57
F. Uji Coba Instrumen
Pelaksanaan ujicoba instrumen digunakan untuk mengetahui kesahihan butir validitas dan keterandalan reliabilitas instrumen. Ujicoba instrumen
dilakukan di SMK Negeri 02 Yogyakarta selain anggota sampel penelitian. 1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2007: 121. Teknik pengujian validitas instrumen adalah mengkorelasikan
antara nilai-nilai tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total. Dalam penelitian ini, proses penyusunan skala kesiapan divalidasi dengan dua cara,
yaitu validasi logis dan validasi empiris. Validasi logis skala kesiapan penelitian ini merupakan proses validasi dengan judgemen ahli dua dosen
pembimbing dan hasil validasi isi yang dilakukan oleh judgemen ahli menunjukan bahwa uji validasi isi per butir pertanyaan dinyatakan valid.
Validasi empiris skala kesiapan penelitian ini menggunakan software SPSS dengan rumus Product Moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:
2 2
2 2
X X
n i
i n
X i
iX n
r
iX
Keterangan:
r
xy
= Koefisien korelasi item-total n
= Jumlah sampel ujicoba ∑i
= Jumlah skor item ∑X
= Jumlah skor total ∑iX
= Jumlah perkalian skor item dan skor total ∑ i
2
= Jumlah kuadrat skor butir ∑ X
2
= Jumlah kuadrat skor total Saifuddin Azwar, 2012: 81
58 Adanya penghitungan dengan rumus korelasi Product Moment ini
masih ada pengaruh kotor dari butir, oleh karena itu perlu dikoreksi dengan rumus Part Whole Correlation, yaitu:
i X
iX i
X i
X iX
i X
i
s s
r s
s s
s r
r 2
2 2
2
1 1
X X
n s
X
2
1 1
i i
n s
i
Keterangan: r
iX-i
= Koefisien korelasi item total dengan koreksi r
Ix
= Koefisien korelasi item-total sebelum koreksi s
X
= Simpangan baku skor faktor s
i
= Simpangan baku skor butir Saifuddin Azwar, 2012: 84
Butir pernyataan yang dianggap baik dan memuaskan apabila memiliki koefisien korelasi di atas 0.312 untuk jumlah responden ujicoba
sebanyak 40 dengan level signifikansi 5. Berdasarkan uji validitas menunjukkan bahwa pada variabel pola asuh dari 52 butir penyataan
terdapat 13
butir pernyataan
yang gugur
yaitu no
9,18,20,21,30,31,33,36,37,40,42,44,dan 52, sehingga sisanya sebanyak 39 butir pernyataan dinyatakan valid dan digunakan untuk penelitian.
Sementara pada variabel konsep diri dari 33 butir pernyataan terdapat 3 butir pernyataan yang gugur yaitu no 17, 22 dan 30, sehingga sisanya
sebanyak 30 butir pernyataan digunakan untuk penelitian. Kemudian variabel motivasi belajar dari 40 butir pernyataan terdapat 6 butir pernyataan
yang gugur yaitu no 5, 12, 20, 22, 28 dan 38, sehingga sisanya sebanyak 34 butir pernyataan digunakan untuk penelitian.
59 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2006: 178. Di dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach α atau r
XX’
, sebagai berikut:
2 2
1 1
X i
XX
s s
k k
r
Keterangan: r
XX’
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya item ∑s
2 i
= jumlah varians butir s
2 X
= varian total Suharsimi Arikunto, 2006: 196
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen, digunakan pedoman yang mengadaptasi dari intepretasi korelasi menurut
Suharsimi Arikunto 2006: 276, sebagai berikut ini. Tabel 3. Intrepetasi Nilai Koefisien Reliabilitas
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,000
Sangat tinggi Antara 0,600
– 0,799 Tinggi
Antara 0,400 – 0,599
Sedang Antara 0,200
– 0,399 Rendah
Antara 0,000 – 0,199
Sangat rendah Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach dengan menghilangkan butir pernyataan yang gugur untuk variabel pola asuh sebesar 0,957, variabel konsep diri sebesar
0,945 dan variabel motivasi belajar sebesar 0,940. Oleh karena nilai
60 koefisien reliabilitas lebih dari 0,6 maka semua instrumen dinyatakan
reliabel, sehingga layak digunakan untuk penelitian.
G. Teknik Analisis Data