38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Setting
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Dlingo yang beralamatkan di Seropan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Letak sekolah bersebelahan
dengan SD Seropan yang cukup jauh dari jalan raya dan berada dipegunungan membuat suasana nyaman dan tenang untuk melaksanakan proses belajar
mengajar. Bangunan fisik SMP Muhammadiyah 2 Dlingo pada umumnya cukup baik dan memenuhi syarat penunjang proses pembelajaran. SMP Muhammadiyah
2 Dlingo memiliki 25 tenaga pengajar yang terdiri dari guru dan karyawan. Sekolah yang mulai bangkit ini memiliki beberapa tenaga pengajar
fresh graduate
yang masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap GTT. Meskipun berstatus GTT, tetapi diutamakan mereka memiliki kualifikasi sesuai mata pelajaran yang
diampu, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena dilakukan oleh guru-guru yang sudah menguasai bidang yang diajarkan.
Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo yang berjumlah 26 siswa. Sebagian besar siswa di kelas tersebut
merupakan warga suku Jawa walaupun ada beberapa siswa dari Sumatera dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di samping
bahasa Indonesia. Hal ini tampak dari percakapan sehari-hari siswa di lingkungan sekolah. Meskipun setiap hari menggunakan bahasa Jawa, tetapi penguasaan
kosakata siswa masih kurang, ketika siswa diminta membaca teks berbahasa Jawa baik dari koran, majalah atau buku pelajaran bahasa Jawa.
Peneliti telah membicarakan pengaturan jadwal rencana tindakan penelitian dengan Bapak Gunawan selaku guru bahasa Jawa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 2 Dlingo. Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada rendahnya penguasaan kosakata bahasa Jawa siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 2 Dlingo tersebut. Rendahnya penguasaan kosakata bahasa Jawa siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo terlihat dari hasil tes pratindakan
bahwa nilai yang diperoleh belum optimal dan masih jauh dari harapan. Jadwal rencana tindakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian,
yaitu satu minggu satu kali. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Oktober
2012 yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Dalam kurun waktu empat bulan diadakan tindakan sebanyak tiga siklus. Adapun pelaksanaan
tindakan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran bahasa Jawa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Dlingo yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu
satu minggu dua jam pelajaran yang masing-masing beralokasi selama 2x45 menit setiap hari selasa pukul 07.15-08.45 WIB. Jadwal kegiatan penelitian
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2: Jadwal Kegiatan Penelitian No.
Haritanggal Kegiatan
1 Selasa, 17 Juli 2012
Observasi 2
Selasa, 31 Juli 2012 Pratindakan
4 Selasa, 7 Agustus 2012
Pertemuan 1 Siklus I 5
Selasa, 14 Agustus 2012 Pertemuan 2 Siklus I
6 Selasa, 28 Agustus 2012
Pertemuan 1 Siklus II 7
Selasa, 11 September 2012 Pertemuan 2 Siklus II
8 Selasa, 25 September 2012
Pertemuan 1 Siklus III 9
Selasa, 2 Oktober 2012 Pertemuan 2 Siklus III
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Pratindakan
Guna mengetahui sejauhmana siswa menguasai kosakata bahasa Jawa, maka dilakukan pratindakan penelitian sebelum diadakan tindakan yang dilakukan
oleh peneliti. Hal ini sebagai titik awal pngukuran sejauhmana pembelajaran yang telah terjadi di SMP Muhammadiyah 2 Dlingo. Adapun proses pelaksanaan
pratindakan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan Pratindakan
Beberapa hal yang dibutuhkan saat pelaksanaan perencanaan tindakan
adalah sebagai berikut:
1 Mempersiapkan materi yang akan disampaikan guru bahasa Jawa.
2 Mempersiapkan alat pengumpul data penelitian, seperti lembar observasi dan
pedoman penilaian.
b. Pelaksanaan Pratindakan dan Observasi
Pelaksanaan pratindakan dalam penelitian ini dilakukan pada hari selasa, 31 Juli 2012. Pada pratindakan siswa belum membuat kamus pribadi, siswa
diberikan soal
pre-test
pilihan ganda sebanyak 10 kata bahasa Jawa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan kosakata siswa.
Kondisi pembelajaran selama pratindakan masih banyak siswa yang ramai dan kurang memperhatikan karena asik berbicara dengan teman sebangkunya.
Kondisi seperti itu mengakibatkan sebagian besar siswa kurang konsentrasi dalam memahami pembelajaran
kosakata yang diajarkan.