64
yang telah diperdengarkan sebelumnya, bercerita tentang gambar yang disediakan atau dibuat sendiri, dan berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan metode
bercerita. Dari berbagai pengembangan kegiatan bercerita yang telah dipaparkan di atas, berarti anak secara langsung melakukan praktik berbicara dan berinteraksi
dengan orang lain. Selain itu, dalam metode bercerita, guru dapat menjadi model yang baik
bagi anak ketika membacakan cerita. Setelah itu, guru memberi kesempatan pada anak untuk bercerita dan membimbing anak ketika mereka melakukan kesalahan
dalam berbicara. Memberikan motivasi pada anak dapat dilakukan dengan pemberian
reward
baik verbal maupun non verbal agar anak tertantang untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan keterampilan berbicaranya.
Dengan demikian, jika metode bercerita diterapkan dalam pembelajaran, diduga dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada anak kelompok B di TK
KKLKMD Sedyo Rukun.
F. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dengan menerapkan metode bercerita dalam proses pembelajaran diduga dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada anak kelompok B di TK KKLKMD
Sedyo Rukun Bambanglipuro Bantul.
65
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 130, Penelitian Tindakan
Kelas merujuk pada tiga pengertian yang dapat dipahami, diantaranya: 1.
Penelitian
-kegiatan mencermati suatu
objek
,
menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti. 2.
Tindakan
-sesuatu gerak kegiatan yang
sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3.
Kelas
-adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas Suharsimi Arikunto,
2010: 130. Penelitian tindakan kelas dilakukan sebagai upaya peningkatan
hasil belajar, berlangsung dalam tahap-tahap yang bermula dari menyusun
rencana, tindakan, observasi, refleksi, dan kembali pada perencanaan untuk
tindakan berikutnya sampai dipandang cukup Rochiati Wiriaatmadja, 2006: 66. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada anak dengan metode bercerita.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif, yaitu peneliti bekerja sama dengan guru kelas dalam melakukan penelitian. Peneliti mengamati
secara langsung proses pembelajaran dengan metode bercerita, sedangkan guru sebagai kolaborator, bertugas melaksanakan pembelajaran dengan metode
66
bercerita serta membantu mengamati hasil belajar anak dalam pembelajaran bercerita.
B. Desain Penelitian