PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MAMFAAT PENELITIAN DEFENISI KONSEP

4 itu, pentingnya tugas, fungsi dan wewenang kecamatan untuk pembangunan daerah karena merupakan instansi yang dekat dan beresentuhan langsung dengan masyarakat. Baik buruknya kinerja Kecamatan mencerminkan kualitas kinerja pemerintah daerah. Dari total jumlah penduduk Kecamatan Medan Kota 118.657 jiwa sekitar 10 atau 10.231 jiwa masih digolongkan sebagai penduduk miskin. Berdasarkan pra-penelitian yang penulis lakukan terhadap kinerja pelayanan publik khususnya dalam pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris pada Kantor Camat Medan Kota masih terdapat gejala-gejala kinerja pelayanan pelayanan publik yang kurang baik, antara lain relasi antara pemerintah dan rakyat yang masih kuat berpola serba negara, kultur pemerintahan sebagai tuan dan bukan pelayan, maupun aparat pemerintahan yang menganggap dirinya sebagai atasan dan masyarakat bawahannya, juga masih adanya diskriminasi pelayanan publik berdasarkan suku, agama, jabatan maupu status sosial dalam masyarakat. Perbaikan dan peningkatan kinerja pelayanan publik di Kecamatan Medan Kota mutlak diperlukan demi terwujudnya pelayanan publik yang prima yang menjadi impian masyarakat. Berdasarkan urain tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Kinerja Pelayanan Pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris Pada Kantor Camat Medan Kota.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimanakah kinerja pelayanan pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris pada Kantor Camat Medan Kota”. Universitas Sumatera Utara 5

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pelayanan pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris pada Kantor Camat Medan Kota.

1.4. MAMFAAT PENELITIAN

Adapun mamfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat suatu karya tulis di bidang ilmiah. 2. Sebagai acuan terhadap teori-teori yang sudah ada, dan dapat sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi pegawai Kantor Camat Medan Kota di dalam meningkatkan kinerja pelayanannya.

1.5. KERANGKA TEORI

Sebagai titik tolak landasan berpikir dalam menyoroti atau memecahkan permasalahan perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah tersebut disoroti. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 2008:37. Kerangka teori adalah landasan berpikir untuk melaksanakan penelitian dan teori digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek penelitian Sugiyono, 2005:55. Universitas Sumatera Utara 6

1.5.1. Pelayanan Publik

1.5.1.1. Pengertian Pelayanan Publik

Menurut Moenir 2002:26, adalah bahwa pelayanan umum merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sitem, prosedur dan metode tertentu, dalam rangka memenuhi kepentingan orang lain seseuai dengan haknya. Pelayanan publik adalah suatu cara melayani, membantu, menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang. Artinya, objek yang yang dilayani adalah masyarakat yang terdiri dari individu, golongan dan organisasi Sianipar, 2001:6. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa danatau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik dinyatakan bahwa Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik instansi pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Prima adalah pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik, sesuai dengan standar yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang Universitas Sumatera Utara 7 memberi pelayanan sehingga mampu memuaskan pihak yang dilayani pelanggan Nurhasyim, 2004:16. Hakikat pelayanan menurut Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewjiban aparatur pemerintahan sebagai ahli masyarakat. Pernyataan tersebut mengaitkan peranan pemerintahan sebagai instansi yang berkewajiban memberi pelayanan yang prima kepada masyarakat karena pada dasarnya konsumenmasyarakat adalah warga negara yang harus dipenuhi hak-haknya tidak terkecuali, sehingga pemerintah sebagai instansi yang memberikan pelayanan publik harus dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan dari uraian di atas, maka pengertian pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan suatu organisasi yang ditujukan kepada konsumen atau masyarakat umum yang dapat berbentuk barang maupun jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi penerima layanan.

1.5.1.2. Indikator Pelayanan Publik

1. Responsiveness atau responsivitas adalah daya tanggap penyedian layanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan. 2. Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan sesuai prinsip atau prosedur administrasi atau organisasi yang benar dan telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 8 3. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan stakeholders dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat. Pada dasarnya, pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan konsumenmasyarakat whatever customer satisfaction. Dukungan kepada pelangganmasyarakat dapat bermakna sebagai suatu bentuk pelayanan yang memberikan kepuasan bagi masyarakat, selalu dekat dengan pelanggannya, sehingga kesan yang menyenangkan senantiasa diingat oleh para penerima pelayanan publik. Selain itu, membangun kesan yang dapat memberikan citra positif dimata masyarakat karena jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang terkendali atau terjangkau bagi masyarakat sehingga membuat masyarakat terdorong atau termotivasi untuk bekerja sama dan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan yang prima Dwiyanto, 2005:67-68.

