H. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian tindakan ini adalah deskriptif. Teknik analisis deskriptif yaitu teknik pengolahan data
dengan cara mendeskripsikan peningkatan aktifitas pembelajaran, perilaku, motivasi dan peningkatan keterampilan penguasaan kosakata bahasa Jawa dari
hasil pengamatan dan observasi, catatan lapangan, deskripsi data mulai dari pratindakan, siklus I, siklus II dan siklus III pada proses tindakan berlangsung,
serta tes. Hasil pengamatan dan catatan lapangan menggambarkan perubahan proses pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Jawa sebelum diberi perlakuan
dan setelah diberi perlakuan, baik berupa penurunan atau peningkatan aktifitas pembelajaran, perilaku, motivasi, maupun sikap siswa. Tes untuk memperoleh
data berwujud angka atau skor penguasaan kosakata. Analisis penilaian hasil tes penguasaan kosakata secara formatif yang
dilakukan dengan
percentage correction
menurut Ngalim Purwanto 1994: 112 dengan rumus sebagai berikut:
S = R x 100 N
Keterangan: S = nilai yang diharapkan dicari
R = jumlah skor yang diperoleh N = skor maksimum dari tes
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Setting
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Dlingo yang beralamatkan di Seropan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Letak sekolah bersebelahan
dengan SD Seropan yang cukup jauh dari jalan raya dan berada dipegunungan membuat suasana nyaman dan tenang untuk melaksanakan proses belajar
mengajar. Bangunan fisik SMP Muhammadiyah 2 Dlingo pada umumnya cukup baik dan memenuhi syarat penunjang proses pembelajaran. SMP Muhammadiyah
2 Dlingo memiliki 25 tenaga pengajar yang terdiri dari guru dan karyawan. Sekolah yang mulai bangkit ini memiliki beberapa tenaga pengajar
fresh graduate
yang masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap GTT. Meskipun berstatus GTT, tetapi diutamakan mereka memiliki kualifikasi sesuai mata pelajaran yang
diampu, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena dilakukan oleh guru-guru yang sudah menguasai bidang yang diajarkan.
Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo yang berjumlah 26 siswa. Sebagian besar siswa di kelas tersebut
merupakan warga suku Jawa walaupun ada beberapa siswa dari Sumatera dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di samping
bahasa Indonesia. Hal ini tampak dari percakapan sehari-hari siswa di lingkungan sekolah. Meskipun setiap hari menggunakan bahasa Jawa, tetapi penguasaan
kosakata siswa masih kurang, ketika siswa diminta membaca teks berbahasa Jawa baik dari koran, majalah atau buku pelajaran bahasa Jawa.