi konversi lahan”. Ini sesuai dengan
meningkatnya konversi lahan pertanian ke penggunaan lahan non pertanian di Kecamatan Batunadua menyebabkan adanya pergeseran struktur ekonomi
msyarakat dari sektor pertanian menuju ke sector perdagangan dan jasa. 2.
Distribusi Jawaban Responden Yang Tidak Mengkonversi Lahan
Tabel 4.12. Tingkat Pendapatan Masyarakat Sesudah Terjadi Konversi
Lahan Distribusi Jawaban Responden Yang Tidak Mengkonversi Lahan
26. 2
- 27.
1 -
28. 2
- 29.
1 -
30. 1
- 31.
2 -
32. 2
- 33.
2 -
34. 2
- 35.
2 -
36. 2
- 37.
2 -
38. 2
-
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Data primer diolah, 2014.
Keterangan: SB = Sangat Baik; B = Baik, BS = Biasa Saja; KB = Kurang Baik; TB = Tidak Baik.
Dari keterangan yang diperoleh atas rekapitulasi jawaban dari 25 responden yang tidak mengkonversi lahan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 24
responden yang menyatakan kurang baik KB dan tidak baik TB pada pernyataan “tingkat pendapatan masyarakat sesudah terjadi konversi lahan”. Ini sesuai dengan
konversi lahan pertanian akan menyebabkan hilangnya kesempatan lahan pertanian tersebut untuk memproduksi pangan sebagai komoditas utama yang dihasilkan dari
lahan pertanian sawah. Terjadinya perubahan kepemilikan lahan pertanian yang
39. 2
- 40.
1 -
41. 4
- 42.
2 -
43. 2
- 44.
2 -
45. 1
- 46.
2 -
47. 1
- 48.
2 -
49. 1
- 50.
2 -
TOTAL 4
34 7
100.0
Universitas Sumatera Utara
paling menonjol adalah semakin banyaknya petani jengkel dengan penguasaannya semakin sempit bahkan tidak mempunyai lahan untuk mengolah pertanian.
4.7. Hasil Uji beda rata-rata
Analisis yang dipakai adalah pengujian rata‐rata sampel tunggal single
sample t‐test yaitu
pengujian perbedaan rata‐rata dua sampel saling bebas independent sample t‐test.
Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan
maka yang di analisis adalah variabel sebelum dan sesudah adanya konversi lahan.
Tabel 4.13. T-Test
One-Sample Test
Test Value = 0 T
Df Sig. 2-tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Sebelum 2.152
3 .098
29.40000 -8.5226
67.3226 Sesudah
1.783 3
.149 29.60000
-16.4974 75.6974
Sumber: Data Primer diolah, 2014.
Berdasarkan uji beda rata-rata dengan menggunakan uji t Tabel 4.15, diperoleh nilai signifikansi 0,98 sebelum dan 0,149 sesudah yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan pada kedua variabel tersebut. Dimana terjadinya peningkatan atas variabel sebelum dan sesudah adanya konversi lahan.
Universitas Sumatera Utara
4.8. Uji t Uji Parsial