7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut.
1. Kesibukan orang tua, menjadikan mereka kurang peduli terhadap perkembangan akademis anak, kurang peduli apakah anak mereka membolos,
mencontek, atau tawuran. 2. Anak tidak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk menunjang
pendidikannya. 3. Orang tua jarang mendampingi anak saat belajar di rumah.
4. Orang tua jarang memberikan pujian ketika anak meraih prestasi. 5. Beberapa siswa KMS yang merasa tidak percaya diri, merasa dipandang
sebelah mata, dan tidak dihargai oleh teman-teman mereka yang non KMS. Akibatnya, mereka tidak mampu membina hubungan interpersonal yang baik
dengan teman-temannya. 6. Beberapa siswa KMS yang tidak mampu tampak dengan sebuah prestasi,
akhirnya mereka menunjukkan diri dengan cara membuat kegaduhan saat KBM berlangsung, tidak mengerjakan tugas-tugasnya, membolos, tidak mau
mencatat, nilai di bawah standar minimal, bahkan ada siswa yang harus mengundurkan diri karena nilainya tidak mencapai batas minimal kenaikan
kelas. 7. Beberapa siswa KMS cenderung melanggar tata tertib sekolah seperti, merokok
di kantin, telat masuk sekolah, membolos jam pelajaran, membolos sekolah, berkelahi, dan tawuran.
8 8. Beberapa siswa KMS yang kurang mendapat perhatian dari orang tua menjadi
kurang percaya diri dan merasa tidak berharga, sehingga saat KBM mereka sering gaduh, membuat keonaran, mencontek bahkan terlibat tawuran untuk
menunjukkan keberadaan mereka. 9. Konsep diri beberapa siswa SMK Negeri 02 Yogyakarta khususnya penerima
KMS tergolong negatif.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti hanya akan memfokuskan penelitian pada identifikasi mengenai
pola asuh orang tua, konsep diri, dan motivasi belajar siswa pemegang Kartu Menuju Sejahtera. Pemilihan pola asuh orang tua, karena berkaitan dengan KMS
sebagai identitas keluarga menuju sejahtera sebagai faktor eksternal individu. Sedangkan konsep diri lebih ke sisi faktor internal individu siswa itu sendiri.
D. Rumusan Masalah