Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang potensi bakteri penghasil biosurfaktan asal laut Tanjung Balai dan Sibolga Sumatera Utara dalam mendegradasi glifosat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Isolat TJB 01 merupakan isolat yang berpotensi dalam mendegradasi glifosat selama 6 hari dengan rata-rata penurunan konsentrasi glifosat hingga 11,1, sedangkan SBG 05 dengan rata-rata penurunan konsentrasi glifosat hingga 5,9. b. Laju pertumbuhan tidak selalu diikuti dengan proses degradasi dalam menurunkan konsentrasi glifosat.

5.2 Saran

Sebaiknya ada peneliti lebih lanjut mengenai bakteri penghasil biosurfaktan asal laut Tanjung Balai dan Sibolga menggunakan nama isolat dan menguji seluruh komponen Roundup dengan waktu inkubasi yang lebih lama. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Abu-Ruwaida, A. S., I. M. Banat, S. Haditirto, S. Salem and M. Kadri. 1991. Isolation of Biosufactant Producing Bacteria-Product Characterization an Evaluation. Acta Biotechnol 11: 315-324. Anderson, W.P. 1997. Weed Science Principles. West Publishing Company: Los Angeles. Araujo, A.S.F., R.T.R. Monteiro and R.B. Abarkeli. 2003. Effect of Glyphosate on The Microbial Activity of Two Brazilian Soil. Chemosphere 52: 799-804 Atlas, R. M. 1946. Handbook of Media for Enviromental Microbiology. New York: CRC Press. Banat, IM. 1995. Biosurfactants Production and Possible Uses in Microbial Echanned Oil Recovery and Oil Pollution Remediation. A Review Bioresource Technology 51: 1-12. Batubara, N. R. 2011. Optimasi Produksi Biosurfaktan Oleh Pseudomonas aeruginosa Dengan Variasi Sumber Karbon dan Nitrogen. Skripsi. MIPA. Universitas Sumatera Utara. Borggard, O. K and A. L. Gimsing. 2008. Review Fate of Glyphosate in Soil and The Possibility of Leacing to Ground and Surface Waters: A Review. Pest Management Science 64: 441-456. Chandrasekaran, E. V. and J. N. Be Miller. 1980. Constituent Analysis of Glucosa Aminoglicans: Methods in Carbohydrat Chemistry. In R. L. Whistler ed. New York.: Academic Press Inc. Darto. 2008. Pemanfaatan Alkil Poliglikosida APG Berbasis Alkohol Lemak Dari Minyak Kelapa C 12 Dan Pati Sagu Sebagai Surfaktan Dalam Formulasi Herbisida. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Desai, J.D. and I.M. Banat. 1997. Microbial Production of Surfactan and Their Commercial Potencial. Microbiol. And Molecular Biol. Reviews 611: 47-64. Universitas Sumatera Utara Djau, R.A. 2009. Faktor Risiko Kejadian Anemia dan Keracunan Pestisida pada Pekerja Penyemprotan Gulma di Kebun Kelapa Sawit PT. AgroIindomas Kab. Seruyan Kalimantan Tengah. Tesis. Fakultas Kesehatan Lingkungan. Universitas Diponegoro Semarang. Enviromental Health Criteria ECH 159, 1994. WHO Library Cataloguing in Publication Data Glyphosate Kharickoff. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Panngan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fauzi, A.M., A. P. Utomo, N. Elfarida dan M. Nilasari. 2000. Biodegradasi Senyawa Epiklorohidrin oleh Bakteri Isolat G3. Jurnal Mikrobiologi indonesia. 15-18. Glover, T. and K. Mitcell. 2002. An Introduction to Biostatistic. New York: Mc Graw- Hill Companies, Inc. Hallas, L. E., W. J. Adams and M. A. Heitkamp. 