Gejala dan Keluhan pada Wanita Menopause Hot flush

sampai matang akan juga mati, juga karena proses atresia, yaitu proses awal pertumbuhan sel telur yang segera berhenti dalam beberapa hari atau tidak berkembang. Proses ini terus menurun selama kehidupan wanita hingga sekitar 50 tahun karena produksi ovarium menjadi sangat berkurang dan berakhir berhenti bekerja. Sarwono 2002, menyebutkan penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurang kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, keadaan ini akan mengakibatkan terganggunya interaksi antara hipotalamus-hipofisis. Pertama terjadi kegagalan fungsi korpus luteum. Kemudian, turunnya produksi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi Follicle Stimulating Hormone FSH dan Luteinizing Hormone LH. Dari kedua gonadotropin itu yang paling tinggi peningkatannya adalah FSH. Kadar FSH pada masa menopause adalah 30- 40mIuml”.

2.1.3 Gejala dan Keluhan pada Wanita Menopause

Ketika akan menopause, terjadi perubahan-perubahan pada tubuh yang dapat menimbulkan keluhan-keluhan pada wanita menopause. Gejala awal yang terjadi pada masa menopause adalah menstruasi menjadi tidak teratur, cairan haid menjadi semakin sedikit atau semakin banyak, hot flushes yang kadang-kadang menyebabkan insomnia, palpitasi, pening, dan rasa lemah. Gangguan seksual perubahan libido dan disparenia. Gejala-gejala saluran kemih seperti urgensi, frekwensi, nyeri saat berkemih, infeksi saluran kemih, dan inkontinensia Shimp Smith, 2004. Universitas Sumatera Utara Hanafiah 2000, mengatakan turunya fungsi ovarium mengakibatkan hormon estrogen dan progesteron sangat berkurang di dalam tubuh wanita. Penurunan sampai hilangnya hormon estrogen dari ovarium ini yang terjadinya pada awal masa klimakterium sampai hilangnya fungsi ovarium ooforase menimbulkan keluhan- keluhan tertentu sindrom defesiensi estrogen yang kadang-kadang sangat mengganggu dan memerlukan pengobatan. Dalam jangka pendek pada masa pra dan pascamenopause, turunnya kadar estrogen menyebabkan timbulnya suatu gejala yang merupakan sindromma klimakterium dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler, osteoporosis dan demensia tipe Alzheimer. Adapun gejala dan keluhan yang umum muncul pada wanita menopause Hanafiah, 2000 yaitu : 1. Gangguan vasomotor, yaitu hot flushes gejolak panas dan keringat banyak pada malam hari night sweats 2. Gangguan psikis, yaitu irritabilitas mudah tersinggung, ansietas cemas, depresi, susah tidur, libido menurun dan pelupa 3. Gangguan urogenital, yaitu incontinence urine berkemih tidak tertahan, frequency sering berkemih, dysuria nyeri berkemih dan nocturia berkemih malam hari serta dyspareunia nyeri bersetubuh 4. Perubahan pada alat-alat non genetalia, yaitu rambut rontok, kulit mengalami atropi dan kering serta tampak keriput. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Hot flush

Manuaba 1998, mengatakan hot flush adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas seperti leher dan dada. Hot flushes terjadi pada malam hari, dan menyebabkan keluarnya keringat, terjadi selama beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang berlangsung sampai 1 jam. Hot flushes berlangsung selama 2-5 tahun ketika wanita akan memasuki usia menopause atau saat menopause dan akan menghilang sekitar 4-5 tahun pasca menopause. Wanita yang mengalami hot flushes ini sekitar 75-80. Gejala ini terjadi karena pada saat menopause, seiring dengan terhentinya menstruasi akan terjadi peningkatan hormon FSH dan LH serta rendahnya estrogen. Salah satu efek samping dari FSH adalah terjadinya vasodilatasi dibawah kulit yang dapat menimbulkan perubahan yaitu pelebaran pada pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah dibawah kulit. Melebarnya pembuluh darah pada wajah, leher, dan tengkuk menimbulkan semburan rasa panas. Rasa panas ini muncul tiba- tiba dan akan hilang setelah beberapa menit berikutnya Guyton, 1999. Mashshak 2000, mengatakan bahwa gejolak panas merupakan hasil dari suatu perubahan tiba- tiba dalam pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Hingga saat ini etiologi yang pasti dari gejolak panas tidak diketahui, namun diduga mekanisme termoregulator pada inti hipotalamus mengalami malfungsi. Gejolak panas muncul tiba-tiba menyebar ke berbagai bagian tubuh, terutama dada, wajah dan kepala. Biasanya terjadi kemerahan dan banyak keringat disertai berdebar- debar, cemas dan diikuti rasa dingin. Seluruh episode berlangsung beberapa detik Universitas Sumatera Utara hingga beberapa menit. Gejolak panas dapat timbul beberapa kali dalam sehari, tapi berbeda-beda pada tiap wanita, rata-rata terjadi 5-10xhari Hanafiah, 2000.

2.1.5. Sulit Tidur