1.5.1.3. Asas-Asas Pelayanan Publik

Tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat, maka untuk mencapai hal tersebut dituntut kualitas pelayan prima yang tercermin dari asas-asas pelayanan publik berdasarkan Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 yaitu: 1. Transparansi Bersifat terbuka, mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai. 2. Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Universitas Sumatera Utara 9 3. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang teguh pada prinsif efesiensi dan efektifitas. 4. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan Hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status sosial. 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.

1.5.1.4. Standar Pelayanan Publik

Berdasarkan Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelayanan Publik, standar pelayanan meliputi:

1. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

2. Persyaratan Pelayanan

Persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. Universitas Sumatera Utara 10

3. Waktu Pelayanan

Waktu pelayanan yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian termasuk pengaduan.

4. Biaya Pelayanan

Biayatarif pelayanan rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.

5. Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

6. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

7. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat sesuai dengan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan.

1.5.1.5. Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik

Sesuai dengan Kepmenpan No. 63 Tahun 2003 pelayanan publik terdiri dari beberapa bentuk, antara lain: 1. Kelompok Pelayanan Administratif Kelompok pelayanan administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain Kartu Tanda Universitas Sumatera Utara 11 Penduduk KTP, Surat Izin Mengemudi SIM, Buku Pemilik Kenderaan Bermotor BPKB dan sebagainya. 2. Kelompok Pelayanan Barang Kelompok pelayanan barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentukjenis barang yang digunakan oleh publik misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan sebagainya. 3. Kelompok Pelayanan Jasa Kelompok pelayanan jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyeleggaraan transportasi, pos dan sebagainya.

1.5.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Publik

Menurut Moenir 2002:88 dalam pelayanan publik terdapat beberapa faktor pendukung yang penting, yaitu: 1. Faktor Kesadaran Yaitu kesadaran para pejabat serta petugas yang berkecimpung dalam kegiatan pelayanan. Kesadaran para pegawai pada segala tingkatan terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dapat membawa dampak yang sangat positif terhadap organisasi. 2. Faktor Aturan Yaitu aturan dalam organisasi yang menjadi landasan kerja pelayanan. Aturan ini mutlak kebenarannya agar organisasi dan pekerja dapat berjalan teratur dan terarah. Universitas Sumatera Utara 12 3. Faktor Organisasi Yaitu mengorganisir fungsi, baik dalam struktur maupun mekanismenya yang akan berperan dalam mutu dan kelancaran pelayanan. Sarana pendukung mekanisme adalah sistem, prosedur, dan metode yang berfungsi sebagai tata cara atau tata kerja agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar. 4. Faktor Pendapatan Yaitu pendapatan pegawai yang berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan pelayanan.pendapatan yang cukup akan memotivikasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang baik. 5. Faktor Keterampilan Tugas Yaitu kemampuan dan keterampilan petugas dalam melaksanakan pekerjaan.ada tiga kemampuan yang harus di miliki, yaitu: kemampuan manajerial, kemampuan teknis,dan kemampuan untuk membuat konsep. 6. Faktor Sarana Yaitu sarana yang di perlukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan layanan.sarana ini meliputi peralatan,perlengkapan,alat bantu dan pasilitas lain yang melengkapi,serta pasilitas komunikasi.

1.5.2. Kinerja

1.5.2.1. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata performance, yang diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja merupakan implementasi dari perencanaan yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memilki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan Wibowo, 2007:4. Universitas Sumatera Utara 13 Menurut Widodo 2005:78 kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan, atau suatu hail kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Kemudian Suntoro dalam Tika, 2006:121 kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. Mahsum 2006:25 kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuam, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategis strategic planning suatu organisasi. Menurut Mangkunegara 2009:67 dalam bukunya Managemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja yaitu sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama priode waktu tertentu. Kinerja Universitas Sumatera Utara 14 suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah rata-rata dari kenerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan.

