terhadap pandangan dan interaksi yang berbeda, tidak menghakimi, dapat menyimpan rahasia, mendorong pengambilan keputusan, memberi dukungan, membentuk
dukungan atas dasar kepercayaan, mampu berkomunikasi, mengerti perasaan dan kekhawatiran orang lain dan mengerti keterbatasan mereka Simatupang, 2008.
Muninjaya 2004, mengatakan sikap empati sikap peduli yang ditunjukkan oleh tenaga kesehatan akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh
pada tingkat kepatuhan pasien compliance. Chair dkk 2005, mengatakan tenaga kesehatan harus mampu membahas
dengan wanita menopause tentang risiko dan manfaat berbagai pilihan terapi untuk wanita menopause, mampu mengarahkan wanita menopause untuk menerima saran
dari tenaga kesehatan seputar keluhan yang dialami oleh wanita menopause. Chair dkk 2005, juga mengatakan tenaga kesehatan harus dapat membantu wanita
menopause dalam membuat keputusan tentang pengobatan, memantau terapi, memeriksa efek samping dari pengobatan.
2.7. Landasan Teori
Menurut Manuaba 2004, wanita yang tidak siap menghadapi menopause akan mengalami: menurunnya kemampuan berfikir dan ingatan, gangguan emosi
berupa rasa takut bila disebut tua, rasa takut menjadi tua dan tidak menarik, sukar tidur atau cepat bangun, mudah tersinggung dan mudah marah, sangat emosional dan
spontan, merasa tertekan dan sedih tampa diketahui sebabnya. Rasa takut kehilangan
Universitas Sumatera Utara
suami, anak, dan ditinggalkan sendiri. Keinginan seks menurun dan sulit untuk dirangsang.
Peran tenaga kesehatan dalam memelihara dan melindungi kesehatan masyarakat adalah sebagai fasilitator, motivator, konselor Notoatmodjo, 2007;
Azwar, 1996; Herawati, 2006. Menurut Hawari 2004, kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa
menopause sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause tersebut.
Ibrahim 1992, menjelaskan bahwa pada wanita yang mengalami menopause yang sebelumnya telah mengetahui informasi tentang menopause dari teman, dokter
ataupun melalui masmedia akan lebih mudah lebih siap menerima kedatangan menopause, karena sudah diantisipasi sebelumnya.
Kurangnya pengetahuan yang benar tentang menopause juga akan menimbulkan efek negatif berupa gangguan psikologis seperti kecemasan pada ibu
yang menghadapi menopause Rostiana, 2002. Pengetahuan yang berupa informasi serta dukungan sangat mempengaruhi ibu dalam menghadapi masa menopause
Kuntjoro, 2002.
2.8. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukan diatas, maka kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
KesiapanWanita Dalam Menghadapi
Keluhan Menopause Peran tenaga
kesehatan: -
Motivator -
Fasilator -
Konselor
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan Cross Sectional, yang merupakan penelitian dimana pengukuran dan pengamatan dilakukan
pada saat bersamaan pada data variabel independen dan dependen sekali waktu.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian