Dampak Konversi Lahan Hasil Penelitian

1. Sebelum konversi lahan Nilai T hitung , yaitu 2.152 2.010 yang artinya H diterima yang berarti konversi lahan tidak berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. 2. Sesudah konversi lahan Nilai T hitung , yaitu 1.783 2.010 yang artinya H a diterima yang berarti konversi lahan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.

4.9. Hasil Penelitian

Sebanyak 35.222 unit dengan luas lahan 332,87 ha. Oleh karena itu, penggunaan lahan untuk perumahan sampai tahun 2014 dialokasikan seluas 332,87 ha. Sehingga penggunaan lahan untuk perumahan keseluruhan padan tahun 2014 seluas 8.526,35 ha. Peningkatan jumlah penduduk kota Padangsidimpuan menjadi salah satu alasan pemerintah Kota padangsidimpuan memberikan perizinan pembangunan perumahan baru. Alasan tersebut tidak sepenuhnya tepat karena dengan adanya pembangunan perumahan menarik minat pembeli yang berasal dari dalam dan luar kota Padangsidimpuan. Pembeli yang berasal dari luar kota akan menjadi warga pendatang, sehingga pembangunan perumahan yang dikembangkan di kota menjadi salah satu faktor penyebab pertambahan jumlah penduduk akibat adanya warga pendatang yang membeli rumah di Kota Padangsidimpuan.

4.9.1. Dampak Konversi Lahan

Universitas Sumatera Utara Pembangunan dengan mengkonversi lahan pertanian akan memiliki efek negatif bagi lingkungan. Hilangnya lahan resapan air akan mengakibatkan terjadinya banjir, berkurangnya aliran air dalam tanah dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar perumahan seroja dan petani yang melakukan usaha tani di sekitar perumahan tersebut menyatakan bahwa dampak lingkungan seperti banjir dan berkurangnya air sumur dialami pada saat penelitian dilaksanakan. Sebagian petani menyatakan bahwa aliran air irigasi bagi lahan pertanian terganggu. Hal ini terjadi dikarenakan pembangunan pemukiman masih dalam tahap awal sehingga lahan kosong yang belum dibangun menjadi pemukiman masih cukup luas. Pembangunan dengan mengkonversi sebagian dari lahan pertanian di kawasan pertanian Kecamatan Batunadua telah menghilangkan fungsi dari lahan tersebut sebagai satu kesatuan. Hilangnya lahan pertanian pada bagian hulu air irigasi berpengaruh terhadap lahan pertaian pada bagian hilir aliran air irigasi tersebut. Terganggunya aliran air akibat pembangunan perumahan telah merubah fungsi lahan pertanian pada lahan di bagian hilir dari aliran irigasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak kecamatan, terdapat 2 ha lahan pertanian yang terganggu aliran air irigasinya. Lahan pertanian yang terganggu aliran air irigasinya tersebut kemudian dialihfungsikan oleh pemilik lahan menjadi tegalan. Konversi lahan pertanian pada bagian hulu aliran air irigasi yang mengaliri suatu kawasan pertanian secara tidak langsung telah menghilangkan manfaat yang dapat diperoleh dari lahan pertanian secara tidak langsung telah menghilangkan manfaat yang diperoleh dari lahan Universitas Sumatera Utara pertanian pada bagian hilirnya. Lahan pertanian yang berada di bagian hilir air irigasi tidak dapat mengakses air seperti biasanya sehingga lahan pertanian menjadi kesulitan air dan kering. Lahan pertanian yang pada awalnya ditanami padi kemudian diganti dengan komoditi sayur-sayuran seperti buncis, jagung, dan wortel. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa petani yang telah mengalihfungsikan lahan pertaniannya menjdi lahan perkebunan diakui bahwa dengan hilangnya akses terhadap akses terhadap air irigasi telah menyebabkan petani kesulitan dalam melakukan usahatani padi maupun tegalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya konversi lahan pertanian yang terkonversi juga telah menghilangkan manfaat pada lahan pertanian di sekitar kawasan pertanian yang terkonversi terutama pada lahan pertanian di bagian hilir aliran irigasi. Dampak lingkungan yang terjadi sebagai akibat konversi lahan dianalisis dengan menggunakan analisis perubahan penerimaan yang diperoleh petani antara penerimaan usahatani yang dilakukan sebelum konversi lahan dengan usahatani tegalan setelah terjadinya konversi lahan. Selisih pendapatan yang diperoleh petani ketika melakukan usahatani padi dan tegalan merupakan kerugian atau keuntungan yang ditanggung oleh petani sebagai dampak adanya konversi lahan. Selisih penerimaan petani yang hilang dihitung bagian penerimaan yang hilang.

4.9.2. Produksi Padi yang Hilang

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

8 101 96

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani (Studi Kasus Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah)

2 14 136

Pengaruh Periklanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan

8 43 112

Pengaruh Periklanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan

0 0 10

Pengaruh Periklanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan

0 0 2

Pengaruh Periklanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan

0 3 13

Pengaruh Periklanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent di Kecamatan Batunadua Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan

0 0 28

Faktor Determinan Terjadinya Konversi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan dan Fungsi Utama Lahan - Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan

0 7 21

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Terhadap Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan

0 0 13