3.4. Metode Pengolahan dan Analisis data
Konversi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan batunadua untuk pembangunan perumahan Seroja dalam penelitian ini akan dilihat dari dua sisi.
Pertama, konversi lahan pertanian yang terjadi disebabkan oleh adanya factor kebijakan pemerintah yang mendorong terjadinya konversi.Kedua, konversi lahan
pertanian yang terjadi menimbulkan berbagai macam dampak yang dirasakan oleh petani maupun bagi kawasan sekitarnya. Dampak-dampak yang akan dianalisis dalam
penelitian ini antara lain hilangnya produksi padi, hilangnya penerimaan petani dan terjadinya perubahan nilai land rent antara sebelum dan sesudah terjadinya konversi.
3.5. Teknik Analisis
Pengambilan data pada petani yang lahannya tidak terkonversi dan pemilik atau penghuni rumah di perumahan Seroja dilakukan secara purposive
sampling. Teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel petani yang tidak terkonversi berdasarkan kriteria petani yang melakukan usahatani pada lahan
pertanian di sekitar kawasan perumahan Seroja. Sedangkan sampel pemilik rumah dilakukan berdasarkan kriteria pemilik atau penghuni yang sudah menempati rumah
di perumahan Seroja. Purposive sampling merupakan bentuk sampling nonpropability. Teknik
pengambilan sampel pada sampling tidak acak menyebabkan setiap elemen dari populasi yang akan diteliti tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
Universitas Sumatera Utara
sebagai sampel. Salah satu kelemahan dari sampling tidak acak adalah hasil dari sampling ini memiliki sifat subjektif. Penelitian yang telah dilaksanakan
menggunakan metode sampling nonpropability dikarenakan jumlah masing-masing populasi yang akan diteliti tidak dapat ditentukan secara pasti.
3.6. Analisis dan Pembahasan 3.6.1. Analisis uji beda rata-rata
Dampak konversi lahan pertanian terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Batunadua, maka yang dianalisis adalah perbedaan pendapatan
masyarakat sebelum dan sesudah mengkonversi lahan pertanian, yaitu: Sebagai berikut:
t =
|Y �2− Y�1
��
2 1
�1
+
1 � 2
Dimana: Y
�1 = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sebelum terjadinya konversi lahan pertanian
Y �2 = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sesudah terjadinya konversi
lahan pertanian �
2
= Varians gabungan n = banyak sampel
Selanjutnya nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel pada � 5 .
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Uji t Uji Parsial
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi dependen. Kriteria
pengujiannya adalah : a.
H : β
i
= 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. b.
H
a
: β
i
≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ketentuan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.7. Batasan Operasional
Untuk mengarahkan dan menghindari salah pengertian dalam pelaksanaan penelitian ini, maka dibuat batasan operasional. Khusus untuk dampak sebelum dan
sesudah terjadinya konversi lahan pertanian.
3.8. Defenisi Operasional