1.5.2.2. Pengukuran Kinerja

Dharma dalam bukunya Manajemen Supervisi 2003:355 mengatakan bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sbb: 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya 3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan Menurut Mangkunegara 2009:75 indikator kinerja, yaitu: 1. Kualitas Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. Parameternya antara lain: - Kesesuaian layanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan dengan aturan atau pedoman yang berlaku. - Memegang teguh prinsip-prinsip moral dan kode etik dalam tugasnya melayani kebutuhan masyarakat. - Optimalnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. 2. Kuantitas Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai. Parameternya antara lain: - Capaian dan jumlah yang dapat dicapai oleh pegawai - Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan - Penyelesaian urusan yang cepat dan tidak berbelit-belit Universitas Sumatera Utara 15

3. Kehandalan

Kehandalan kerja adalah seberapa jauh pegawai mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan. Parameternya yaitu: - Efektifitas pegawai dalam tugasnya melayani masyarakat - Daya tanggap pegawai terhadap berbagai permintaan yang datang dari masyarakat - Kemampuan pegawai dalam menggunakan mesinperalatan kantor 4. Sikap Sikap kerja adalah kemampuan individu untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang sedang dilakukannya. Parameternya antara lain: - Ketelitian pegawai dalam menyelesaikan tugasnya - Kepatuhan pegawai memakai seragam pada saat bekerja - Kesopanan dan keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1.5.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Menurut Mangkunegara 2009:16-17, faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi adalah sebagai berikut: 1. Faktor Individu Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisik jasmani. Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara 16 2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, pola komuniasi kerja yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang respek dan dinamis, peluang karir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

1.5.2.4. Peningkatan Kinerja

Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, menurut Mangkunegara 2009:22, terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja 2. Mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan 3. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri. 4. Mengembengkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut. 5. Melakukan rencana tindakan tersebut. 6. Melakukan evaluasi apakah masalah tersbut sudah teratasi atau belum 7. Mulai dari awal, apabila perlu. Bila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kinerja pegawai dapat ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara 17

1.5.3. Pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris

1.5.3.1. Surat Miskin

a. Pengertian Surat Miskin Surat yang menerangkan bahwa orang yang bersangkutan tidak mampu secara ekonomi miskin. b. Syarat-syarat pembuatan Surat Miskin 1. Surat Pengantar dari RT dan RW 2. Surat Pengantar dari Kelurahan Setempat 3. Fotocopy KK Kartu Keluarga 4. Fotocopy KTP Kartu Tanda Penduduk 5. Surat Pernyataan Tidak Mampu http:skpd.batamkota.go.idnongsasurat-keterangan-kematian, diakses pada hari Sabtu, 2 Maret 2013, pukul 23.15 WIB. c. Kegunaan Surat Miskin Kegunaan Surat Miskin dipergunakan untuk urusan-urusan antara lain: mengurus kartu Jamkesmas, mengurus urusan beasiswa dan lain sebagainya.

