itu, pengaruh lingkungan seperti pH, temperatur, dan kelembaban tanah juga sangat berperan dalam menentukan kesuksesan proses bioremediasi Munir, 2006.
2.2 Komponen-komponen Herbisida Roundup
Penggunaan herbisida berlebihan makin bertambah menjadi bahan perhatian lingkungan karena mengakibatkan efek kerugian dari bahan kimia bagi
mikroorganisme tanah Araujo et al., 2003. Karena herbisida adalah bahan kimia
yang dapat menghambat pertumbuhan bahkan mematikan tumbuhan Moenandir, 1988.
Glifosat juga dikenal dengan nama dagang Roundup adalah herbisida spektrum luas Wiersema et al., 1999. Glifosat juga digunakan sebagai herbisida
dalam mengendalikan atau membunuh gulma Moneke et al., 2010. Menurut Reddy et al., 2008, glifosat dapat mencegah biosintesis dari asam amino aromatik
fenilalanin, triptofan, dan tirosin, yang berperan dalam penurunan sintesis protein. Glifosat, N-phosphonometil glisin, diformulasikan sebagai garam isopropilamin
glifosat. Merupakan herbisida tidak selektif dan memiliki spektrum pengendalian yang lebih luas. Diaplikasikan sebagai herbisida pasca tumbuh Anderson, 1977 dalam
Tampubolon, 2009. Penggunaan herbisida glisofat terus meningkat sejak dikembangkannya program budidaya pertanian olah tanah konservasi OTK
Wardoyo, 2001.
Glifosat secara luas digunakan sebelum penanaman atau bahkan pasca tanam sebelum munculnya tanaman, menunjukkan bahwa residu dalam tanah tak lama
setelah aplikasi dengan taraf yang direkomendasikan tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman US EPA, 1993. Ini dapat digunakan sebelum pasca panen,
selama pengembangan tanaman dan setelah panen. Karena toksisitasnya terhadap organisme yang bukan target Moneke et al. 2010. Dapat membunuh bakteri, karena
sebagian besar dari bakteri mempunyai enzim EPSPS 5-enolpyruvylshikimate-3- phosphate synthase Wardoyo, 2001. Bioremediasi adalah cara yang umum
digunakan untuk menguraikan glifosat yang mencemari tanah. Keberhasilan ini akan
Universitas Sumatera Utara
tergantung pada mengisolasi bakteri dengan kemampuan untuk mendegradasi glifosat dalam perubahan lingkungan Moneke et al. 2010.
Dihampir semua penelitian metabolisme glifosat digunakan sebagai sumber fosfor, namun beberapa organisme yang dipelajari tidak mampu menggunakannya
sebagai sumber karbon atau nitrogen. Karena jalur memanfaatkannya asam aminomethylphosphonic intermediate AMPA telah mengendalikan bahwa
kemampuan untuk mendegradasi glifosat secara alami hadir di lingkungan Wiersema et al., 1999.
2.3 Mekanisme Degradasi Glifosat