Pelaksanaan Tindakan Siklus II
kata dan kerapian tulisan kamus pribadi sudah baik. Jumlah kata dan kelengkapan keterangan istilah masuk dalam kategori cukup baik.
Pembuatan kamus pribadi telah memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk mengenal lebih banyak kosakata baru sehingga penguasaan kosakata
mengalami peningkatan. Guna mengetahui sejauhmana peningkatan yang terjadi pada siklus II, dilakukan
post-test
pada akhir siklus II.
Post-test
dilakukan dengan memberikan 10 soal pilihan ganda pertanyaan tentang arti kata atau sinonimnya.
Dapat dilihat tabel peningkatan penguasaan kosakata sebagai berikut:
Tabel 9: Tingkat Penguasaan Kosakata No
Tingkat Penguasaan Rentang Penguasaan
∑ Siswa
1. Tinggi Sekali
≥ 9 7
2. Tinggi
8 10
3. Sedang
7 6
4. Rendah
6 2
5. Rendah Sekali
≤ 6 1
∑ n 26
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo belum menguasai kosakata bahasa Jawa. Ada 7 siswa
memperoleh nilai lebih dari 9 dengan tingkat penguasaan kosakata tinggi sekali, yang artinya siswa mampu menjawab soal pilihan ganda sebanyak 9-10 soal
kosakata bahasa Jawa. Sedangkan hanya 1 siswa memperoleh nilai kurang dari 6 dengan tingkat penguasaan kosakata rendah sekali.
Untuk memperjelas tingkat penguasaan kosakata bahasa Jawa pada pratindakan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4. Grafik Tingkat Penguasaan Kosakata pada saat
Pos-test
siklus II
Berdasarkan hasil
post-test
siklus II, dapat dikatakan bahwa penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo meningkat. Skor rata-
rata keseluruhan yang diamati pada lembar jawaban siswa masih berkategori kurang dengan rata-rata 7,88.
3 Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran, yaitu pada saat siswa membuat kamus pribadi. Berdasarkan observasi, kegiatan pembelajaran berjalan
lancar dan tenang. Setiap kali siswa menemukan kata atau istilah yang tidak dimengerti, siswa segera menuliskan di dalam daftar kata sulit. Selama
pembelajaran, guru mengawasi para siswa guna memastikan kegiatan membuat kamus pribadi berjalan lancar dan tertib sehingga pembelajaran berlangsung
efektif. Pada siklus ini siswa masih memiliki kekurangan, baik dari segi proses dan
prestasi. Kekurangan pelaksanaan siklus II dari segi proses dapat diamati dari hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran kosakata dengan
2 4
6 8
10 12
Tinggi Sekali
Tinggi Sedang
Rendah Rendah
Sekali
Tingkat Penguasaan Kosakata
∑ Siswa
membuat kamus pribadi tahap siklus II. Berikut tabel data observasi siswa.
Tabel 10: Kriteria Penilaian Non Tes Siklus II
No Perilaku Siswa
Jumlah
1. Memperhatikan dengan baik
20 76,9
a.
Berani bertanya 8
30,8
b.
Percaya diri dalam berpendapat 5
19,2
c.
Aktif dalam menjawab pertanyaan guru 7
26,9 2.
Tidak memperhatikan dengan baik: 6
23,1 a.
Malas-malasan di meja 2
7,8 b.
Berbicara sendiri 3
11,5 c.
Mengganggu teman 1
3,8 d.
Mengantuk -
- Jumlah
26 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui terdapat 26 siswa yang hadir.
Untuk tanggapan awal siswa ketika guru hadir dan memperkenalkan materi pembelajaran kosakata bahasa Jawa, respon siswa sudah mulai tertarik mengikuti
pembelajaran kosakata bahasa Jawa. Keadaan siswa saat menerima materi pembelajaran, yaitu tercatat 20 siswa
atau sebesar 76,9 sudah menerima pembelajaran dengan sikap yang baik.
Dengan rincian sebagai berikut: berani bertanya dan tidak malu lagi sebanyak 8 siswa atau sebesar 30,8, percaya diri dalam menyampaikan pendapat sebanyak 5
siswa atau sebesar 19,2 dan aktif dalam merespon pertanyaan guru sebanyak 7 siswa atau sebesar 26,9.
Sebanyak 6 siswa atau sebanyak 23,1 terlihat masih banyak yang melakukan kegiatan lain. Dengan rincian sebagai berikut: siswa yang malas-
malasan di meja sebanyak 2 siswa atau sebesar 7,8, siswa yang berbicara sendiri sebanyak 3 siswa atau sebesar 11,5, siswa yang mengganggu teman sebanyak 1
siswa atau sebesar 3,8, tidak ada siswa yang mengantuk.
Maka dapat diketahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jawa pada siklus II cukup optimal. Hal tersebut ditunjukkan pada jumlah
siswa yang memperhatikan dengan seksama mengalami peningkatan yaitu 76,9. Hal ini juga dikarenakan siswa senang dengan membuat kamus pribadi yang
dibuat sendiri-sendiri.
4 Refleksi
Refleksi dimaksudkan untuk merenungkan proses tindakan kelas dan hasil yang telah dicapai pada siklus II. Pembuatan kamus pribadi dengan cara
membaca majalah berbahasa Jawa guna mencatat kosakata yang sulit atau belum dimengerti telah menjadikan siswa aktif membaca dan menulis.
Berikut ini adalah hasil refleksi tindakan yang dilakukan pada siklus II: 1
Berdasarkan hasil nilai silkus II ini, masih ada beberapa siswa dengan nilai
post-test
sedang sehingga masih perlu diadakan siklus III guna memantapkan hasil pencapaian nilai siswa,
2 Secara proses, siswa semakin menunjukan adanya peningkatan dalam
merespon pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Jawa pada saat siklus II berlangsung.