42
masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung dari sisi mana kita sebagai guru menyikapinya sehigga pembelajaran dengan metode bercerita dapat
berjalan maksimal. Dalam penelitian ini, bentuk bercerita yang akan digunakan adalah bercerita dengan alat peraga dimana media yang akan digunakan adalah
alat peraga tidak langsung.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita
Setiap metode pembelajaran pastilah memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan dari metode bercerita menurut Nurbiana Dhieni, dkk., 2008:
6.9 antara lain: a.
Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif banyak. b.
Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien. c.
Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana. d.
Guru dapat menguasai kelas dengan mudah. e.
Secara relatif tidak banyak memerlukan biaya. Selain beberapa kelebihan di atas, Nurbiana Dhieni, dkk., 2008: 6.9 juga
memaparkan beberapa kekurangan dari metode bercerita, di antaranya: a.
Anak didik menjadi pasif karena lebih banyak mendengarkan atau menerima penjelasan dari guru.
b. Kurang merangsang perkembangan kreativitas dan kemampuan siswa
untuk mengutarakan pendapatnya. c.
Daya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami tujuan pokok isi cerita.
d. Cepat menumbuhkan rasa bosan terutama apabila penyajiannya tidak
menarik. Senada dengan pendapat di atas, Roestiyah 2008: 145 sebagaimana dikutip oleh
Ema Permanawati 2010 mengungkapkan berbagai kelebihan dan kekurangan dari metode bercerita. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam waktu yang relatif
lama. c.
Mudah menyiapkannya.
43
d. Mudah melaksanakannya.
e. Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah banyak.
Sedangkan kekurangan dari metode bercerita antara lain: a.
Siswa terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehingga tidak dapat mengambil intisarinya.
b. Hanya guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat.
c. Menyebabkan siswa pasif karena guru yang lebih aktif.
d. Siswa lebih cenderung hafal isi cerita daripada inti sari cerita yang
dituturkan. Berdasarkan kedua pendapat di atas, metode bercerita yang digunakan
guru dalam pembelajaran umumnya memberi kemudahan kepada guru dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Metode ini sesuai diterapkan dalam kelas
besar karena dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah banyak, dengan catatan suara guru ketika bercerita harus dapat menjangkau semua anak di dalam kelas.
Setiap metode pembelajaran pastilah memiliki kekurangan. Dalam hal ini, guru dituntut untuk dapat menyiasati kekurangan tersebut dengan cara-cara yang
dipandang menarik bagi anak dan memberikan efek perubahan terhadap perkembangan anak. Dalam bercerita tidak harus selalu guru yang memegang
kendali. Metode bercerita yang dilaksanakan guru dapat dimodifikasi dengan kegiatan-kegiatan lain sehingga anak tidak cepat bosan dan menuntut anak aktif
dan terlibat secara langsung dalam kegiatan. Sebagai contoh, guru dapat menyisipkan pertanyaan di sela-sela bercerita,
dapat meminta semua anak mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan tokoh dalam cerita. Selain itu, guru dapat meminta anak bercerita kembali atau
melanjutkan sebagian cerita yang telah disampaikan guru sebelumnya sesuai dengan pemahaman masing-masing anak untuk menstimulasi kemampuan
44
berkomunikasi lisan. Memberikan
reward
baik verbal maupun nonverbal akan semakin menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena anak tertarik dan
termotivasi untuk dapat melakukan apa yang diminta guru.
C. Pembelajaran Keterampilan Berbicara