1992. Glyphosate Degradation by Immobilized Bacteria: Field Studies With Industrial Wastewater Effluent. Applied and Environmental. Microbiology 584: 1215-1219. Herdiyantoro, D. 2005. Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi Oleh Bacillus sp. Galur ICBB 7859 dan ICBB 7865 Dari Ekosistem Air Hitam Kalimantan Tengah Dengan Penambahan Surfaktan. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Hong, L. S., M. P. Abdullah dan A. H. Kuntom. 2001. Kaedah Penentuan Glifosat dan AMPA dalam Minyak Sawit. Malaysian Journal of Analytical Sciences 71: 237-243. Kishore, G. M. and G. S. Jacob. 1987. Degradation of Glyphosate by Pseudomonas sp. PG2982 via a Sarcosine Intermediate. The Journal of Biological Chemistry 26225: 12164-12168. Koch, A. K., O. Kappeli, A. Fiechter and J. Reiser. 1991. Hydrocarbon Assimilation and Biosurfactant Production in Pseudomonas aeruginosa Mutants. Journal of Bacteriology 17313: 4212-4219. Kosaric, N. 1992. Biosurfactants in Industry. Pure and Appl. Chem 64: 1731-1737. Manuaba, I.B.P. 2008. Cemaran Pestisida Fosfat-organik di Air Danau Buyan Buleleng Bali. Jurnal Kimia 21: 7-14. Moenandir, J. 1988. Fisiologi herbisida Ilmu Gulma-Buku II. Jakarta: Rajawali Pers. Universitas Sumatera Utara Moneke, A.N., G.N. Okpala and C.U. Anyanwu. 2010. Biodegradation of Glyphosate Herbicide in Vitro Using Bacterial Isolates from Four Rice Fields. African Journal of Biotechnology 926: 4067-4074. Monsanto, 1998. Roundup Original Herbicide. Material Safety Data Sheet. Database and Format Copyright by CP Press. Moore, J. K., H. D. Braymer and A. D. Larson. 1983. Isolation of a Pseudomonas sp. Which Utilizes The Phosphonate Herbicide Glyphosate. Appl. Environ. Microbiol 46: 316-320. Muchtar, 1992. Pencemaran Laut Oleh Zat Organik Pestisida, Polikhrobifenil PCB Dan Poliaromatik Hidrokarbon. Unair. Surabaya. Munir, E. 2006. Pemanfaatan Mikroba Dalam Bioremediasi: Suatu Teknologi Alternatif Untuk Pelestarian Lingkungan. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Medan: Universitas Sumatera Utara. Nugroho, A. 2006. Produksi Biosurfaktan oleh Bakteri Pengguna Hidrokarbon Dengan Penambahan Variasi Sumber Karbon. Biodiversitas 74: 312-316. Rahayuningsih, E., A. Mindaryani, M. Andri, dan B. Radjagukguk. 2006. Laju Reaksi Hidrolisis Herbisida Glifosat di Tanah Jenuh Air. Forum Teknik 302: 80-89. Reddy, K. N., A. M. Rimando, S. O. Duke and V. K. Andula. 2008. Aminomethylphosponic Acid Accumulation in Plant Species Treated With Glyphosate. Journal of Agricultural and Food Chemistry 56: 2125-2130. Richana, N., A. Suryani, H. Y. Makagiansar dan T.T. Irawadi. 2000. Berbagai Cara Hidrolisis Pati Untuk Media Pertumbuhan Bacillus sp. BMN14 Penghasil Biosurfaktan Lipopeptida. Jurnal Mikrobiologi Indonesia 52: 29-31. Romero, M. C., E. H. Reinoso, A. M. Kieman and S. Cordoba. 2004. Biodegradation of Glyphosate by Wild Yeasts. Revista Mexicana de Micologia 19: 45-50. Rosenberg, M., D. Gutnick, and E. Rosenberg. 