1.5.3.2. Surat Ahli Waris

a. Pengertian Surat Ahli Waris Surat keterangan waris adalah surat yang diberikan oleh pemilik warisan kepada ahli warisnya, yang berisi data-data dari ahli waris yang yang berhak mendapat warisan dari di pewaris jika telah meninggal. Dan surat ini memiliki kekuatan hukum karena harus melalui proses persetujuan pejabat-pejabat pemerintah setempat dalam hal ini Camat atau jasa seorang notaris. Namun, Universitas Sumatera Utara 18 sampai saat ini belum ada peraturan hukum yang spesifik yang mengatur ketentuan surat keterangan ini. Surat ini berisi data-data dari ahli waris yang sah yang berhak mendapat warisan dari si pewaris. http:jasapembuatanweb.co.id info-umumsurat-keterangan-waris, diakses pada Sabtu, 2 Maret 2013 : 23.15 b. Syarat-syarat pembuatan Surat Ahli Waris 1. Surat Pengantar dari RTRW 2. Surat Pengantar dari Kelurahan Setempat 3. Fotocopy KTP Ahli Waris 4. Fotocopy KTP Almarhum 5. Fotocopy KK Kartu Keluarga 6. Fotocopy Akte Nikah 7. Fotocopy Akte Anak Ahli Waris 8. Surat Kematian 9. Surat Pernyataan Ahli Waris http:skpd.batamkota.go.idnongsasurat-keterangan-kematian, diakses pada hari Sabtu, 2 Maret 2013, pukul 23.15 WIB. c. Perbedaan Surat Ahli Waris dengan Akta Keterangan Hak Mewaris Dalam Pasal 111 ayat 1 huruf c butir 4. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah disebutkan bahwa salah satu syarat pendaftaran balik nama waris adalah: - Surat Keterangan Waris: bagi warga negara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 dua orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala DesaKelurahan dan Camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia; Universitas Sumatera Utara 19 - Akta keterangan hak mewaris dari Notaris: bagi warga negara Indonesia keturunan Tionghoa: Dari penjelasan tersebut tampak adanya perbedaan pada: a. Golongan penduduk dari pihak yang meninggal dunia pewaris. Untuk golongan penduduk Pribumi, cukup dibuat di bawah tangan, dan disaksikan serta dibenarkan oleh Lurah setempat serta dikuatkan oleh Camat. Sedangkan, golongan penduduk Tionghoa, yang berwenang membuat adalah Notaris. b. Pihak yang berwenang untuk membuat keterangan waris. Seperti penjelasan di atas, jika pewaris adalah WNI - pribumi, keterangan warisnya cukup dibuat dalam bentuk surat pernyataan dari para ahli waris, yang disahkan oleh Lurah dan dikuatkan oleh Camat setempat. Dalam hal ini, tidak perlu dilakukan pengecekan wasiat terlebih dahulu. Sedangkan untuk WNI yang keturunan Tionghoa, keterangan warisnya dibuat di hadapan Notaris, dimana sebelumnya dilakukan pengecekan wasiat terlebih dahulu. c. Bentuk surataktanya Untuk keterangan waris WNI – Pribumi, karena keterangan waris cukup dibuat di bawah tangan saja, maka aktanya merupakan surat di bawah tangan, Untuk keterangan waris WNI – Tionghoa: merupakan akta otentik yang dibuat olehdi hadapan Pejabat umum yang berwenang sesuai pasal 1868 KUHPerdata. http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4f934ff16caa5perbedaan-surat- keterangan-waris-dengan-akta-keterangan-hak-mewaris, diakses pada Sabtu, 2 Maret 2013, pukul 23.15 WIB. Universitas Sumatera Utara 20

1.6. DEFENISI KONSEP

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 2008:32. Konsep atau pengertian merupakan unsur penting dalam suatu penelitian karena ini akan menyamakan pandangan antara penulis peneliti dengan pembaca dalam pokok bahasan yang diuraikan. Dengan itu, diharapkan kesalahan penafsiran oleh pembaca dapat dihindari yang pada akhirnya mempermudah penulis peneliti dalam menelaah istilah penelitian tersebut, yaitu: a. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik instansi pemerintah sebagai upaya pemenuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan. Sedangkan Pelayanan Prima adalah pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik, sesuai dengan standar yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberi pelayanan sehingga mampu memuaskan pihak yang dilayani pelanggan b. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. c. Surat Miskin adalah Surat yang menerangkan bahwa orang yang bersangkutan tidak mampu secara ekonomi miskin. d. Surat Ahli Waris adalah surat yang diberikan oleh pemilik warisan kepada ahli warisnya, yang berisi data-data dari ahli waris yang yang berhak mendapat warisan dari di pewaris jika telah meninggal. Universitas Sumatera Utara 21 e. Kinerja Pelayanan Pembuatan Surat Miskin dan Surat Ahli Waris yaitu:

1. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

2. Persyaratan Pelayanan

Persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.

3. Waktu Pelayanan

Waktu pelayanan yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian termasuk pengaduan.

4. Biaya Pelayanan

Biayatarif pelayanan rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.

5. Produk Pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

6. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

7. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat sesuai dengan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 22

BAB II METODE PENELITIAN

2.1. BENTUK PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi 2003:64 Metode Penelitian Deskriptif adalah metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Alasan menggunakan metode penelitian kualitatif disebabkan selama ini dalam menggunakan penelitian dengan metode kuantitatif memiliki kelemaha terutama dalam teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner angket. Karena peneliti hanya menyuruh informan responden untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan peneliti dalam kuesioner, sehingga peneliti hanya memperoleh data sebatas data yang diminta di kuesioner atau angket. peneltian yang menggunakan metode kualitatif memiliki keunggulan dalam proses penelitiannnya, yaitu bersifat holistik menyeluruh dan dinamis, adanya hubungan timbal balik interaksi antara peneliti dengan yang diteliti secara transferability tidak bersifat general dimana dalam penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi, tetapi lebih menekankan pada tingkat makna. Sehingga dapat memudahkan pembaca dari hasil penelitian ini memahami apa yang menjadi masalah. 22 Universitas Sumatera Utara