Latar Belakang Masalah PENGELOLAAN ARSIP DI UPT PENDIDIKAN KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta memerlukan penyimpanan, pencatatan serta pengolahan surat dengan sistem tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini disebut dengan istilah Administrasi Kearsipan. Kearsipan sebagai salah satu kegiatan perkantoran merupakan hal yang sangat penting dan tidak mudah. Arsip yang dimiliki oleh organisasi harus dikelola dengan baik sebab keunggulan pada bidang kearsipan akan sangat membantu tugas pimpinan serta membantu mekanisme kerja dari seluruh karyawan instansi yang bersangkutan dalam pencapaian tujuan secara lebih efisien dan efektif. Informasi yang diperlukan melalui arsip dapat menghindari salah komunikasi, mencegah adanya duplikasi pekerjaan dan membantu mencapai efisiensi kerja Zulkifli Amsyah, 2003: 8. Dalam kegiatan organisasi tidak lepas dari surat-menyurat dan dokumen sebagai pendukung vital pelaksanaan tugas, baik yang diciptakan maupun yang diterima. Surat dan dokumen yang disebut arsip tersebut merupakan bahan kerja dalam rangka pencapaian tujuan. Tetapi sampai saat ini masih ada atau bahkan banyak yang kurang perhatian terhadap masalah arsip. Bertumpuknya surat dan dokumen di atas meja kerja dan sekitarnya menjadi pemandangan di sebagian perkantoran, kekhawatiran akan hilangnya surat dan rasa sayang untuk memusnahkan surat menjadi penyebab menumpuknya surat di atas meja. Kondisi ini menyebabkan kantor menjadi terlihat kotor dan berantakan. Hal ini 2 dikarenakan kurangnya perhatian dan pengetahuan terhadap permasalahan arsip. Jika berkas tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan permasalahan baru; akan diapakan berkas tersebut. dan bahkan akan kesulitan dalam pencarian surat dan dokumen yang diperlukan, dan yang lebih berbahaya lagi hilangnya surat dan dokumen penting. Padahal jika menyadari pentingnya arsip, maka arsip akan diperlakukan dan disimpan dengan baik, sehingga permasalahan di atas bisa hindari. Kesadaran akan pentingnya arsip harus dimiliki oleh semua karyawan baik atasan maupun bawahan. Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat atau diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan badan-badan pemerintahswasta ataupun perorangan dalam bentuk dan corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan UU No. 7 Tahun 1971. Pengelolaan arsip yang baik akan mendukung terciptanya suatu kondisi yang memenuhi standard mutu di bidang administrasimanajemen terutama di bidang arsip record management, disamping juga akan mendukung terciptanya efektifitas dan efisiensi suatu organisasi, sebagaimana disyaratkan oleh standard ISO 15489 tentang Records Management bahwa pengelolaan arsip yang baik akan memungkinkan organisasi: 1. Melaksanakan kegiatanbisnis secara teratur, efisien dan dapat dipertanggung-jawabkan. 2. Memberikan pelayanan secara konsisten dan adil. 3. Mendukung dan mendokumentasikan perumusan kebijaksanaan dan proses pengambilan keputusan. 4. Mendukung terciptanya konsistensi, kontinuitas dan produktivitas dalam manajemen dan administrasi. 5. Memudahkan pelaksanaan kegiatan secara efaktif disuatu organisasi. 6. Menjamin tetap berlangsungnya suatu kegiatan meskipun terdapat 3 bencana. 7. Memberikan perlindungan dan dukungan hukum, termasuk manajemen resiko. 8. Melindungi kepentingan organisasi dan hak-hak para pegawai, klien dan pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder saat ini maupun masa yang akan datang. Menurut Sulistyo dan Basuki 2003: 7, pengelolaan arsip merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari penciptaan sampai dengan pemusnahan informasi yang terekam yang dibuat dan diterima oleh suatu lembaga atau perorangan dalam menjalankan kegiatan. Apabila suatu arsip sudah jarang digunakan maka akan disimpan dalam jangka waktu tertentu. Lamanya waktu penyimpanan arsip ditentukan oleh jadwal retensi arsip. Bila jatuh waktu, arsip tersebut dimusnahkan atau disimpan permanen. Bila disimpan permanen namanya berubah menjadi arsip statis. Zulkifli Alamsyah 2003: 4 juga menerangkan tentang manajemen kearsipan yaitu merupakan pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan, pengendalian dan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan. Jadi pengelolaan arsip meliputi suatu siklus kehidupan arsip sejak lahir sampai mati. Khusus untuk arsip yang tidak pernah mati karena mempunyai nilai yang sangat penting bagi kantor akan disimpan selamanya dikantor sebagai arsip abadi. Sedangkan arsip yang sudah tidak diperlukan di kantor tetapi mempunyai nilai nasional perlu dilestarikan selama- lamanya, sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1971 hendaknya dikirim ke Arsip Nasional ARNAS untuk disimpan abadi sebagai arsip statis. 