1980. Adherence of Bacteria to Hydrocarbons: A Simple Method for Measuring Cell-surface Hydrophobicity. FEMS Microbiology Letters 9: 29-33. Sabdono, A. 2003. Biodiversitas Bakteri Karang Pendegradasi Senyawa Pestisida dan Prospek Pemanfaatannya di Dalam Perlindungan Ekosistem Terumbu Karang. Pembelajaran Pengelolaan Terumbu Karang Indonesia. Jakarta. . Santosa, D. A. 1995. Bioteknologi Penambangan Minyak Bumi. Laboratorium Biologi Tanah. Jurusan Tanah Faperta. Institut Pertanian Bogor. Universitas Sumatera Utara Siswanto, R. 2007. Tween 80 Sebagai Peningkat Kinerja Bakteri Pendegradasi Minyak Bumi. Skripsi. Fakultas MIPA. Institut Pertanian Bogor. Sofia, D. 2001. Pengaruh Pestisida Dalam Lingkungan Pertanian. Digitalized USU Digital Library. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Sofyan, D. 2005. Studi Alur Biodegradasi Herbisida Glifosat di Dalam Tanah Oleh Bakteri Escherichia coli. Skripsi. Kimia. Suryatmana, P., E. Karden, E. Ratnaningsih dan Wisjnuprapto. Karakteristik Bio- Surfaktan Dari Azotobacter Chroococum. Institut Teknik Bogor. Tampubolon, I. 2009. Uji Efektivitas Herbisida Tunggal Maupun Campuran Dalam Pengendalian Stenochlaena palustris di Gawangan Kelapa Sawit. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. US EPA. 1993. Kelayakan keputusan Reregistration RED: glifosat. Perlindungan Lingkungan Badan, Dinas Pencegahan, Pestisida dan Bahan Beracun, Washington DC. Wardoyo, S. S. 2001. Pengaruh Residu Herbisida Glifosat Terhadap Ciri Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. J. II. Pert. Indon 101: 14-18 Warsito, K. 2009. Bakteri Penghasil Biosurfaktan Dari Laut Sibolga Dan Tanjung Balai Dalam Mendegradasi Naftalen. Skripsi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara. Widiyatmoko, W. 2005. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Karang Pendegradasi Senyawa Herbisida MCPA 2-methyl-4-chlorophenoxy acetic acid di Perairan Pulau Panjang, Jepara. Laporan Penelitian Dosen Muda. Diponegoro: Lembaga Penelitian Diponegoro. Wiersema, R., M. Burns and D. Hershberger. 1999. Glyphosate Pathway Map. University of Minnesota. http:umbbd.msi.umn.eduglygly_map.html. Yahya, A. R. M., W. A. Anderson and M. M. Young. 1998. Ester Syntesis in Lipase Catalyzed Reaction. Enzyme an Microbial Tech 23: 438-450. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran A: Komposisi Media Bushnell-Haas, Larutan Standar Mc. Farland, Herbisida Roundup, Larutan Orsinol dan Eluent Glifosat a. Komposisi Media Bushnell-Haas per liter Atlas, 1946 1. KH 2 PO 4 = 1,0 g 4. MgSO 4 7H 2 O = 0,2 g 2. K 2 HPO 4 = 1,0 g 5. FeCl 3 = 0,05 g 3. NH 4 NO 3 = 1,0 g 6. CaCl 2 . 2H 2 O = 0,02 g 7. Agar = 20 g Kemudian semua komposisi ini dilarutkan dengan air laut yang bersih sebanyak 1 liter dan disterilkan dengan autoclove. b. Komposisi Larutan Mc. Farland Lorian, 1980 Sebanyak 0,5 ml BaCl 2 0,048 M ditambahkan ke dalam 99,5 ml H 2 SO 4 0,35 N. Kemudian divorteks hingga homogen. c. Komposisi Herbisida Roundup 1. Glifosat = 41,0 2. Bahan lain = 59,0 Isopropilamina, air dan surfaktan etoksilat tallowamina. d. Komposisi Larutan Orsinol Chandrasekaran and Be Miller, 1980; Koch et al., 1991 Sebanyak 100 mg orsinol dilarutkan dalam 100 ml H 2 SO 4 53, kemudian didiamkan selama 12 jam hingga warna kuning sempurna. e. Komposisi Eluent Glifosat Sebanyak 0,8437 g KH 2 PO 4 dilarutkan dalam 960 ml akuabides, kemudian ditambahkan 40 ml methanol untuk HPLC, atur pH dengan menambahkan H 3 PO 4 sehingga pH 1,9 dan disaring dengan kertas saring