41 mencapai tujuan dan mengevaluasi setiap kemajuan yang telah dicapai,
sedangkan anak dengan motivasi belajar rendah akan melakukan hal sebaliknya.
Berdasarkan beberapa aspek-aspek yang diungkapkan oleh para ahli, maka peneliti akan menggunakan aspek yang dikemukakan oleh Cherniss
dan Goleman yaitu adanya dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif, dan optimis.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Membicarakan soal macam-macam motivasi, Syaiful Bahri 2008: 149 membahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari
dalam diri seseorang yang disebut “motivasi instrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”. Pendapat
yang sama juga disampaikan Sardiman 2009: 87 bahwa jenis-jenis motivasi menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu: motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivas
instrinsik berasal dari dalam diri siswa sendiri, siswa belajar dengan tujuan menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran bukan
untuk mendapatkan nilai yang tinggi, pujian atau hadiah. Jadi, motivasi
42 instrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan
sekedar atribut dan seremonial. b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik. Motivasi ekstrensik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Motivasi dikatakan ekstrinsik bila siswa menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar.
Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar
siswa mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Kesalahan penggunaan bentuk-bentuk motivasi
ekstrinsik akan merugikan siswa. Akibatnya, motivasi ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan siswa malas belajar.
Sesuai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis motivasi ada dua, yaitu instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik mengenai motif-
motif yang menjadi aktif atau karena dalam diri individu. setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, misalnya: kesadaran untuk
belajar di rumah, kemauan untuk mengerjakan tugas, menyimak keterangan guru dan berfungsinya aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, kemauan untuk mengemukakan pendapat. Sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya karena
43 adanya perangsang dari luar, misalnya peran orang tua dan guru dalam
pemberian motivasi agar ia giat belajar.
E. Remaja