Efektivitas surfaktan ditentukan dengan nilai CMC-nya. Suatu surfaktan dikatakan efektif bila dapat menurunkan tegangan permukaan air dari 72 dynecm menjadi
sekitar 35 dynecm Santosa, 1995.
Biosurfaktan merupakan senyawa amphilik yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang merupakan senyawa komplek dengan struktur bermacam-
macam. Biosurfaktan dapat dihasilkan oleh mikroorganisme prokariot maupun eukariot. Bakteri penghasil biosurfaktan antara lain Pseudomonas aeruginosa, P.
fluorescens, Bacillus cereus, B. thuringiensis, B. sphaericus. Biosurfaktan ini dihasilkan pada permukaan sel mikroba atau diekskresikan ke lingkungan yang dapat
membantu melepaskan senyawa hidrokarbon dalam senyawa organik dan meningkatkan konsentrasi senyawa hidrokarbon dalam air melalui pelarutan ataupun
emulsifikasi. Biosurfaktan mengandung gugus hidrofobik dan hidrofilik yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan molekul Banat, 1995.
Ketersediaan biosurfaktan menjadi sangat penting setelah diketahuinya beberapa kerugian penggunaan surfaktan sintesis. Disamping harganya mahal,
surfaktan sintesis sebagian besar tidak mudah didegradasi dan beberapa bersifat toksik sehingga ada kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan akibat penggunaan
senyawa ini Nugroho, 2006.
2.5 Mikroba Penghasil Biosurfaktan
Kosaric 1992 menyatakan bahwa jenis biosurfaktan yang dihasilkan oleh setiap mikroba berbeda-beda. Jenis-jenis mikroba penghasil biosurfaktan dan tipe
biosurfaktan yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 2.5.1 di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Mikroba penghasil biosurfaktan dan jenis biosurfaktan yang dihasilkan No Spesies mikroba
jenis biosurfaktan
1. Torulopis bombicola
Glikolipid sophorosa lipid 2.
Pseudomonas aeruginosa Glikolipid rhamnosa lipid
3. Bacillus licheniformis
Lipoprotein surfactin 4.
Bacillus subtilils Lipoprotein surfactin
5. Pseudomonas sp. DSM 2874
Glikolipid rhamnosa lipid 6.
Arthrobacter paraffineus Sukrosa dan fruktosa glikolipid
7. Arthrobacter
Glikolipid 8.
Pseudomonas fluorescens Rhamnosa lipid
9. Pseudomonas sp. MUB
Rhamnosa lipid 10.
Torulopsis petrophilurn Glikolipid dan protein
11. Candida tropicalis Komplek polisakarida dan asam
lemak glikolipid 12.
Acinetobacter sp. HOI-N Asam lemak, mono dan gliserida
13. Candida petrophilum
Peptidolipid 14.
Nocardia erythropolis Lemak netral
15. Corynebacterium salvonicum
Lemak netral
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2011 di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, di Laboratorium Kultur Jaringan, di Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan di Laboratorium Pusat Penelitian
Kelapa Sawit, Medan.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang diperlukan pada penelitian ini adalah air laut, media Bushnell Haas Agar BHA yang terdiri atas KH
2
PO
4,
K
2
HPO
4
, NH
4
NO
3,
MgSO
4.
7H
2
O, FeCl
3,
CaCl
2.
2H
2
O, agar Atlas 1946, media Plat Count Agar, Roundup, akuades, dietileter, methanol, akuabides, asam fosfat, alkohol 70, desinfektan, sodium bikarbonat,
H
2
SO
4,
rhamnosa, orsinol kapas, benang wol, aluminium foil. Sedangkan alat-alat yang dipergunakan adalah tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, bunsen, gelas beaker,
corong, corong pisah, mancis, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet volum, propipet, kertas saring, hot plate, vortex, magnetic stirer, autoklaf, oven, shaker, inkubator,
kulkas, timbangan analitik, desikator, HPLC, spektrofotometer.
3.3 Asal Isolat