anorganik. Universitas Sumatera Utara Lampiran B: Alur Kerja Estimasi Jumlah Isolat Bakteri dengan Metode SPC 1 ml Media Biakan Diencerkan hingga konsentrasi 10 -8 Diinokulasikan ke media Plate Count Agar dengan metode cawan sebar Diinkubasi selama 24 jam Dihitung jumlah koloni yang tumbuh Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran C: Alur Kerja Pembuatan Kurva Standar Rhamnosa Rhamnosa Dilarutkan dengan larutan sodium bikarbonat NaHCO 3 0,05 M dengan konsentrasi 0 blanko, 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm dan 200 ppm Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml Dihomogenkan dengan vorteks Ditambahkan 3,6 ml orsinol Dipanaskan hingga mendidih Didinginkan selama 15 menit pada temperatur kamar Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV- Visibel Shimadzu 1240 pada panjang gelombang 421 nm Absorbansi Ditentukan persamaan garis regresi kurva standar rhamnosa dengan memplot absorbansi dan konsentrasi rhamnosa dengan metode Least Square Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran D: Alur Kerja Produksi Biosurfaktan dan Kuantitatif Metode Orsinol yang Dimodifikasi Isolat Bakteri Dibuat dalam bentuk suspensi yang setara dengan kekeruhan larutan Mc-Farland ≈ 10 8 selml Diinokulasikan sebanyak 2 ml ke media Bushnell-Haas Broth yang mengandung 2 Roundup Diinkubasi pada waterbath shaker dengan kondisi gelap, kecepatan 150 rpm pada suhu 30 C selama 6 hari Biakan Bakteri Disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit Supernatan Pellet Diambil sebanyak 4 ml Diekstrak dengan 2 ml dietileter selama 5 menit Diulangi sampai 3 kali Lapisan ether Lapisan bawah Dikeringkan Dilarutkan kembali dalam 2 ml NaOHCO 3 0,05 M Dihomogenkan dengan vorteks Ditambahkan 3,6 ml larutan orsinol Dipanaskan hingga mendidih Didinginkan selama 15 menit pada temperatur kamar Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer Shimadzu 1240 pada panjang gelombang 421 nm Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran E: Alur Kerja Penentuan Kurva Standar Glifosat 0,1 gr Glifosat Dilarutkan dengan eluent Buffer PO 4 Dibuat dengan konsentrasi 1.000, 2.000, 3.000, 4.000 dan 5.000 ppm Diinjeksikan masing- masing konsentrasi sebanyak 10 μl ke dalam HPLC Luas Area Ditentukan persamaan garis regresi kurva standar glifosat dengan memplot luas area dan konsentrasi glifosat dengan metode Least Square Kurva Standar Glifosat Universitas Sumatera Utara Lampiran F: Alur Kerja Analisis Glifosat dengan Metode HPLC Isolat Bakteri Dibuat dalam bentuk suspensi yang setara dengan kekeruhan Mc-Farland ≈ 10 8 selml Diinokulasikan sebanyak 2 ml ke media Bushnell-HaasBroth yang mengandung 2 Roundup Diinkubasi pada waterbath shaker dengan kondisi gelap, kecepatan 150 rpm pada suhu 30 C selama 6 hari Biakan Bakteri Disentrifugasi selama 10 menit Disaring dengan menggunakan kertas saring Filtrat Residu Ditambah metanol 960:40 dan eluent Buffer Po 4 Diekstraksi Diinjeksikan sebanyak 10 μl ke dalam HPLC Dianalisis jumlah glifosat yang tersisa ppm dengan mensubstitusikan nilai luas area ke persamaan kurva standar glifosat Hasil Universitas Sumatera Utara Lampiran G. Penentuan Kurva Standar Rhamnosa dan Kurva Standar Glifosat

a. Penentuan Kurva Standar Rhamnosa No