4 Arsip mempunyai nilai dan peran penting karena arsip merupakan bahan bukti resmi mengenai penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan kehidupan kebangsaan Bangsa Indonesia, sehingga dalam rangka usaha untuk meningkatkan daya guna dan tepat guna administrasi aparatur Negara, telah ditetapkan Undang- Undang No 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan Pokok-Pokok Kearsipan. Tujuan kegiatan kearsipan yang diselenggarakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah Pasal 2 Undang-Undang No 7 Tahun 1971. Arsip sebagai pusat ingatan dan sebagai sumber informasi tertulis harus tersedia apabila diperlukan agar kantor dapat memberikan pelayanan yang efektif. Oleh karena itu suatu kantor dalam mengelola kearsipannya harus memperhatikan sistem kearsipan yang sesuai dengan keadaan organisasinya dalam mencapai tujuannya. Efektivitas pengelolaan kearsipan juga dipengaruhi oleh pegawai yang bekerja pada unit kearsipan, sarana atau fasilitas yang dipergunakan dan dana yang tersedia untuk pemeliharaan arsip. Untuk dapat mengemban tugas seperti ini, pegawai yang bekerja pada bagian kearsipan bukan hanya ditunjang oleh faktor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus dibekali keterampilan khusus mengenai bidang kearsipan. Faktor manusia dalam unit kearsipan sangatlah penting peranannya, sebab manusia di unit kearsipan ini harus terampil dalam teknis kearsipan, sehingga mampu menggerakkan instansinya untuk mencapai arahtujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. 5 Sistem pengelolaan arsip yang dipakai dalam suatu lembaga hendaknya dapat memberikan kemudahan dalam setiap aktivitas kantor secara efektif dan efisien. Artinya kearsipan harus bisa menjadikan pekerjaan menjadi mudah dan cepat dalam pelaksanaannya. Selain itu, kearsipan diharapkan dapat menghemat sumber daya yang digunakan dari segi biaya, waktu dan tenaga. Dengan pengelolaan yang baik pula maka dalam penemuan kembali suatu arsip akan lebih cepat dari segi waktu dan tidak usah mengeluarkan banyak tenaga untuk menemukannya. Unit Pelayanan Teknis Pendidikan Kecamatan Seyegan Sleman merupakan salah satu instansi pemerintah yang berada di bawah pengawasan Pemerintah Kabupaten Sleman yang bertugas menyelenggarakan sebagian tugas dalam bidang pendidikan di tingkat Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Untuk mendukung terlaksananya tugas dan fungsinya, Unit Pelayanan Teknis Pendidikan memerlukan data dan informasi. Salah satu sumber data dan informasi tersebut adalah arsip, karena arsip adalah bukti dan rekaman dari kegiatan mulai dari kegiatan terdepan sampai pada kegiatan pengambilan keputusan. Fungsi arsip sebagai ingatan, pusat informasi dan sumber sejarah perlu dikelola dengan baik agar dapat memperlancar seluruh kegiatan dan proses pekerjaan kantor yang berhasil guna dan berdaya guna. Dalam hal ini unit kearsipan harus senantiasa siap untuk memberikan pelayanan informasi yang akurat dalam memecahkan masalah administrasi pada umumnya dan dalam manajemen kearsipan pada khususnya. 6 Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, kantor ini masih menemukan kendala dalam pemeliharaan arsip yaitu pegawai lupa mengembalikan arsip yang dipinjam ketempat penyimpanannya dan tidak adanya sanksi yang diberikan oleh pegawai yang tidak mengembalikan arsip. Oleh karena itu agar arsip dapat memberikan informasi secara maksimal, maka diperlukan pengelolaan kearsipan yang baik dan teratur, sehingga akan membantu pimpinan dalam merencanakan dan mengambil keputusan, selain itu juga dapat menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya. Dengan demikian pengelolaan kearsipan di kantor harus ditingkatkan guna menunjang peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja kantor. Walaupun kearsipan mempunyai peranan yang penting dalam administrasi, namun didalam kegiatan perkantoran masih banyak kantor-kantor pemerintah maupun swasta yang belum melakukan penataan arsip dengan baik. Masih banyak dijumpai arsip yang hanya ditumpuk begitu saja, sehingga arsip cepat rusak dan sulit ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan. Hal ini juga dialami oleh UPT Pendidikan Kecamatan Seyegan. Banyak yang menilai bahwa masih ada kantor yang kurang perhatian terhadap perawatan arsip, padahal kerusakan arsip tergolong bencana. Pemerintah provinsi telah memasukkan kerusakan arsip termasuk kategori bencana. Hal itu wajar karena mengingat pentingnya arsip bagi kelangsungan pemerintah.

B. Identifikasi Masalah